Rabies virus menyerang sistem syaraf pusat. Virus ini hanya ditemukan dalam spesies mamalia.
Virus ini hanya ditemukan dalam spesies mamalia. Kasus rabies pada manusia di Indonesia terdapat 168 kasus.
Kasus rabies merupakan kasus yang memiliki hampir 100% fatality rate karena kebanyakan orang-orang tidak langsung menanggapi jika telah tergigit atau tercakar.
Rabies virus termasuk penyakit yang tertinggi tingkat kematiannya di dunia.
Kuncinya adalah langsung ke tenaga medis terdekat jika Anda telah terekspos dengan binatang yang terduga terkena virus rabies.
Penyebaran Penyakit Rabies Virus
Biasanya, penyakit rabies virus tersebar melalui gigitan dalam atau cakaran dari hewan yang terinfeksi.
Di Indonesia sendiri, rabies virus tertular dari hewan seperti anjing, kucing, atau kelelawar.
Jika Anda memelihara anjing atau kucing, segera vaksinasi hewan peliharaan Anda karena itu adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit rabies virus.
Anda juga sebaiknya mendapatkan vaksinasi rabies, sekarang bisa didapatkan dari rumah bersama dokter Medi-Call dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau aplikasi Medi-Call.Gejala Rabies Virus
Biasanya, gejala rabies virus tidak langsung terlihat. Virus tersebut bisa tidak aktif di dalam tubuh Anda selama 1-3 bulan.
Para dokter menyebut fase ini sebagai periode inkubasi.
Gejala yang akan munculk jika virus tersebut mulai menuju sistem syaraf pusat dan menyebar di organ otak Anda adalah:
- Demam dan merasa selalu letih
- Nyeri, kesemutan, atau rasa panas pada bekas luka gigitan/cakaran
- Sulit tidur (insomnia)
- Mual
- Rasa nyeri di tenggorokan hingga susah minum
- Gelisah/cemas
- Hiperaktif
- Hidrofobia (takut air)
- Fotofobia (terlalu sensitif/takut pada cahaya)
- Berliur secara berlebihan
Jika gejala-gejala tersebut tidak ditangani lebih lanjut, kondisi akan berlanjut menjadi koma, gagal jantung/paru-paru, dan kematian.
Jika Anda baru saja terkena gigitan hewan, segera cuci bekas luka dengan sabun dan air.
Cara tersebut merupakan salah satu cara yang dapat mengurangi risiko infeksi.
Beri antiseptik pada luka gigitan seperti povidoneiodine atau alkohol 70%.
Segera konsultasi ke dokter Medi-Call datang ke rumah secepat mungkin dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau aplikasi Medi-Call.
Dokter akan menangani luka Anda dan menentukan apakah Anda membutuhkan vaksinasi rabies.
Jika Anda telah terpapar virus rabies beberapa bulan yang lalu, kemungkinan dokter Anda akan melakukan beberapa tes seperti pengecekan sampel saliva, darah, cairan tulang belakang, jaringan kulit, dan rambut untuk mengecek adanya virus atau antibod rabies.
Jika dokter Anda mendeteksi adanya virus rabies, dia akan memulai penanganan dengan vaksin rabies, yaitu post-exposure prophylaxis (PEP).
Vaksin tersebut selalu efektif jika segera diberikan setelah pasien terpapar virus tersebut.
Anda juga akan mendapatkan satu dosis Rabies Immune Globulin (RIG) yang akan mencegah tubuh Anda terinfeksi lebih lanjut oleh virus rabies.
Setelah selesai penanganan pertama, Anda akan mendapatkan empat suntikan vaksin rabies selama jangka waktu 14 hari.
Jika Anda termasuk ibu hamil, vaksin rabies termasuk aman bagi Anda dan janin Anda.