Medi-Call

Penularan Rabies dari Manusia ke Manusia, Apakah Bisa Terjadi dan Berbahaya?

Bagikan artikel ini

Rabies biasanya disebabkan oleh hewan kepada manusia, tapi bisakah penularan rabies dari manusia ke manusia terjadi? Simak informasi lengkapnya berikut ini!

Rabies adalah virus mematikan yang menyebar ke manusia dari air liur hewan yang terinfeksi.

Hewan yang paling mungkin menyebarkan rabies ke manusia adalah anjing, rubah, rakun dan sigung.

Virus rabies biasanya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi dengan area tubuh seperti kulit yang terluka, mata, hidung atau mulut.

Tapi tidak semua kontak dengan hewan yang terinfeksi akan menularkan rabies.

Membelai hewan yang terinfeksi rabies atau melakukan kontak dengan darah, urin, atau feses kemungkinan besar tidak akan menularkan rabies ke manusia.

Gejala pertama rabies dapat muncul dari beberapa hari hingga lebih dari setahun setelah gigitan terjadi.

Awalnya, ada rasa kesemutan, perih, atau gatal di sekitar area gigitan. 

Seseorang juga mungkin memiliki gejala seperti flu seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, mual, dan kelelahan.

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas setelah digigit hewan sebaiknya segera hubungi dokter Medi-Call datang ke rumah dengan menggunakan aplikasi Medi-Call atau Call-Center 24 Jam.

Medi-Call: Layanan Panggil Dokter ke Rumah

Penularan Rabies dari Manusia ke Manusia

Mengapa Anda perlu memperhatikan penularan rabies dari manusia ke manusia?

Ini dikarenakan rabies yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan berkembang menjadi gejala neurologis.

Gejala neurologis akibat rabies adalah seseorang dapat berubah menjadi agresif dan melakukan gerakan yang berlebihan.

Gejala lainnya orang yang terkena rabies biasanya mengalami kebingungan, pikirannya menjadi aneh dan cenderung berhalusinasi.

Baca juga:  Ciri Hewan yang Terkena dan Menularkan Penyakit Rabies

Orang yang terkena rabies akan mengalami kejang otot, postur tubuh yang berubah dan menjadi tidak biasa serta kelumpuhan di beberapa anggota tubuh.

Lebih lanjut, orang dengan rabies cenderung mempunyai sensitivitas ekstrim terhadap cahaya terang, suara, maupun sentuhan.

Seseorang dengan rabies dapat menghasilkan banyak air liur atau ludah, dan kejang otot di tenggorokan mereka mungkin membuatnya sulit untuk menelan. 

Hal ini menyebabkan efek berbusa di mulut pada penderita yang telah lama dikaitkan dengan infeksi rabies.

Sayangnya, jika rabies sudah masuk ke dalam tubuh, tidak ada pengobatan yang efektif.

Meskipun sejumlah kecil orang selamat dari rabies, penyakit ini biasanya menyebabkan kematian.

Oleh karena itu Anda sebaiknya berhati-hati terutama pada penularan rabies dari manusia ke manusia.

Namun bagaimana sebenarnya penularan rabies dari manusia ke manusia terjadi?

Umumnya penularan rabies dari manusia ke manusia tidak dapat terjadi karena penularannya hanya dari hewan ke manusia melalui gigitan.

Sampai sejauh ini, meskipun secara teori memungkinkan namun penularan rabies dari manusia ke manusia belum pernah ditemukan.

Selain yang disebabkan oleh transplantasi organ atau jaringan dari manusia yang terinfeksi rabies kepada manusia lain yang tidak.

Namun hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, apakah benar ini menjadi penyebab penularan rabies dari manusia ke manusia.

Panggil Dokter 24 Jam ke Rumah Anda
Medi-Call: Layanan Infus, Vaksin dan Vitamin di Rumah Anda

Meskipun ada beberapa orang yang dapat sembuh setelah terkena rabies, namun penyakit ini berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.

Salah satu cara untuk melindungi diri Anda adalah dengan mendapatkan vaksin rabies.

Terutama untuk Anda yang memiliki risiko tinggi digigit hewan seperti yang memelihara anjing, kucing, kelelawar dan lain-lain.

Anda bisa mendapatkan vaksinasi rabies bersama dokter Medi-Call ke rumah dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau aplikasi Medi-Call.

DMCA.com Protection Status