- Dekubitus derajat I
Tingkat luka dekubitus paling ringan ini ditandai dengan perubahan warna pada sekitar luka.
Kulit berubah menjadi berwarna kemerahan untuk orang dengan kulit putih, sedangkan untuk orang dengan kulit lebih gelap, kulit berubah menjadi berwarna keunguan.
Pada tahap ini, luka belum terbuka sepenuhnya tetapi terasa lembek dan hangat saat disentuh, serta terasa gatal.
- Dekubitus derajat II
Pada tahap ini, kulit bagian terluar mulai mengalami kerusakan.
Selain itu, luka mulai terlihat melepuh atau bahkan mulai sedikit terbuka.
- Dekubitus derajat III
Kerusakan pada kulit telah menyeluruh pada tingkatan ini.
Kerusakan kulit juga dibarengi dengan rusaknya jaringan lemak dibawah kulit. Akibatnya luka terlihat seperti lubang dalam pada kulit.
- Dekubitus derajat IV
Ini merupakan tingkatan luka dekubitus paling parah dimana jaringan pada luka mulai mengalami nekrosis atau kematian sel.
Tak hanya jaringan kulit dan lemak yang rusak, pada tahap ini jaringan otot dan tulang juga terpengaruh.
Pasien luka dekubitus pada tingkat ini memiliki resiko terkena infeksi parah yang dapat berujung kepada kematian.
Beberapa bagian tubuh yang beresiko terjadi dekubitus adalah tumit, panggul dan tulang ekor oleh karena kontak antara tonjolan tulang dengan permukaan kulit. Kelompok orang yang beresiko menjadi pasien luka dekubitus secara garis besar adalah:- Lansia
Lansia biasanya mengalami penurunan mobilitas atau atau kemampuan menggerakkan tubuh.
Akibatnya, Lansia akan cenderung terus menerus berbaring atau duduk dalam jangka panjang sehingga rentan terkena dekubitus.
- Orang yang mengalami Kelumpuhan
Orang yang mengalami kelumpuhan tidak memiliki kemampuan untuk menggerakkan dan mengontrol tubuhnya sehingga cenderung berada pada satu posisi dalam waktu yang lama sehingga beresiko menderita luka dekubitus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Luka DekubitusFaktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan pasien luka dekubitus bisa disebabkan kondisi tubuh atau dari pengaruh lingkungan luar. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:- Asupan Nutrisi
Orang yang kekuangan nutrisi atau malnutrisi akan kehilangan berat badan sehingga rentan menderita luka dekubitus.
Rendahnya berat badan dan kurangnya nutrisi menyebabkan kadar albumin menurun sehingga memicu terjadinya dekubitus.
- Usia
Bertambahnya usia berdampak pada perubahan kulit seperti penurunan jumlah sel; pengurangan massa otot; hilangnya elastisitas kulit; menipisnya lapisan subkutan; dan menurunnya kadar oksigen dalam kulit.
Faktor ini juga yang menjelaskan mengapa pasien luka dekubitus mayoritas adalah orang-orang lanjut usia.
- Tekanan darah rendah
Rendahnya tekanan pembuluh darah dapat menyebabkan turunnya toleransi kulit terhadap tekanan, sehingga membuat kulit rentan mengalami luka dekubitus.
- Kelembaban
Kelembaban pada kulit yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terjadinya dekubitus karena menyebabkan luka semakin basah sehingga kulit mudah terkelupas.
- Gesekan
Pada orang yang berbaring atau duduk dalam jangka lama, kulit akan bergesekan dengan benda lainnya, seperti sprei atau sarung bantal.
Akibat gesekan tersebut, lapisan kulit paling atas atau epidermis akan menipis dan mengalami kerusakan.
Luka dekubitus akan membutuhkan perawatan yang telaten agar kerusakan jaringan tidak meluas. Apabila anda membutuhkan pendampingan perawat luka di rumah untuk menangani luka dekubitus, jangan ragu untuk mendapatkannya melalui aplikasi Medi-call atau hubungi call center.