4 Pilihan Terapi Skoliosis Ringan, Efektif Luruskan Tulang Belakang

Terapi skoliosis ringan dan berat terang berbeda. Pasalnya, derajat kelengkungan dari kedua kondisi skoliosis tersebut juga berbeda. 

Skoliosis merupakan kondisi kelainan tulang belakang berbentuk ‘S’ atau ‘C’. Skoliosis dapat terjadi dalam tingkat keparahan ringan hingga parah.

Skoliosis ringan memiliki kelengkungan tulang belakang kurang dari 25 derajat, sedangkan skoliosis berat memiliki kelengkungan lebih dari 45 derajat.  

Meski sebagian kasus skoliosis ringan tidak membutuhkan perawatan intensif, penting bagi Anda untuk memahami tentang skoliosis ringan hingga terapinya. 

Operasi Tulang Belakang Medi-Call
Medi-Call: Layanan Fisioterapi di Rumah Anda

Apa Itu Skoliosis Ringan? 

Kondisi skoliosis bisa masuk kategori ringan apabila kelengkungan tulang belakangnya kurang dari 25 derajat. 

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, namun yang paling sering terjadi pada anak-anak yang berusia 10 sampai dengan 15 tahun. 

Meskipun skoliosis ringan dapat membaik dengan sering menerapkan postur tubuh yang baik, sejumlah kasus bisa berkembang jadi lebih parah seiring dengan bertambahnya usia.

Baca juga:  Macam-Macam Terapi untuk Penderita Skoliosis Anak

Tanda-Tanda Skoliosis Ringan

Anak-anak dan remaja dengan skoliosis ringan umumnya tidak merasakan gejala atau nyeri, sehingga kondisi ini sering kali tidak disadari. Akibatnya, skoliosis sulit dideteksi sejak dini.

Beberapa tanda umum skoliosis ringan meliputi:

  • Ketidakseimbangan pada pinggul, bahu, atau tulang rusuk.
  • Posisi kepala yang condong ke depan, menyebabkan postur membungkuk.
  • Perubahan dalam keseimbangan dan koordinasi tubuh.
  • Pakaian tampak tidak sejajar saat dikenakan.

Jika Anda atau anak Anda menunjukkan tanda-tanda tersebut, penting untuk menjalani pemeriksaan oleh dokter ortopedi yang berfokus pada perawatan tulang belakang.

Terapi Skoliosis Ringan yang Bisa Anda Lakukan

Penanganan untuk skoliosis biasanya disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Namun, pada banyak kasus, skoliosis yang ringan tidak butuh perawatan apa pun karena bisa berangsur membaik dengan sendirinya, khususnya pada anak-anak. 

Tetapi, dalam beberapa kasus, terapi skoliosis ringan dibutuhkan untuk mencegah munculnya komplikasi. Berikut ini beberapa terapi skoliosis ringan yang bisa dilakukan: 

  • Observasi

Untuk kurva yang berukuran kurang dari 25 derajat, ahli ortopedi dapat merekomendasikan pemantauan berkala, misalnya setiap 6-12 bulan, untuk menentukan apakah intervensi tambahan diperlukan. 

Umumnya, kelengkungan tulang belakang yang lebih kecil cenderung stabil, sedangkan kelengkungan yang lebih besar (>30 derajat) cenderung berkembang dalam tingkat keparahan.

  • Bracing

Terapi skoliosis ringan lain yang disarankan laman Healthline adalah bracing atau menggunakan penyangga khusus skoliosis. 

Penyangga skoliosis merupakan alat bantu medis yang lazim digunakan pada anak-anak dan remaja penderita skoliosis. 

Fungsi utamanya adalah memperlambat atau menghentikan perkembangan kurva tulang belakang ke samping, terutama saat tulang masih dalam masa pertumbuhan. 

Penggunaan penyangga juga dapat mengurangi risiko tindakan operasi di kemudian hari setelah pertumbuhan tulang berhenti.

Tersedia beragam jenis penyangga, seperti penyangga Boston dan Wilmington. Umumnya, penyangga ini berbentuk jaket yang terbuat dari plastik dan melingkari tubuh. 

Penyangga Boston adalah jenis yang paling umum disarankan. Penyangga ini dirancang untuk menghentikan perkembangan kurva tulang belakang, serta disesuaikan dengan pola kelengkungan dan tingkat kematangan rangka masing-masing pasien. 

Beberapa model penyangga memiliki bukaan di bagian depan, sementara yang lain di bagian belakang. 

