Kenali, 10 Tanda Alergi Susu Sapi pada Bayi, Balita dan Anak 1 Tahun

Apakah Bunda Pernah khawatir saat si kecil tiba-tiba rewel, muncul ruam merah, atau perutnya tampak kembung setelah minum susu formula? Bisa jadi, itu bukan cuma masalah pencernaan biasa. Banyak orang tua yang belum sadar bahwa alergi susu sapi adalah kondisi yang cukup umum, khususnya pada bayi dan anak-anak.

Faktanya, menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology (2022), sekitar 2–3% anak-anak di seluruh dunia mengalami alergi terhadap protein susu sapi. 

Layanan Mother Care Medi-Call
Medi-Call: Layanan Perawatan Ibu di Rumah

Ini bukan sekadar intoleransi laktosa, alergi susu sapi melibatkan sistem imun, dan efeknya bisa cukup serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Di artikel ini, kita akan bahas secara detail 10 tanda alergi susu sapi yang paling sering terjadi lengkap dengan penjelasan, penyebab, diagnosis, dan langkah penanganan yang bisa kamu lakukan. 

10 Tanda Alergi Susu Sapi yang Perlu Kamu Perhatikan

Mari kita kenali beberapa ciri-ciri alergi susu sapi pada anak berikut ini:

1. Ruam Merah dan Gatal pada Kulit

Kalau melihat bayi atau anak tiba-tiba mengalami ruam merah di area wajah, leher, dada, atau bahkan seluruh tubuh setelah mengonsumsi susu formula berbahan dasar susu sapi, ini bisa jadi gejala awal alergi. 

Ruam biasanya terasa gatal, dan kadang disertai kulit kering bersisik atau bahkan lepuh kecil yang tampak meradang.

Reaksi ini disebabkan oleh sistem imun yang salah mengenali protein susu sapi sebagai zat berbahaya. Sehingga tubuh pun merespons dengan melepaskan histamin yang memicu peradangan di kulit.

Sebaiknya segera hentikan pemberian susu dan konsultasikan ke dokter anak jika ruam terus berulang. Ruam kulit memang bukan gejala paling parah, tapi bisa sangat mengganggu kenyamanan si kecil dan berpotensi menjadi awal reaksi alergi yang lebih berat.

2. Muntah Berulang Setelah Konsumsi Susu

Muntah yang terjadi sesaat atau beberapa jam setelah minum susu sapi bukan hal yang wajar, apalagi jika terjadi berulang tanpa disertai infeksi saluran cerna atau demam. Ini bisa menjadi salah satu tanda alergi susu sapi pada bayi maupun anak-anak.

Dalam alergi ini, sistem pencernaan bereaksi terhadap protein susu sapi, sehingga tubuh memaksa makanan keluar melalui muntah. 

Kadang muntah juga disertai perut kembung atau rasa tidak nyaman di perut yang membuat anak rewel terus-menerus.

Penting untuk membedakan antara gumoh biasa dan muntah akibat alergi. Kalau volume muntah cukup banyak, berbau asam, dan bikin anak terlihat lemas atau dehidrasi, segera konsultasikan ke tenaga medis.

Baca juga:  Ciri-Ciri Autisme pada Bayi yang Penting Dikenali Sejak Dini

3. Diare Kronis atau Berlendir

Salah satu gejala pencernaan yang cukup sering ditemukan adalah diare. Kalau diare terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari, berlangsung lebih dari 2 minggu, atau disertai lendir atau bahkan darah, itu sudah masuk kategori kronis dan perlu dicurigai sebagai bagian dari tanda alergi susu sapi pada anak.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gejala seperti ini terjadi karena peradangan pada saluran cerna akibat reaksi alergi terhadap protein susu. Dinding usus menjadi lebih sensitif, penyerapan nutrisi pun terganggu.

Hati-hati, diare berkepanjangan bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang karena asupan nutrisi tidak terserap sempurna. Jangan anggap enteng.

4. Perut Kembung dan Sering Kentut

Gejala ini mungkin terlihat sepele tapi sering bikin si kecil nggak nyaman. Anak yang alergi susu sapi bisa mengalami perut kembung, terasa keras saat dipegang, sering buang angin, dan kadang sulit tidur karena gelisah.

Ini terjadi karena usus mengalami peradangan dan produksi gas meningkat akibat reaksi alergi. Pada beberapa kasus, bayi akan sering menarik kakinya ke perut atau tampak melengkung seperti kesakitan.

