Penularan Penyakit Kusta Bisa Terjadi Karena 2 Hal Ini!

Bagikan artikel ini

Penyakit kusta merupakan penyakit tertua yang tercatat dalam sejarah dan menjadi salah satu penyakit menular yang kronis. Lalu bagaimana cara penularan penyakit kusta?

Penyakit kusta tertulis dalam sejarah sudah ada sejak tahun 600 sebelum masehi dan umumnya banyak dijumpai di negara yang beriklim tropis.

Penyakit kusta disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium leprae yang masuk ke dalam tubuh manusia.

Penyakit kusta dapat mempengaruhi sistem saraf, kulit, lapisan hidung serta saluran pernapasan bagian atas.

Sehingga menyebabkan beberapa komplikasi pada penderita seperti borok kulit, kerusakan saraf serta melemahnya otot.

Apabila tidak mendapatkan penanganan, kusta dapat menyebabkan penderitanya mengalami kecacatan yang parah.

Baca juga:  Menjelang Hari Kusta Sedunia, Yuk Simak Penyebab Penyakit Kusta 

Beberapa gejala penularan penyakit kusta pada seseorang adalah mengalami mati rasa di bagian lengan, tangan dan kaki serta penurunan sensasi sentuhan pada kulit dan timbul rasa nyeri.

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas dan tidak kunjung hilang setelah beberapa minggu sebaiknya segera hubungi dokter Medi-Call melalui Call-Center 24 Jam atau menggunakan aplikasi Medi-Call.

Dokter 24 Jam Ke Rumah Anda Medi-Call
Medi-Call: Layanan Panggil Dokter ke Rumah Anda

Penularan Penyakit Kusta

Tidak seperti kebanyakan penyakit menular lainnya, penularan penyakit kusta terbilang cukup lambat.

Bakteri mycobacterium leprae penyebab penularan penyakit kusta berkembang biak dengan lambat dan rata-rata masa inkubasi penyakit kusta adalah lima tahun.

Seseorang mungkin baru dapat merasakan gejala penyakit kusta setelah satu tahun terinfeksi bakteri ini atau mungkin setelah dua puluh tahun.

Lamanya masa inkubasi dan timbulnya gejala pada penderita membuat penyebab dan kapan terjadinya penularan penyakit kusta susah untuk diidentifikasi.

Kemungkinan besar penularan penyakit kusta disebarkan melalui droplet kecil di udara saat penderita bakteri batuk ataupun bersin dan kemudian dihirup oleh orang lain.

Perlu adanya kontak fisik yang sangat dekat dan lama dengan penderita penyakit untuk terjadinya penularan.

Kontak fisik biasa seperti berjabat tangan, berpelukan atau duduk bersebelahan tidak menyebabkan penularan penyakit kusta kepada orang lain.

Selain itu, ibu hamil juga tidak akan menyebabkan penularan penyakit kusta kepada bayi yang dikandung.

Baca juga:  Kusta pada Anak dan Pandangan Penyakit Kusta di Masyarakat

Melakukan kontak seksual juga tidak akan menularkan penyakit kusta kepada orang lain.

Menurut New England Journal of Medicine, kontak erat dengan binatang armadillo dapat membuat seseorang tertular penyakit kusta.

Ini dikarenakan binatang armadillo secara alami membawa bakteri ini sehingga kemungkinan dapat menginfeksi manusia yang melakukan kontak erat dengan binatang tersebut.

Ciri-ciri terkena penyakit kusta adalah timbulnya benjolan dan luka di kulit yang tidak kunjung hilang.

Luka di kulit akibat penyakit kusta biasanya berwarna pucat.

Penyakit kusta jika tidak segera diobati akan menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf dan mata.

Oleh karena itu penting untuk segera mendapatkan pengobatan jika Anda atau keluarga memiliki ciri-ciri penyakit kusta seperti di atas.

Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda
Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu kesehatan, penyakit kusta dapat disembuhkan dengan terapi antibiotik.

Terapi antibiotik ini dapat membunuh bakteri penyebab penyakit kusta dalam tubuh.

Namun terapi antibiotik ini hanya bisa diberikan sesuai dengan instruksi dokter agar tidak menyebabkan komplikasi.

Apabila Anda atau keluarga mengalami gejala penyakit kusta sebaiknya menghubungi dokter Medi-Call di rumah guna memberikan terapi antibiotik untuk menyembuhkan kusta.

Layanan panggil dokter Medi-Call ke rumah cukup dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau melalui aplikasi Medi-Call.

DMCA.com Protection Status