Medi-Call

Gejala Hiperventilasi yang Sering Tidak Disadari Saat Beraktivitas

Bagikan artikel ini

Pernah merasakan pernafasan yang sangat cepat, dalam dan berlebihan sehingga membuat Anda sesak nafas? Itu disebut sebagai hiperventilasi, apa saja gejala hiperventilasi?

Tubuh bernafas secara otomatis sehingga manusia tidak perlu berpikir sebelum melakukannya.

Akan tetapi ada banyak hal yang dapat mengubah pola pernapasan sehingga tidak sama seperti biasanya.

Perubahan pola pernapasan ini membuat membuat Anda merasa sesak napas, cemas, hingga pingsan. 

Pernapasan yang dalam dan cepat ini mengubah pertukaran gas di paru-paru, inilah yang disebut sebagai hiperventilasi.

Hiperventilasi dapat terjadi pada siapa saja, namun paling sering terjadi pada orang berusia 15 hingga 55 tahun. 

Penyebab hiperventilasi biasanya adalah karena Anda merasa gugup, cemas, atau stres.

Dibandingkan pria, wanita lebih sering mengalami hiperventilasi terutama pada wanita yang sedang hamil.

Bila Anda sering mengalami nafas yang terasa cepat dan mendalam, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter, karena ini mungkin gejala dari masalah kesehatan lainnya.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter Medi-Call datang ke rumah dengan menggunakan Call-Center 24 Jam atau melalui aplikasi Medi-Call.

Medi-Call: Layanan Dokter Umum Terdekat ke Lokasi Anda

Gejala Hiperventilasi

Biasanya saat bernafas, manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.

Namun ketika mengalami hiperventilasi, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida dari biasanya sehingga kadar karbon dioksida dalam aliran darah menurun.

Menurunnya kadar karbon dioksida dapat menyebabkan beberapa gejala dan masalah kesehatan dalam tubuh.

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang bernafas dengan sangat cepat dan itu merupakan salah satu gejala hiperventilasi.

Gejala hiperventilasi yang paling umum adalah merasa pusing dan detak jantung yang lebih cepat dari biasanya serta.

Gejala hiperventilasi lainnya adalah sesak nafas atau timbulnya perasaan bahwa Anda tidak mendapatkan cakupan udara yang cukup.

Baca juga:  Berikut Pertolongan Pertama pada Keracunan Alkohol yang Tepat

Gejala hiperventilasi selanjutnya yaitu sering menguap serta kejang di otot tangan dan kaki.

Selain itu, beberapa orang akan mengalami mati rasa atau geli di bagian tangan dan kaki sebagai gejala hiperventilasi.

Jika mengalami gejala hiperventilasi seperti di atas, tidak perlu khawatir ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi gejalanya.

Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan saat mengalami gejala hiperventilasi:

  • Bernapas melalui bibir yang mengerucut
  • Tahan napas Anda selama 10 hingga 15 detik kemudian coba untuk bernafas perlahan
  • Bernapas secara bergantian melalui lubang hidung yang berbeda. Tutup lubang hidung kanan dan tarik napas melalui kiri. Kemudian ganti dengan lubang hidung lainnya sampai pernapasan kembali normal.
  • Bernafas menggunakan perut atau diafragma daripada melalui dada.
Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda
Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda

Penting untuk Anda menenangkan diri jika gejala hiperventilasi terjadi, agar meningkatkan kadar karbon dioksida dalam tubuh serta memperlambat laju pernapasan.

Selain itu, Anda juga bisa berolahraga seperti jalan cepat atau jogging saat mengalami gejala hiperventilasi untuk membantu mengatasi hiperventilasi.

Jika sudah melakukan berbagai cara seperti di atas namun Anda masih merasakan sesak nafas dan terasa akan hilang kesadaran.

Sebaiknya segera panggil dokter Medi-Call datang ke rumah dengan menggunakan aplikasi Medi-Call atau Call-Center 24 Jam.

DMCA.com Protection Status