Jika gejala ini terus terjadi setelah konsumsi susu formula tertentu, bisa jadi si kecil tidak cocok dan mengalami alergi.

5. Batuk Kronis atau Serak

Tanda yang sering dianggap sebagai flu biasa ini, ternyata juga bisa menjadi indikator alergi susu sapi. Batuk kering atau berdahak yang tidak kunjung sembuh dan tidak jelas penyebabnya harus diwaspadai.

Protein susu bisa memicu reaksi saluran napas, membuat tenggorokan terasa gatal, dan tubuh pun merespons dengan batuk terus-menerus. 

Serak juga dapat muncul akibat iritasi di pita suara karena asam lambung yang naik (ini disebut refluks), dan cukup sering terjadi pada anak yang alergi susu sapi.

6. Napas Bunyi ‘Ngik’ dan Sesak

Ini termasuk gejala serius. Kalau setelah minum susu anak tiba-tiba terdengar napas “ngik-ngik” atau seperti mengi, bisa jadi itu tanda adanya penyempitan saluran napas. Dalam dunia medis, ini disebut sebagai gejala asma yang dipicu alergi makanan.

Gejala ini biasanya muncul dalam waktu cepat, dan kadang disertai sesak napas, dada terasa berat, atau sulit bernapas. Pada kasus berat, reaksi ini disebut sebagai anaphylaxis dan butuh penanganan medis darurat.

7. Berat Badan Tidak Naik atau Malnutrisi

Alergi susu sapi bisa menyebabkan penyerapan nutrisi terganggu. Akibatnya, berat badan anak jadi stagnan atau bahkan turun. 

Baca juga:  Cegah Sebelum Terlambat, Berikut Ciri Bayi Tidak Sehat

Kalau kamu merasa sudah memberikan asupan gizi yang cukup tapi pertumbuhan berat badan tetap tidak sesuai kurva, patut dicurigai ada gangguan pencernaan dan salah satu penyebabnya bisa jadi alergi susu.

Dalam kasus tertentu, anak juga terlihat lemas, tidak seaktif biasanya, bahkan bisa mengalami gagal tumbuh (failure to thrive). Penanganan cepat akan mencegah efek jangka panjang terhadap tumbuh kembangnya.

8. Rewel Berlebihan dan Sulit Tidur

Bayi atau anak yang merasa tidak nyaman di tubuhnya akan menunjukkannya lewat perilaku. Misalnya dengan menangis terus-menerus, sulit ditenangkan, atau tidak bisa tidur nyenyak. 

Ini bisa jadi respons terhadap nyeri perut, kembung, atau gatal-gatal yang dialami tubuh akibat alergi susu.

Kadang kita mengira ini hanya fase biasa atau karena anak sedang teething. Tapi jika rewelnya terjadi konsisten setelah minum susu formula berbasis susu sapi, coba waspadai kemungkinan alergi.

9. Sering Pilek dan Hidung Tersumbat

Alergi susu juga bisa menyebabkan gejala pernapasan bagian atas, seperti pilek kronis, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Ini terjadi karena reaksi peradangan yang terjadi pada saluran hidung.

Meskipun terlihat ringan, gejala ini mengganggu kualitas tidur dan asupan makan anak. Kalau kamu menemukan anak hampir selalu pilek atau hidungnya mampet padahal tidak sedang flu, bisa jadi ini bukan infeksi virus, tapi reaksi alergi susu sapi.

10. Mata Bengkak atau Bibir Terasa Gatal

Gejala ini muncul cepat dan biasanya terlihat jelas. Kelopak mata membengkak, bibir tampak merah dan kadang terasa gatal atau bengkak. 

Reaksi seperti ini sering disebut sebagai angioedema, salah satu gejala alergi yang muncul di jaringan lunak wajah.

Mata juga bisa tampak berair, kemerahan, dan membuat anak sering mengucek. Gejala ini biasanya disebabkan oleh pelepasan histamin yang sangat tinggi dalam tubuh.

Tanda-tanda alergi susu sapi bisa muncul dengan gejala ringan sampai berat. Yang sering jadi masalah, banyak orang tua baru yang mengira ini hanya masalah pencernaan biasa. Padahal kalau tidak ditangani dengan tepat, bisa berdampak panjang pada tumbuh kembang anak.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda tersebut, segera manfaatkan layanan dokter ke rumah melalui aplikasi Medi-Call untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Atau Hubungi Call Center 24 Jam Medi-Call untuk berkonsultasi lebih lanjut tentang kondisi Anda!

Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K

Spread the love
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Archives