Ketahui tips puasa untuk lansia agar tetap sehat dan aman selama Ramadan. Mulai dari menjaga asupan nutrisi, mencukupi cairan, hingga mengatur pola tidur. Simak panduan lengkapnya di sini!
Puasa merupakan aktivitas untuk tidak makan dan minum yang memiliki banyak manfaat. Tidak hanya untuk ibadah, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan berat badan hingga menjaga kesehatan jantung.
Namun, bagi lansia, menjalani puasa tentu memerlukan perhatian khusus karena perubahan kondisi fisik dan kesehatan yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Terlebih lagi, ini perlu diperhatikan bagi lansia yang memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang menjalani pengobatan.
Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk memahami cara berpuasa dengan aman. Lantas, bagaimana tips puasa untuk lansia? Simak panduan lengkapnya berikut ini!

Tips Puasa untuk Lansia
Perlu dipahami bahwa lansia tetap boleh menjalankan puasa selama kondisi tubuhnya sehat dan mampu menjalankannya tanpa risiko yang membahayakan.
Begitu juga dalam Islam, lansia yang masih kuat diperbolehkan untuk berpuasa, sementara bagi yang tidak mampu karena faktor kesehatan, terdapat keringanan untuk tidak berpuasa.
Dari segi medis, lansia yang ingin berpuasa harus memastikan bahwa tubuhnya dalam kondisi stabil dan tidak memiliki penyakit yang bisa diperburuk oleh puasa, seperti diabetes yang tidak terkontrol atau masalah pada ginjal.
Oleh karena itu, sebelum menjalankan puasa, penting bagi lansia untuk memahami kondisi tubuhnya dan berkonsultasi dengan dokter.
Agar puasa tetap aman dan aman, berikut adalah beberapa tips puasa untuk lansia yang bisa diterapkan!
- Jangan melewatkan waktu sahur
Tips puasa untuk lansia yang pertama adalah jangan melewatkan waktu sahur. Sahur adalah waktu makan yang sangat penting bagi lansia karena memberikan energi untuk menjalani puasa sepanjang hari.
- Jangan menunda waktu berbuka
Setelah seharian berpuasa, tubuh membutuhkan asupan makanan dan cairan untuk mengembalikan energi. Menunda waktu berbuka dapat membuat tubuh makin lemas, serta berisiko menyebabkan dehidrasi, gangguan pencernaan, hingga gula darah turun drastis (hipoglikemia).
- Perhatikan asupan nutrisi
Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka harus bergizi seimbang. Misalnya seperti mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
Hindari makanan yang terlalu manis atau tinggi gula untuk mencegah lonjakan gula darah yang drastis.
- Cukupi kebutuhan cairan
Tips puasa untuk lansia yang paling penting adalah mencukupi kebutuhan cairan.
Lansia lebih rentan mengalami dehidrasi karena kurangnya rasa haus dan perubahan keseimbangan air dan natrium (garam) yang terjadi secara alami seiring bertambahnya usia.
Oleh karena itu, pastikan minum air yang cukup selama sahur dan berbuka, serta hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
- Istirahat yang cukup
Selama Ramadan, lansia mungkin mengalami perubahan pola tidur dan bangun. Mereka bisa terjaga lebih lama di malam hari untuk melaksanakan salat Tarawih atau Tahajud.
Selain itu, kebiasaan makan dan minum lebih banyak di malam hari membuat mereka lebih sering ke toilet.
Meski demikian, penting bagi lansia untuk memiliki waktu tidur yang cukup agar tetap bugar dan tidak mudah lelah. Jika memungkinkan, tidur siang sebentar juga bisa membantu mengembalikan energi.
- Batasi aktivitas fisik
Tips puasa untuk lansia berikutnya adalah membatasi aktivitas fisik yang berat.
Tetap bergerak selama puasa memang baik untuk menjaga kebugaran, tetapi lansia harus membatasi aktivitas fisik yang terlalu berat.
Saat berpuasa, tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, sehingga terlalu banyak beraktivitas dapat menyebabkan kelelahan berlebihan.
Sebaiknya pilih aktivitas ringan seperti jalan santai atau peregangan untuk tetap aktif tanpa membebani tubuh.
- Dengarkan sinyal tubuh
Dalam beberapa hari pertama puasa, wajar jika tubuh terasa lemas atau kurang bertenaga karena masih menyesuaikan diri.
Namun, jika merasakan gejala serius seperti nyeri, pusing berlebihan, kebingungan, penglihatan kabur, atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter dan jangan ragu untuk membatalkan puasa jika diperlukan. Kesehatan harus tetap menjadi prioritas utama.
Demikian informasi mengenai tips puasa untuk lansia. Menjalani puasa di usia lanjut memang memerlukan perhatian ekstra, tetapi dengan persiapan yang tepat, lansia tetap bisa berpuasa dengan maksimal.

Jika Anda atau orang terdekat membutuhkan bantuan dalam merawat lansia selama Ramadan, jasa perawat di rumah dari Medi-Call bisa jadi andalan.
Medi-Call siap membantu dalam pemantauan kesehatan, pemberian obat, serta perawatan harian yang diperlukan.
Segera hubungi lewat WhatsApp Medi-Call atau pesan jasa perawatnya dari aplikasi!
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
Referensi:
- Wong C. Fasting Ramadan: What an older person needs to know» Health Tips [Internet]. Raffles Medical Group. 2021. Available from: https://www.rafflesmedicalgroup.com/health-resources/health-articles/fasting-during-ramadan-what-an-older-person-needs-to-know/
- Schols JMGA, Groot CPGM, Cammen TJM, Olde Rikkert MGM. Preventing and treating dehydration in the elderly during periods of illness and warm weather. The Journal of Nutrition, Health and Aging. 2009 Feb;13(2):150–7.
- Care.com Australia. Fasting: Is It Safe for The Elderly? [Internet]. Care.com Resources. 2022 [cited 2025 Mar 9]. Available from: https://www.care.com/c/en-au/fasting-is-it-safe-for-the-elderly/