Persiapan Ibu Setelah Melahirkan
Pasca melahirkan atau post-partum, akan banyak perubahan terjadi pada ibu.Kehadiran buah hati juga menjadi pusat perhatian baru bagi orang tua serta keluarga. Pada momen inilah seorang ibu harus bersiap untuk menghadapi hal-hal baru.Persiapan ibu setelah melahirkan sendiri bisa dipisahkan secara fisik dan psikologis.Pasca melahirkan secara normal, vagina mungkin akan terasa nyeri tergantung dari robekan yang terjadi serta mengalami pendarahan.Bila proses melahirkan melalui operasi caesar, kemungkinan akan sedikit kurang nyaman untuk bergerak juga terasa sakit pada jahitan.Meski demikian, ibu yang melahirkan dengan operasi caesar dianjurkan untuk tetap bergerak perlahan agar darah tidak menggumpal.Pada minggu pertama, rahim atau uterus secara perlahan akan kembali ke ukurannya semula sebelum kehamilan.Selain menyediakan perlengkapan untuk bayi, menyusui, nifas, dan sebagainya, penting juga melakukan persiapan bagi fisik ibu serta bayi.Adapun persiapan yang perlu disiapkan untuk bayi dan ibu pasca melahirkan, seperti:- Pijat Laktasi Untuk Memperlancar ASI
Setelah melahirkan, menyusui menjadi kegiatan yang sangat penting.
Selain memberi asupan gizi, menyusui juga akan mempererat ikatan ibu dan bayi.
Inisiasi Menyusui Dini atau IMD pun kini telah menjadi sebuah tahapan yang tidak boleh terlewatkan pasca melahirkan.
Namun, tidak sedikit ibu merasa khawatir jika ASI yang mereka berikan kurang mencukupi kebutuhan bayi sehingga memutuskan untuk bergantung pada pemberian susu formula padahal kandungan gizi air susu ibu tetap jauh lebih baik.
Untuk mengatasi hal tersebut, ibu perlu meningkatkan asupan gizi seperti dengan konsumsi daun katuk atau susu almond sebagai ASI booster.
Alternatif lainnya adalah dengan melakukan pijat laktasi dan oksitosin, tujuannya untuk merangsang produksi hormon oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI secara alami.
Pijat laktasi dilakukan pada area kepala, leher, bahu, punggung, hingga payudara selama kurang lebih 30 menit.
Pemijatan pada area payudara dapat memperlancar aliran darah serta getah bening sehingga produksi ASI pun meningkat.
Sedangkan, pijat oksitosin hanya dilakukan di area punggung pada bagian tulang rusuk 5 sampai 6 hingga ke tulang belikat sekitar 15 menit.
Kedua pijatan tersebut tidak hanya akan memberikan efek relaksasi kepada ibu namun, juga sebagai wujud dukungan positif secara psikologis.
- Merawat Tali Pusat Bayi Baru Lahir
Tali pusat bayi yang masih basah sangat rentan terhadap infeksi.
Beberapa tanda infeksinya adalah bernanah, berbau tidak sedap, serta tampak kemerahan.
Potensi infeksi dapat timbul akibat perawatan secara asal seperti dengan pemberian bedak tabur atau ramuan alami.
Untuk itu, ibu perlu mengetahui cara tepat dalam perawatan tali pusat agar lekas kering dan terlepas.
Konsep perawatan adalah untuk menjaga tali pusat tetap kering dan bersih.
Pastikan tangan selalu bersih sebelum merawat.
Tidak perlu membungkus atau mengoleskan obat apapun pada tali pusat, hal ini untuk menghindari lembab dan mempercepat pengeringan
- Merawat Luka Pasca Persalinan
Baik metode normal maupun caesar, keduanya memiliki lukanya sendiri.
Persalinan secara normal umumnya akan meninggalkan luka robek pada vagina.
Selain mendapatkan perawatan medis, kompres kantung es dapat membantu mengurangi bengkak dan sakit pada area tersebut.
Jaga kebersihan, konsumsi serat agar BAB lancar, serta hindari aktivitas seksual selama pemulihan.
Untuk luka pasca operasi caesar, jaga kebersihan jahitan serta oleskan salep antiseptik sesuai anjuran dokter bila perlu.
- Imunisasi Untuk Bayi
Terdapat 4 jenis vaksin yang umum digunakan untuk imunisasi bayi, yaitu polio, campak, MMR, dan hepatitis B.
Sesuai program pemerintah, biasanya akan diadakan imunisasi massal di Posyandu yang bisa diikuti.
Selain itu, ibu biasanya akan diberikan buku Kesehatan Ibu dan Anak sebagai panduan untuk memantau tumbuh kembang bayi.
- Persiapan Mental
Kesiapan mental juga menjadi perlu menjadi persiapan ibu setelah melahirkan.
Hadirnya buah hati ke dunia akan menciptakan suasana baru pula.
Perhatian orang tua serta keluarga akan terpusat pada si kecil.
Meski begitu, tidak sedikit ibu mengalami gejolak emosi dan perasaan pemicu rasa gelisah, sedih, atau bahkan depresi.
Lingkungan yang tidak suportif dapat memperburuk kondisi tersebut.
Nilai-nilai sosial budaya juga mampu mempengaruhi standar penilaian terhadap diri sendiri sebagai seorang wanita dan ibu yang baik.
Dukungan dari pasangan serta keluarga sangat dibutuhkan agar kondisi emosional ibu tetap stabil sehingga dapat merawat buah hati tanpa tekanan.
- Perawat Bayi
Keberadaan perawat bayi dibutuhkan sebagai asistensi, bukan berarti mengalihkan seluruh tugas ibu kepadanya.
Perawat bayi bertugas untuk membantu ibu merawat bayi ketika masih dalam kondisi pemulihan, terutama jika tidak ada anggota keluarga lain yang sanggup meluangkan banyak waktu untuk membantu.
Perawat bayi juga dapat membantu memberikan treatment khusus bagi bayi seperti spa, massage, atau gym untuk stimulasi motorik secara profesional.
Jika membutuhkan bantuan serta panduan persiapan ibu setelah melahirkan, panggil perawat bayi ke rumah melalui aplikasi Medi-Call atau hubungi via Call Center Medi-Call.