6 Efek Bayi Prematur saat Dewasa, Apa Saja Dampaknya?

Ketahui berbagai efek bayi prematur saat dewasa, mulai dari gangguan pernapasan, jantung, hingga risiko psikologis dan metabolik. Pelajari dampaknya di sini.

Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.

Bayi yang lahir prematur umumnya memiliki berat badan lebih rendah, organ yang belum sepenuhnya matang, serta membutuhkan perawatan intensif di awal kehidupannya. 

Kondisi ini membuat bayi yang lahir prematur lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bahkan,  kondisi prematur juga bisa berdampak hingga anak menjadi dewasa. 

Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai efek bayi prematur saat dewasa.

layanan baby care Medi-Call
Medi-Call: Layanan Baby Care di Lokasi Anda

Efek Bayi Prematur saat Dewasa

Meski banyak bayi prematur yang mampu tumbuh dan berkembang dengan baik, namun ada beberapa efek bayi prematur saat dewasa yang perlu diwaspadai. 

Berikut adalah beberapa efek bayi prematur saat dewasa:

  • Gangguan pada sistem pernapasan

Dilansir dari Cleveland Clinic Journal of Medicine, bayi prematur mengalami gangguan dalam perkembangan alveolus dan pembuluh darah paru, yang seharusnya terjadi di trimester akhir kehamilan.

Akibatnya, mereka lebih rentan terhadap penyakit paru-paru kronis, seperti bronkopulmonari displasia dan hipertensi paru saat dewasa. 

Bayi prematur yang tidak dirawat di NICU juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan seperti mengi, sesak napas, dan penurunan fungsi paru yang lebih cepat seiring bertambahnya usia.

Selain itu, risiko asma pada individu yang lahir prematur juga meningkat hingga empat kali lipat. 

  • Gangguan pada sistem ginjal

Perkembangan ginjal (nephrogenesis) baru selesai pada usia kehamilan 34–36 minggu.

Bayi prematur memiliki jumlah nefron (bagian ginjal yang berfungsi untuk memfilter darah dan menghasilkan urine) yang lebih sedikit dan fungsi ginjal yang kurang optimal.

Hal ini menyebabkan risiko lebih tinggi terhadap penyakit ginjal kronis di kemudian hari.

Baca juga:  Jasa Perawatan Bayi Baru Lahir untuk Bantu Bunda Pasca Melahirkan
  • Gangguan jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular)

Efek bayi prematur saat dewasa berikutnya adalah rentan mengalami hipertensi, gangguan fungsi jantung, dan bahkan gagal jantung.

Jantung bayi prematur berkembang dalam kondisi tekanan dan volume yang berbeda dari bayi cukup bulan, sehingga memengaruhi struktur dan kekuatannya.

Studi juga menemukan bahwa anak muda yang lahir prematur menunjukkan respons jantung yang lebih lemah saat berolahraga.

Selain itu, mereka memiliki massa jantung kiri lebih tebal, namun dengan rongga yang lebih sempit. Ini dapat menjadi pertanda awal penyakit jantung iskemik atau gagal jantung di masa depan.

  • Risiko osteoporosis

Karena bayi prematur tidak mendapatkan cukup kalsium dan fosfor dari ibu selama trimester terakhir, serta kurangnya aktivitas fisik spontan saat lahir, mereka berisiko memiliki massa tulang rendah.

Hal ini bisa menyebabkan risiko osteopenia (kepadatan tulang yang rendah) dan osteoporosis saat dewasa.

  • Risiko gangguan endokrin dan metabolik

Bayi yang lahir prematur juga berisiko mengalami gangguan sistem endokrin dan metabolik saat dewasa. Salah satu kondisi yang paling umum adalah peningkatan risiko diabetes tipe 1 dan tipe 2. 

Studi kohort berskala nasional di Swedia menunjukkan bahwa orang dewasa yang lahir prematur memiliki risiko 1,5 kali lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 dibandingkan yang lahir cukup bulan​.

Tak hanya itu, gangguan metabolik lain seperti dislipidemia (gangguan kadar lemak darah) juga lebih rentan terjadi pada individu yang lahir prematur.

Mereka cenderung memiliki kadar kolesterol LDL lebih tinggi dan massa lemak tubuh yang lebih tinggi, terutama jika dilahirkan sangat prematur (di bawah 28 minggu)​.

  • Risiko gangguan psikologis dan neurokognitif

Efek bayi prematur saat dewasa yang terakhir adalah risiko gangguan psikologis dan neurokognitif.

Lahir prematur juga dapat memengaruhi perkembangan otak, terutama karena otak mengalami pertumbuhan pesat pada trimester ketiga.

Hal ini meningkatkan risiko gangguan kognitif, seperti kesulitan belajar, IQ yang lebih rendah, serta gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).

Selain itu, anak-anak dan remaja yang lahir prematur dilaporkan memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan psikologis seperti depresi, gangguan kecemasan, bahkan skizofrenia di usia remaja.

Medi-Call: Layanan Perawat Bayi di Rumah

Itu dia sejumlah informasi lebih lanjut mengenai efek bayi prematur saat dewasa. Dengan memahami berbagai dampak kelahiran prematur yang bisa dirasakan hingga dewasa, penting bagi orang tua untuk memberikan perhatian ekstra sejak dini. 

Tenang saja, ada layanan perawat bayi dari Medi-Call yang siap membantu memastikan kesehatan si Kecil. Cukup hubungi Medi-Call melalui WhatsApp Medi-Call atau aplikasi Medi-Call sekarang juga!

Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K

Referensi:

Spread the love
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip