Gerakan Olahraga untuk Penderita Stroke
Gerakan olahraga untuk penderita stroke yang baik dan benar harus sesuai dengan kemampuan pasien agar tidak membebankan fisik.Selain itu gerakan olahraga untuk penderita stroke sebaiknya dilakukan secara berulang guna menstimulasi otak agar membangun koneksi saraf yang baru.Gerakan olahraga penderita stroke sebaiknya dilakukan setiap hari untuk mendapatkan hasil yang optimal.Berikut ini beberapa contoh gerakan olahraga untuk penderita stroke di rumah yang baik dan benar:- Gerakan untuk pergelangan tangan
Gerakan olahraga untuk penderita stroke yang pertama adalah gerakan pergelangan tangan.
Gerakan untuk pergelangan tangan dapat membantu meningkatkan jangkauan gerak serta melatih kekuatan pada lengan.
Rentangkan tangan pasien secara perlahan kemudian letakkan botol air atau kaleng makanan di atas telapak tangan.
Kemudian angkat telapak tangan secara perlahan ke arah atas sehingga tinggi sejajar dengan lengan tangan kemudian turunkan kembali dengan hati-hati.
- Gerakan untuk bahuÂ
Gerakan olahraga untuk penderita stroke yaitu dapat membantu meningkatkan kekuatan bahu serta meningkatkan jangkauan gerak.
Gerakan untuk bahu juga mampu mencegah komplikasi bahu beku dan subluksasi bahu.
Letakkan lengan pasien secara lurus ke arah depan kemudian kepal pergelangan tangan dengan perlahan.
Kemudian tekuk siku sebanyak 90 derajat ke arah dalam seperti sedang membuka pintu.
Menggunakan tali elastis juga dapat membantu memudahkan latihan gerakan untuk bahu.
- Gerakan untuk pinggul
Gerakan untuk pinggul dapat membantu meningkatkan kekuatan pinggul serta melatih koordinasi tubuh.
Dudukan pasien di kursi atau di tepi tempat tidur kemudian minta pasien untuk mengencangkan perutnya.
Pastikan tubuh bagian atas tetap diam dan tidak bergerak lalu angkat satu latut pasien setinggi mungkin dan tahan selama beberapa saat.
- Gerakan untuk stabilisasi
Gerakan untuk stabilisasi dapat meningkatkan stabilitas dan keseimbangan tubuh pasien.
Dudukan pasien di kursi atau di tepi tempat tidur kemudian lekukan tubuh miring ke arah kanan.
Angkat tangan kiri secara perlahan kemudian ikut miringkan tangan ke arah kanan seiring dengan tubuh pasien.
