Kenali penyebab ubun ubun bayi cekung, tandanya, dan solusi pemeriksaan aman. Cek panduan lengkapnya!
Ubun-ubun bayi dikenal sebagai bagian lunak di kepala yang kerap jadi perhatian para orang tua. Perubahan pada area ini, terutama jika terlihat cekung, sering kali menimbulkan kekhawatiran karena bisa menjadi tanda kondisi yang tidak boleh diabaikan. Kesehatan si kecil membutuhkan pemantauan teliti, baik dari segi pertumbuhan maupun kecukupan asupan cairan harian.
Upaya memastikan tumbuh kembang bayi berlangsung maksimal biasanya dilakukan lewat pemeriksaan rutin oleh tenaga kesehatan profesional. Kini, solusi mendapatkan pemeriksaan lebih praktis tersedia dengan layanan baby care dari Medi-Call, sehingga orang tua bisa berkonsultasi langsung di rumah tanpa kendala waktu maupun jarak.
Table of Contents
ToggleApa Itu Ubun-Ubun Bayi dan Bagaimana Fungsinya?
Ubun-ubun bayi, juga dikenal sebagai fontanel bayi, merupakan area lembut di bagian atas kepala yang biasanya terlihat jelas saat bayi baru lahir. Bagian ini memberikan ruang agar pertumbuhan otak berjalan lancar dan kepala bisa menyesuaikan perubahan ukuran otak selama bulan-bulan pertama kehidupan. Fungsi fontanel cukup penting, sebab tulang-tulang di kepala bayi memang belum menyatu sepenuhnya untuk mendukung perkembangan otak yang optimal.
Sebagian besar bayi memiliki dua ubun-ubun, yaitu di bagian depan dan belakang kepala. Seiring pertumbuhan, bagian lunak di kepala bayi ini perlahan menutup secara bertahap, biasanya mulai menutup sepenuhnya pada usia beberapa bulan hingga dua tahun.
Kondisi ini adalah proses alami yang terjadi pada setiap bayi. Namun, tidak jarang orang tua bertanya-tanya soal kenapa ubun-ubun bayi lembek atau merasa khawatir ketika menemukan perubahan pada bagian tersebut.
Penyebab Ubun-Ubun Bayi Cekung dan Faktor Risikonya
Ubun-ubun bayi yang tampak cekung bisa menjadi tanda awal dari gangguan kesehatan serius yang wajib diwaspadai. Mengenali penyebab serta faktor risiko ubun-ubun bayi cekung merupakan langkah penting untuk memastikan kesehatan si kecil tetap terpantau.
1. Dehidrasi pada bayi
Dehidrasi menjadi penyebab ubun ubun bayi masuk ke dalam yang paling sering ditemukan. Saat bayi kekurangan cairan akibat asupan ASI yang tidak cukup, diare, atau muntah, tekanan di dalam kepala menurun, sehingga bagian ubun-ubun tampak cekung.
2. Penurunan berat badan
Bayi yang mengalami kehilangan berat badan mendadak, baik karena nafsu makan menurun atau kurangnya nutrisi, mudah sekali kehilangan cairan tubuh. Hal ini ikut mempengaruhi elastisitas kulit dan jaringan di sekitar kepala, sehingga ubun-ubun lebih cepat cekung.
3. Demam tinggi dan infeksi
Infeksi saluran cerna, infeksi virus, atau penyakit lain yang menyebabkan demam juga dapat memicu dehidrasi. Dalam kondisi demam, tubuh bayi biasanya mengeluarkan cairan lebih banyak melalui keringat dan napas sehingga berisiko ubun-ubun menjadi lebih dalam.
4. Gangguan asupan cairan dan nutrisi
Bayi yang kesulitan menyusu, sering menolak ASI, atau memiliki masalah pencernaan rentan mengalami kekurangan cairan tubuh secara perlahan.
Ciri-Ciri Ubun-Ubun Abnormal yang Harus Diwaspadai
- Ubun-ubun tampak lebih cekung dari biasanya, bisa terasa saat disentuh dengan lembut.
- Bayi disertai tanda-tanda dehidrasi seperti bibir dan mulut kering, mata tampak cekung, bayi lesu, atau buang air kecil lebih jarang.
- Bentuk kepala tampak berubah dan tidak kembali normal meski posisi bayi diubah.
Gejala yang Sering Muncul Saat Ubun Ubun Bayi Cekung
Ubun-ubun bayi yang tampak cekung seringkali disertai beberapa gejala lain yang perlu mendapat perhatian ekstra. Kondisi ini pada umumnya menjadi tanda tubuh bayi sedang kehilangan cairan atau mengalami masalah kesehatan tertentu.
Ciri-Ciri yang Sering Terlihat
Tidak semua bayi akan menunjukkan gejala yang sama, namun beberapa tanda berikut patut diwaspadai:
- Bayi tampak lesu, kurang responsif, atau lebih sering mengantuk.
- Tangisan terdengar lebih lemah dari biasanya, bahkan bisa menghilang sama sekali.
- Bayi menolak menyusu atau minum, sehingga asupan cairan makin berkurang.
- Mulut dan bibir tampak kering.
- Mata terlihat cekung, serta jumlah air mata berkurang jika menangis, atau bahkan, jika parah, tidak ada air mata sama sekali.
- Popok cenderung kering karena frekuensi buang air kecil menurun.
Tanda-tanda ini merupakan ciri yang sering muncul pada bayi dengan ubun-ubun cekung, terutama jika penyebab utamanya adalah dehidrasi.
Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai
Segera waspada jika muncul gejala berikut:
- Demam tinggi yang tidak turun-turun.
- Kejang.
- Penurunan kesadaran, bayi sulit atau tidak bisa dibangunkan.
Catatan: Apabila gejala berat muncul tiba-tiba atau tidak membaik setelah pemberian cairan, jangan tunda untuk mencari pertolongan medis agar bayi terhindar dari risiko komplikasi.
Cara Diagnosis Ubun-Ubun Bayi Cekung
Menentukan kondisi ubun-ubun bayi cekung memerlukan pemeriksaan detail oleh tenaga medis berpengalaman. Proses diagnosis fontanel bayi ini umumnya melibatkan beberapa tahapan yang saling melengkapi agar penyebab dan risiko kesehatan bisa teridentifikasi sejak dini.
1. Pemeriksaan Awal oleh Tenaga Kesehatan
Langkah pertama dalam memeriksa kepala bayi dilakukan melalui pengamatan fisik, di mana dokter atau perawat akan meraba area ubun-ubun untuk menilai bentuk, kekencangan, atau adanya cekungan yang tidak biasa. Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan apakah perubahan terjadi akibat kekurangan cairan atau ada faktor lain yang perlu diperhatikan.
Selain memeriksa kondisi ubun-ubun, dokter akan mengkaji asupan dan keseimbangan cairan tubuh si kecil. Observasi ini mencakup:
- Memantau frekuensi buang air kecil.
- Memeriksa elastisitas kulit dan kelembapan mulut.
- Menilai respons dan aktivitas bayi secara umum sebagai bagian dari perawatan bayi baru lahir.
2. Pemeriksaan Lanjutan jika Diperlukan
Jika ditemukan tanda yang mengarah pada dehidrasi berat, infeksi, atau kondisi lain yang mengkhawatirkan, dokter bisa merekomendasikan pemeriksaan tambahan, seperti:
- Tes darah untuk mengecek kadar elektrolit dan fungsi organ.
- Pemeriksaan penunjang lain sesuai evaluasi klinis.
Anda juga bisa menggunakan jasa Medi-Call yang menyediakan layanan dokter yang akan mengunjungi rumah Anda. Anda dapat mempertimbangkan layanan babycare terbaik yang Medi-Call sediakan.

Langkah Penanganan untuk Ubun-Ubun Bayi Cekung
Menghadapi kondisi ubun-ubun bayi cekung memang memerlukan perhatian khusus. Berikut langkah-langkah penanganan yang bisa dilakukan agar bayi tetap sehat dan terhindar dari risiko lebih lanjut.
1. Tingkatkan asupan cairan
Jika ubun-ubun tampak cekung, langkah pertama adalah memastikan bayi mendapatkan minum yang cukup. Berikan ASI secara lebih sering atau susu formula sesuai kebutuhan. Pastikan bayi mudah menyusu dan tidak ada hambatan dalam proses pemberian cairan.
2. Pantau tanda vital dan perilaku bayi
Perhatikan tanda vital bayi yang meliputi suhu tubuh, laju nadi (denyut jantung), laju pernapasan, serta jika memungkinkan, tekanan darah.
Pemantauan ini umumnya dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan alat medis khusus. Namun, orang tua tetap dapat mengamati kondisi umum bayi, seperti apakah bayi tetap aktif, mau menyusu, dan memantau frekuensi buang air kecilnya.
Jika popok tetap kering selama lebih dari 6 jam atau bayi tampak sangat lesu/lunglai, ini bisa menjadi tanda kekurangan cairan dan perlu tindakan lebih lanjut oleh petugas kesehatan.
3. Hindari upaya pengobatan mandiri tanpa petunjuk profesional
Jangan mencoba memberikan obat-obatan atau cairan selain anjuran dokter tanpa petunjuk tenaga medis. Setiap perubahan atau upaya penanganan harus didasarkan pada saran dokter atau perawat yang sudah memahami kondisi si kecil.

Pencegahan Ubun-Ubun Bayi Cekung Lewat Perawatan
Upaya pencegahan selalu menjadi langkah utama agar ubun-ubun bayi tetap sehat dan tumbuh kembang berjalan sesuai harapan. Orang tua perlu paham cara menjaga keseimbangan cairan serta melakukan pemantauan menyeluruh sejak dini.
1. Rutin Pastikan Kebutuhan Cairan Bayi Tercukupi
Memastikan kebutuhan cairan bayi terpenuhi merupakan cara mencegah dehidrasi bayi yang efektif. Pemberian ASI secara rutin, pemberian susu formula sesuai petunjuk dokter, dan memantau tanda-tanda kecukupan cairan, seperti bayi aktif menyusu, popok sering basah, serta kulit tetap lembap, harus selalu dilakukan.
2. Pemantauan Pertumbuhan dan Pemeriksaan Berkala
Pemantauan pertumbuhan, yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala secara teratur, dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih awal. Jadwalkan pemeriksaan dan imunisasi bersama tenaga profesional agar kesehatan bayi terjaga dengan optimal. Kini, pemantauan ini bisa dilakukan lebih mudah melalui homecare Jakarta atau layanan homecare.
3. Edukasi Mengenai Hidrasi dan Nutrisi untuk Orang Tua
Penting memberikan edukasi pada orang tua mengenai kebutuhan cairan, tanda risiko dehidrasi, serta tips menjaga kesehatan bayi. Jaga asupan nutrisi harian ibu menyusui, lingkungan bersih, dan kebiasaan sehat di rumah agar daya tahan tubuh bayi terbentuk sejak dini.
Pentingnya Pemantauan Rutin Kesehatan Bayi!
Ubun-ubun bayi yang berubah bentuk sebaiknya selalu dipantau secara teratur. Jika terdapat perubahan yang mencurigakan, segera konsultasikan ke perawat bayi terdekat. Pilih layanan homecare Medi-Call agar pemantauan kesehatan bayi makin mudah!
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
Referensi:
- https://www.healthdirect.gov.au/dehydration
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/153363
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/breastfeeding-your-baby/mismanaged-breastfeeding