Penggunaan kaos ketat dan tanpa jahitan disarankan di bawah penyangga untuk melindungi kulit dan menyerap keringat.

Pemasangan penyangga umumnya direkomendasikan jika tulang masih dalam masa pertumbuhan dan untuk kurva yang tergolong sedang dan ringan. 

Efektivitas penyangga akan optimal jika dikenakan sesuai dengan rekomendasi dokter, biasanya antara 16 hingga 23 jam setiap hari, selama kurang lebih 3 hingga 4 tahun hingga pertumbuhan tulang berhenti. 

Tujuan utama penggunaan penyangga adalah menghentikan perkembangan kurva tulang belakang, bukan meluruskan tulang belakang sepenuhnya atau secara permanen.

  • Metode Schroth

Dari laman Health Central, disarankan melakukan terapi skoliosis ringan dengan Metode Schroth. 

Metode ini adalah program latihan khusus yang menggabungkan latihan pernapasan yang menargetkan skoliosis, latihan postur, dan latihan sensorimotor (gerak dan rasa). 

Metode Schroth adalah pengobatan skoliosis tanpa operasi yang menggunakan latihan khusus untuk menyelaraskan dan menstabilkan tulang belakang. 

Dikembangkan oleh Katharina Schroth pada akhir 1800-an dan dikembangkan lebih lanjut oleh putrinya, Christa, metode Schroth dapat membantu Anda menangani skoliosis secara 3D, menargetkan ketidakseimbangan melalui terapi fisik. 

Latihan ini dilakukan dalam berbagai posisi dan dapat menggunakan bola terapi, tongkat, atau palang untuk membantu koreksi. 

Selain itu, ada juga penggunaan teknik pernapasan seperti pernapasan sudut rotasional (pergerakan dada saat bernapas dengan sedikit rotasi atau putaran) membantu membentuk kembali rongga dada dan memperbaiki postur.

Sebagian besar pasien mengalami postur yang lebih baik, kekuatan inti yang meningkat, pernapasan lebih mudah, dan nyeri berkurang setelah menyelesaikan program Schroth yang biasanya terdiri dari 5 – 20 sesi. 

Durasi program bervariasi tergantung tingkat skoliosis dan toleransi pasien. Terapi Schroth juga dapat dikombinasikan dengan brace (penyangga tulang belakang) untuk mencegah skoliosis makin parah.

Di institusi seperti Johns Hopkins, misalnya, sesi berlangsung 45 – 60 menit dengan fokus pada pengelolaan jangka panjang. 

Meskipun bukan obat penyembuh, terapi skoliosis ringan ini bisa membantu Anda menghindari operasi dan mengelola skoliosis secara efektif, tetapi membutuhkan komitmen jangka panjang untuk mempertahankan hasilnya.

  • Diet, olahraga, dan postur tubuh yang benar

Selanjutnya, terapi skoliosis ringan yang efektif yang bisa Anda lakukan mencakup diet dengan pola makan seimbang, melakukan olahraga atau aktivitas fisik, serta menjaga postur tubuh yang benar. 

Cara ini disarankan oleh laman Treating Scoliosis yang mengatakan, ketiga aspek ini bekerja secara sinergis untuk menjaga kesehatan tulang belakang dan mencegah perburukan kondisi.

Nutrisi yang cukup, terutama kalsium, vitamin D, dan mineral esensial lainnya, berperan dalam menjaga kepadatan tulang dan mendukung kesehatan struktur tubuh. 

Pola makan seimbang memberikan fondasi yang kuat bagi sistem muskuloskeletal (sistem gerak tubuh).

Selanjutnya, latihan fisik yang berfokus pada penguatan otot inti dan fleksibilitas, seperti yoga, pilates, dan berenang, juga dapat membantu menjaga stabilitas serta meningkatkan keselarasan tubuh. 

Aktivitas ini juga membangun kesadaran postural yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, postur tubuh yang tepat sangat penting untuk mengurangi tekanan berlebih pada tulang belakang. 

Menjaga posisi tubuh yang benar saat duduk, berdiri, dan bergerak dapat membantu mempertahankan keseimbangan serta mencegah skoliosis makin memburuk.

Kemudian, untuk mendukung pengelolaan skoliosis secara optimal, fisioterapi bisa menjadi pilihan. 

Operasi Tulang Belakang Medi-Call
Medi-Call: Layanan Fisioterapi di Rumah Anda

Temukan layanan fisioterapi datang ke rumah dengan menghubungi WhatsApp Medi-Call atau lewat aplikasi untuk konsultasi dan perawatan yang sesuai. 

Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K

Referensi: 

Spread the love
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip