Diabetes Gestasional Pada Ibu Hamil
Diabetes adalah kondisi dimana insulin yang diproduksi tubuh kurang dari kebutuhan sehingga gula dalam darah tidak dapat diolah secara maksimal dan menyebabkan kadarnya berlebih.Diabetes gestasional sendiri merupakan istilah untuk diabetes yang terjadi saat masa kehamilan, kondisi ini dapat timbul kapan saja tetapi pada sebagian besar kasus lebih sering terjadi pada trimester 2 atau 3 lalu berangsur normal kembali pasca persalinan.Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya diabetes gestasional pada ibu hamil seperti:- Indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) di atas 30, lakukan perhitungan untuk membantu melakukan pengecekan
- Sebelumnya telah melahirkan bayi dengan berat lahir di atas 4 kg atau lebih
- Bila sang ibu pernah mengalami diabetes gestasional sebelumnya, maka kemungkinan akan mengalami kembali pada kehamilan berikutnya
- Jika salah satu orang tua, saudara kandung, atau sang calon ibu sendiri memiliki riwayat diabetes
- Diabetes gestasional pada ibu hamil lebih beresiko untuk timbul bila menjalani kehamilan pada usia lebih dari 25 tahun
Waspada Resiko Diabetes Gestasional
Gejala diabetes gestasional pada ibu hamil tidak jauh berbeda dari diabetes melitus pada umumnya seperti menjadi lebih sering haus, frekuensi buang air kecil meningkat, mulut terasa kering serta kurang berenergi.Namun, ada kalanya kondisi kehamilan normal pun dapat menimbulkan kondisi serupa misalnya frekuensi buang air kecil meningkat karena adanya tekanan pada bagian kandung kemih oleh janin yang sedang berkembang.Untuk memastikan apakah kondisi yang dialami akibat diabetes gestasional atau karena kehamilan semata, rutinlah melakukan check up kesehatan.Gunakan layanan panggil dokter ke lokasi dengan aplikasi Medi-Call atau hubungi Call Center Medi-Call sehingga ibu dapat melakukan pemeriksaan dengan praktis di tempat. Adapun resiko komplikasi diabetes gestasional yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan hal-hal berikut ini:- Berat badan lahir berlebih
Kelebihan gula dalam aliran darah ibu akan mengalir pula ke plasenta sehingga memicu pankreas janin untuk memproduksi lebih banyak insulin.
Hal ini dapat membuat janin tumbuh terlalu besar (makrosomia) dengan berat badan lahir mencapai 4 kg atau lebih sehingga kemungkinan ibu akan perlu menjalani operasi caesar sebab dikhawatirkan persalinan normal akan terhambat.
- Bayi lahir prematur dan sindrom gangguan pernapasan
Kadar gula darah ibu yang tinggi, bayi memiliki resiko untuk lahir sebelum waktunya atau mungkin dokter akan menyarankan persalinan lebih cepat karena ukuran bayi terlalu besar.
Dengan kondisi demikian, dikhawatirkan bayi akan mengidap gangguan pernapasan karena paru-parunya belum cukup kuat dan terbentuk sempurna.
Selain itu, meskipun bayi tidak prematur, tetap beresiko memiliki gangguan pernapasan bila ibu mengalami diabetes gestasional.
- Hipoglikemia (gula darah rendah) pada bayi
Terkadang, bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional berisiko mengalami hipoglikemia (gula darah rendah) segera setelah dilahirkan akibat kadar insulin tinggi dalam tubuhnya sehingga bisa menyebabkan kejang.
Pemberian ASI dengan segera atau pemberian glukosa secara intravena dapat menormalkan kembali kadar gula darah bayi.
- Diabetes tipe 2
Ibu hamil dengan diabetes gestasional dan bayi yang dilahirkan berisiko mengalami diabetes tipe 2.
- Tekanan darah tinggi dan preeklamsia
Diabetes gestasional dapat meningkatkan resiko ibu mengalami tekanan darah tinggi dan preeklamsia, dimana keduanya dapat mengancam keselamatan ibu serta bayi.
Cegah resiko akibat diabetes gestasional pada ibu hamil dengan rutin melakukan pemeriksaan, fokus pada kandungan gizi yang dikonsumsi saat kehamilan, latihan fisik ringan 30 menit, serta proporsionalkan berat badan dalam menjalani program kehamilan.