5 Jenis Terapi Demensia untuk Mengelola Gejala dan Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia

Walaupun saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan demensia secara total, gejala dapat dikelola dengan terapi yang tepat. Ada beberapa jenis terapi demensia, dari terapi bicara hingga stimulasi kognitif.

Demensia adalah istilah yang merujuk pada berbagai penyakit yang memengaruhi memori, pikiran, kognisi, kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, serta suasana hati dan perasaan. 

Penyakit ini makin memburuk seiring berjalannya waktu dan umumnya memengaruhi lansia. Meski demikian, tidak semua lansia mengalami demensia. 

Demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan istilah untuk menggambarkan sekumpulan gejala dari beberapa jenis penyakit, misalnya seperti alzheimer, demensia vaskular, dan demensia lewy body.

Sejauh ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan demensia hingga benar-benar pulih total. Namun, ada beberapa obat-obatan yang dapat mengurangi gejala demensia, seperti Donepezil, Rivastigmine, dan Memantin.

Pasien dapat menjalani terapi obat-obatan yang dikombinasikan dengan bentuk terapi yang lain (non-farmakologi) agar hasil terapi menjadi lebih optimal.

Berikut adalah informasi lebih lanjut terkait terapi demensia yang bisa dijalani untuk mengurangi gejala demensia.

banner caregiver medi-call

Macam-Macam Terapi Demensia

Demensia bisa sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, penting untuk mencari cara yang bisa membantu mengelola gejala dan membuat penderita merasa lebih nyaman.

Terapi demensia dapat membantu meringankan gejala pada penderita demensia. 

Ada banyak jenis terapi demensia, mulai dari terapi okupasi hingga terapi stimulasi kognitif.

Berikut adalah beberapa jenis terapi demensia untuk mengelola gejala:

  • Terapi bicara (talk therapy)

Terapi bicara atau psikoterapi adalah proses di mana penderita demensia menceritakan pengalaman mereka kepada ahli kesehatan mental. 

Terapi ini membantu penderita demensia mengenali dan mengelola perasaan  yang mengganggu, pikiran, dan perilaku  mereka.

Dalam studi pada tahun 2022 yang dipublikasikan di eClinicalMedicine The Lancet, para peneliti menyelidiki efek terapi bicara pada sekelompok penderita demensia yang mengalami gejala depresi dan cemas. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala depresi dan kecemasan berkurang pada 63% peserta studi setelah terapi bicara dilakukan.

Lebih lanjut, studi tersebut menunjukkan bahwa 40% peserta pulih dari depresi dan kecemasan setelah terapi bicara.

  • Terapi kenangan (reminiscence therapy)
Terapi demensia selanjutnya adalah terapi kenangan (reminiscence therapy).

Terapi kenangan adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengajak penderita demensia mengingat kembali peristiwa, pengalaman, atau kenangan dari masa lalu. 

Dilansir dari The Cochrane database of systematic reviews pada tahun 2018, peneliti menemukan bahwa terapi kenangan pada sejumlah penderita demensia dapat meningkatkan beberapa aspek, di antaranya:
  • Kualitas hidup
  • Kognitif
  • Kemampuan komunikasi, terutama dalam lingkungan kelompok atau komunitas
  • Suasana hati

Terapi kenangan dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok. 

Dalam hal ini, peneliti menemukan bahwa terapi kenangan secara individu memiliki dampak yang lebih besar pada daya ingat dan suasana hati. 

Sedangkan terapi kenangan secara kelompok dikaitkan dengan peningkatan komunikasi.

  • Terapi stimulasi kognitif (cognitive stimulation therapy)

Terapi stimulasi kognitif (CST) ditujukan untuk meningkatkan fungsi kognitif.

Terapi ini juga dinilai dapat membantu meningkatkan kemandirian, dan memperbaiki kualitas hidup penderita demensia.

Terapi stimulasi kognitif sendiri terdiri dari beberapa latihan dan kegiatan kelompok, seperti:

  • Permainan fisik
  • Permainan kata
  • Teka-teki
  • Kegiatan praktis, seperti memanggang atau berkebun
  • Membahas peristiwa masa kini atau masa lalu, atau topik menarik lainnya
  • Permainan angka
  • Permainan tim

Dalam sebuah penelitian pada tahun 2017, peneliti menemukan bahwa terapi ini dapat membantu penderita demensia meningkatkan fungsi kognitif dan memori jangka pendek.

Namun, terapi demensia ini tidak berpengaruh signifikan pada suasana hati atau gejala kecemasan dan depresi.

  • Terapi orientasi realitas (reality orientation training)

Terapi orientasi realitas adalah terapi demensia di mana terapis dan penderita demensia membicarakan beberapa hal, seperti:

  • Waktu, tanggal, dan musim yang sedang berlangsung.
  • Peristiwa yang baru saja terjadi, serta tempat atau lingkungan di sekitar pasien.
  • Nama atau identitas orang-orang yang berinteraksi dengan pasien.

Terapi orientasi realitas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lansia terhadap lingkungan sekitar, meningkatkan fungsi kognitif, serta memperbaiki kemampuan mereka dalam merespons berbagai hal di sekitarnya.

  • Terapi okupasi (occupational therapy)

Terapi demensia selanjutnya adalah terapi okupasi, yang bertujuan meningkatkan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Terapi okupasi dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Mengidentifikasi dan menyederhanakan aktivitas, seperti menyimpan barang di tempat yang sama. 
  • Melatih penderita untuk melakukan hal-hal perawatan diri yang dasar, misalnya makan, mandi, dan menyisir rambut.
  • Menghilangkan gangguan atau hal-hal yang bisa menambah stres di lingkungan penderita demensia.
  • Bekerja sama dengan perawat lansia untuk menyesuaikan lingkungan agar mereka bisa lebih aktif dan menikmati kegiatan.
Perawat Home Care dan Perawat Luka Medi-Call
Medi-Call: Layanan Perawat Home Care dan Perawat Luka di Rumah Anda

Itu dia sejumlah terapi demensia yang bisa mengelola gejala penderita demensia. 

Jika Anda memiliki orang tua yang mengalami demensia, Anda bisa mendapat bantuan dari perawat homecare agar kami dapat membantu orang tua Anda melakukan perawatan dasar dan melakukan aktivitas sehari-hari. 

Misalnya seperti menyiapkan peralatan makan dan mandi, serta menemani orang tua untuk berkomunikasi atau menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.  

Anda dapat memperoleh layanan perawat homecare yang terpercaya di rumah melalui aplikasi Medi-Call  atau menghubungi Call-Center Medi-Call yang tersedia 24 jam.Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K

Referensi:

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip