Untuk mencegah kondisi yang lebih serius, ciri-ciri bayi dehidrasi menjadi hal penting yang harus diketahui oleh para orang tua. Simak 7 ciri-ciri dehidrasi pada bayi yang perlu diwaspadai, mulai dari menangis tanpa keluar air mata hingga wajah yang tampak pucat.
Dehidrasi merupakan salah satu masalah kesehatan di mana tubuh kekurangan banyak cairan. Tubuh sendiri membutuhkan cairan yang cukup untuk menjaga sirkulasi darah dan memperkuat sistem imun.
Bayi memiliki peluang lebih besar mengalami dehidrasi daripada orang dewasa karena proporsi cairan yang dibutuhkan bayi cenderung lebih tinggi.
Bayi berusia kurang dari 6 bulan mendapatkan cairan dan nutrisi hanya dari ASI atau susu formula. Setelah bayi mulai diberikan makanan padat, kebutuhan cairan bisa terpenuhi dari buah, sayuran, dan air.

Penyebab Dehidrasi Pada Bayi
Dikutip dari laman Pregnancybirthbaby.org, dehidrasi pada bayi umumnya disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya:
- Tidak cukup minum
- Demam
- Mengalami muntah dan diare parah
- Berada dalam cuaca yang panas.
Apa Ciri-Ciri Bayi Mengalami Dehidrasi?
Mengetahui apa saja ciri bayi dehidrasi sejak awal dapat meminimalkan risiko timbulnya penyakit yang lebih mengkhawatirkan. Untuk itu, berikut adalah beberapa ciri-ciri dehidrasi pada bayi yang harus diwaspadai:
- Menangis Tanpa Keluar Air Mata
Ciri bayi mengalami dehidrasi yang pertama adalah menangis dengan sedikit atau tanpa keluar mata. Hal ini terjadi karena si kecil kekurangan banyak cairan tubuh. Maka dari itu, waspadalah jika bayi Anda menangis tanpa mengeluarkan air mata.
- Mulut dan Bibir Kering
Mulut dan bibir kering juga menjadi ciri-ciri dehidrasi pada bayi yang harus diwaspadai. Kondisi tersebut disebabkan produksi air liur yang mengalami penurunan karena berkurangnya cairan tubuh. Mulut kering sering kali disertai dengan permukaan bibir yang pecah-pecah serta lengket.
- Ubun-Ubun Cekung
Jika melihat ubun-ubun bayi membentuk cekungan, bisa jadi itu adalah gejala dari dehidrasi. Area tubuh yang cukup lembut dan tipis ini memiliki fungsi penting dalam perkembangan otak.
Jadi, Anda tidak boleh abai jika melihat ubun-ubun bayi yang lebih cekung dari biasanya.
- Kulit Kendur
Bayi yang kebutuhan cairannya terpenuhi dengan baik akan memiliki tekstur kulit elastis. Berbeda halnya dengan bayi yang mengalami dehidrasi. Elastisitas kulit yang berkurang atau kendur mengindikasikan bahwa mereka kekurangan banyak cairan tubuh.
Untuk memeriksa elastisitas kulit bayi Anda, cubit dengan lembut bagian punggung tangannya. Jika kulit tidak langsung berubah ke posisi awal, ini menunjukkan ciri-ciri bayi mengalami dehidrasi.
- Frekuensi Buang Air Kecil Berkurang
Pada waktu enam bulan pertama, penggantian popok bayi normalnya dilakukan sebanyak lima kali dalam satu hari. Namun, jika jarang mengganti popok karena frekuensi buang air kecil yang berkurang, Anda harus waspada. Ini mungkin ciri bayi sedang mengalami dehidrasi.
Di samping itu, ada ciri bayi dehidrasi lainnya yang berkaitan dengan buang air kecil di mana terdapat perubahan warna pada urine dari putih kekuningan menjadi kecokelatan.
- Bayi Terlihat Lesu dan Lemah
Bayi yang sehat umumnya lebih aktif bergerak atau mengeluarkan suara. Mereka akan mau berinteraksi dan merespons rangsangan sensorik yang Anda berikan.
Namun, jika kekurangan cairan tubuh, bayi akan terlihat lebih lesu atau lemah. Bayi seperti tidak bertenaga atau kurang memiliki energi dalam bergerak maupun bersuara.
- Wajah yang Pucat
Ciri-ciri bayi dehidrasi terakhir adalah kondisi wajah yang tampak pucat. Ini juga membuat bayi lebih rewel karena rasa tidak nyaman yang dirasakannya. Ketidaknyamanan tersebut terjadi karena cairan di dalam tubuhnya tidak terpenuhi dengan optimal.
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
Dalam beberapa situasi, dehidrasi pada bayi bisa menyebabkan kondisi yang serius. Anda harus segera mengunjungi dokter terdekat apabila bayi mengalami gejala di bawah ini:
- Menolak meminum apa pun selama berjam-jam
- Timbul bercak-bercak pada kulit (mottled)
- Tangan dan kaki terasa dingin
- Mengalami muntah atau diare berdarah
- Bayi berusia sebelum 3 bulan dan memiliki suhu tubuh lebih dari 38ºC
Diagnosis dan Pengobatan Dehidrasi Pada Bayi
Dokter melakukan diagnosis dehidrasi pada bayi dengan mempertimbangkan ciri-ciri atau gejalanya. Dokter akan memeriksa pernapasan, suhu tubuh, dan denyut nadi bayi untuk memastikan tidak ada efek samping apa pun dari gejala dehidrasi.
Selain itu, dokter juga akan melakukan tes darah untuk mengetahui penyebab dehidrasi.
Sedangkan untuk pengobatan dehidras, disesuaikan dengan tingkat keparahan serta penyebabnya.
Jika penyebab dehidrasi karena bayi sering meludah atau muntah saat menyusu, dokter akan menyarankan Anda menemui spesialis laktasi. Spesialis laktasi akan membantu si Kecil supaya bisa menyusu dengan benar.
Apabila terjadi kehilangan cairan dalam jumlah yang banyak karena muntah dan diare, bayi Anda mungkin membutuhkan perawatan rumah sakit yang lebih intensif.
Nantinya, bayi akan mendapatkan cairan melalui selang yang dimasukkan dari bagian hidung atau melalui pembuluh darah vena.
Untuk bayi yang lebih besar, dokter biasanya akan memberikan cairan pengganti elektrolit. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan cairan, serta natrium dan kalium yang hilang karena dehidrasi.
Cara Mencegah Dehidrasi pada Bayi
Dehidrasi pada bayi dapat dicegah dengan cara memberikan ASI secara teratur untuk menjaga asupan cairan tubuh.
Pastikan juga si Kecil terhindar dari sinar matahari secara langsung, terutama ketika cuaca relatif panas. Saat cuaca panas bayi sebaiknya menggunakan pakaian yang tipis.
Untuk dehidrasi yang disebabkan oleh virus dan menyebabkan bayi muntah-muntah atau diare, Anda bisa mencegahnya dengan rajin mencuci tangan. Ini juga perlu Anda terapkan pada pengasuh serta orang-orang terdekat yang sering melakukan interaksi dengan si Kecil.
Anda juga harus menjaga kesehatan bayi dengan rutin melakukan imunisasi. Berikan vaksin rotavirus untuk mencegah diare parah pada bayi saat usianya menginjak 2 bulan. Selain itu, pemberian vaksin flu dibutuhkan bayi ketika sudah berusia 6 bulan.

Layanan Perawat Bayi Medi-Call untuk Pencegahan Dehidrasi pada Bayi
Untuk pencegahan dehidrasi pada bayi secara maksimal, percayakan saja kepada layanan perawat bayi di rumah dari Medi-Call.
Perawat bayi Medi-Call sudah teruji dan mempunyai sertifikasi pelatihan perawatan ibu dan anak. Mereka sangat berpengalaman dalam menangani masalah kesehatan bayi yang ringan hingga yang memerlukan penanganan segera. Tidak terkecuali dalam mencegah dehidrasi yang sering dialami bayi.
Itulah ulasan mengenai ciri-ciri bayi dehidrasi yang harus membuat para orang tua lebih waspada. Jangan ragu untuk menghubungi WhatsApp Medi-Call atau unduh aplikasi Medi-Call untuk mendapatkan perawat bayi yang kompeten dan bersertifikat.
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
Referensi:
- Dehydration in Babies and How to Treat it [Internet]. EMC Hospital [cited 2025 April 19] Available from: https://www.emc.id/en/care-plus/dehydration-in-babies-and-how-to-treat-it
- Dehydration in Babies [Internet]. Pregnancybirthbaby.org [cited 2025 April 19] Available from: https://www.pregnancybirthbaby.org.au/dehydration-in-babies
- Dehydration in Babies and Children [Internet] The Sidney Children’s Hospital Network [cited 2025 April 19] Available from: https://www.schn.health.nsw.gov.au/dehydration-babies-and-children-factsheet
- Dehydration in Babies [Internet] whattoexpect.com [cited 2025 April 19] Available from: https://www.whattoexpect.com/first-year/dehydration-in-babies