Pelemahan tulang adalah hal yang lumrah yang akan dialami kebanyakan lansia. Tapi, untuk tidak mendapatkan hal-hal yang semakin buruk, akan ada baiknya anda para keluarga lebih perhatian.
Dengan bertambahnya umur seseorang, jaringan tulang di dalam tubuh manusia akan mulai melemah dibandingkan ketika muda dulu.
Keadaan ini secara medis disebut Osteopenia atau peralihan tulang dari keadaan sehat menuju ke Osteoporosis.
Bahkan ada beberapa tulang yang berisiko mudah mengalami pengeroposan atau Osteoporosis.
Biasanya tanda-tanda seseorang terkena Osteoporosis secara umum adalah berkurangnya tinggi badan atau terjadinya pembungkukan tulang belakang.
Sayangnya, ketika seseorang mengalami Osteopenia, gejala-gejalanya tidak terlalu diperhatikan sampai mereka benar-benar mengalami Osteoporosis.
Fenomena Osteoporosis
Bagi kelompok usia di atas 75 tahun, Osteoporosis akan lebih banyak dialami oleh para wanita ketimbang pria.
Biasanya Osteoporosis akan terjadi pada wanita setelah mengalami menopause.
Hal ini bisa terjadi karena hormon estrogen yang membantu menguatkan tulang di dalam tubuh seorang wanita sudah berhenti diproduksi oleh tubuh seorang wanita.
Biasanya wanita yang mempunyai riwayat perokok, keturunan osteoporosis, dan kurang mengonsumsi kalsium di masa muda, akan lebih muda terkena osteoporosis di usia senja.
Ditambah lagi dengan faktor genetik yaitu orang-orang Asia memiliki presentase lebih besar dalam mengidap Osteoporosis dibandingkan dengan orang Afrika dan Amerika.
Risiko Cedera Tulang Bagi Para Lansia
Untuk para lansia yang mengalami Osteoporosis, hal kecil seperti jatuh saja bisa saja berakibat fatal bagi tulang mereka.
Jika sudah terlanjur cedera, biasanya para pasien akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk pengobatannya.
Dalam menghindari faktor risiko cedera tulang, keluarga yang mengasuh para lansia pun harus merawat dan memerhatikan orang tuanya.
Berikut akan kami berikan cara untuk merawat orang tua yang menderita lemah tulang dan kapan harus menghubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Kapan harus menghubungi dokter atau tenaga medis?
- Jika seseorang mempunyai riwayat jatuh yang cukup keras, cepatlah menghubungi tenaga medis jika orang tua Anda terjatuh dengan keras. Misalkan saja, terpeleset di kamar mandi sampai mengakibatkan rasa sakit pada salah satu bagian tubuhnya.
- Jika merasakan sakit di bagian panggul atau paha setelah terjatuh,
- Kesusahan atau merasa sakit saat berjalan setelah jatuh,
- Merasakan sakit sampai ke kepala sehabis mengangkat beban berat,
- Merasakan sakit yang teramat sangat di tulang belakang,Lemas atau berjalan tidak seimbang setelah jatuh,
- Ada tulang yang secara misterius berubah bentuk,
- Merasa pusing setelah terjatuh.
Bagaimana Cara Merawat Orang Tua yang Mengalami Lemah Tulang?
Kurangi Risiko Jatuh Terhadap Orang Tua
Misalkan saja dengan membuat pegangan yang pas bagi orang tua di tangga rumah, menambah pencahayaan di rumah untuk membantu penglihatan orang tua.
Sebisa mungkin jalan kamar mandi dan kamar orang tua bersih dari hal-hal yang mungkin bisa mengakibatkan orang tua terjatuh, gunakan lampu malam, dan masih banyak lagi.
Perbanyak Minum
Saat seseorang kekurangan minum, sering dari mereka akan merasakan pusing dan mengakibatkan mereka mudah jatuh.
Sebisa mungkin, orang terdekat dari orang yang terkenal lemah tulang bisa memerhatikan kadar minum tiap harinya.
Perbanyak Konsumsi Kalsium dan Vitamin D
Orang dengan usia lanjut normalnya mengonsumsi 1,200-1,500 miligram kalsium per harinya.
Kalsium ini umumnya bisa didapatkan dari Yoghurt ataupun keju. Atau juga bisa membeli suplemen kalsium dan vitamin D yang membantu tubuh untuk tetap menjaga kekuatan tulang.
Tapi, ada baiknya untuk mengonsultasikan dulu ke dokter sebelum membeli suplemen kalsium dan vitamin D
Hindari Merokok Dan Alkohol
Rajin Berolahraga
Pengganti Estrogen
Seperti yang dijelaskan di atas, menopause membuat wanita lebih banyak menderita Osteoporosis.
Dan jalan yang biasa dilakukan banyak wanita lansia supaya menghindari ini adalah dengan melakukan penggantian estrogen atau terapi estrogen.
Tapi, untuk ini harus dikonsultasikan dulu ke dokter terdekat Anda.
Sumber:
http://www.healthinaging.org/resources/resource:eldercare-at-home-bone-weakness/