Setiap minggu terakhir di bulan April telah ditetapkan WHO sebagai Pekan Imunisasi Dunia.
Sekilas Mengenai Imunisasi
Imunisasi adalah sebuah program pencegahan penyakit menular yang dilakukan dengan memberikan vaksin yang telah diisi bakteri atau virus tertentu yang telah dilemahkan terhadap seseorang sehingga tubuhnya menjadi resisten terhadap suatu penyakit.
Program ini dilakukan pada saat bayi sampai usia masuk sekolah dan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ada yang disuntikkan, diteteskan ke dalam mulut, dan bahkan ada yang disemprotkan ke dalam mulut atau pun hidung. Pemberian vanksin imunisasi juga beragam.
Ada yang diberikan rutin setiap beberapa bulan sekali, atau bahkan diberikan hanya sekali seumur hidup.
Jenis Imunisasi yang Tersedia
Terdapat beberapa jenis imunisasi dengan kegunaan dan jadwal pemberian yang berbeda-beda.
Seperti ada imunisasi BCG (Basile Cabnette Guerin) yang berguna untuk menghindari dari penyakit Tuberkolosis.
Lalu ada vaksinasi DPT (Difteri Pertusis Tetanus) yang berguna untuk melindungi dari penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Ada vaksinasi Hepatitis B yang diberikan 3 kali seumur hidup. Pemberian vaksin ini berguna untuk menghindari tubuh dari penyakit Hepatitis B.
Lalu masih ada imunisasi Campak serta HIB (Hemophilus Influenzae Type B) yang berguna untuk terhindar dari penyakit radang selaput otak.
Mengapa Imunisasi Penting Dilakukan?
Pengimunan dianggap sebagai salah satu cara perlindungan diri terhadap penyakit yang sangat efisien dari segi kegunaan dan harga.
Maka dari itu, lembaga-lembaga kesehatan dan pemerintah terutama di Indonesia sangat menyarankan orang tua untuk rutin melakukan program ini.
Jika Anda masih ragu untuk melakukan pengimunan, ada baiknya anda menyimak 10 fakta menarik imunisasi di bawah ini:
- Imunisasi mampu mencegah 2-3 juta kematian di dunia
Imunisasi mampu mengurangi angka kematian dari penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, dan Campak sebanyak 2-3 juta kematian.
Ini bisa bertambah 1,5 juta lagi jika program ini secara global dilakukan secara serempak.
- Peningkatan jumlah anak yang diimunisasi
Pada tahun 2015, sebanyak 116 juta (perkiraan 86%) anak di bwah 1 tahun telah menerima pengimunan DPT.
Ini terjadi peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
- Di beberapa negara, 19,4 juta anak dibawah 1 tahun tidak mendapat pengimunan DPT
Negara-negara tersebut, ialah: Angola, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, India, Indonesia, Iraq, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Ukraina.
- Kemajuan penting telah diciptakan dalam penelitian dan pengembangan vaksin
Saat ini di beberapa negara, vaksin untuk wabah dengue telah diberi izin.
Dan juga, pada 2018 nanti, akan diperkenalkan vaksin untuk wabah malaria yang akan dimulai di Afrika.
- Wabah Meningitis A hampir menghilang lewat pengimunan
Meningitis A yang bisa menyebabkan menyerang otak bahkan kematian, telah dinyatakan hampir menghilang di Afrika semenjak pengenalan vaksinnya pada tahun 2010 serta vaksinasi masa.
- Secara global, kematian akibat campak menurun 79%
Pada tahun 2015, kematian yang diakibatkan campak adalah sebanya 134.200 jiwa. Ini jumlah penurunan yang sangat signifikan dari tahun 2000 yang mencapai 651.600 jiwa.
- Beberapa negara bagian di Amerika menyatakan telah bebas campak
Di tahun 2016, WHO di beberapa negara bagian Amerika telah menyatakan bebas campak, setelah 22 tahun berjuang melalui vaksinasi campak, gondok, dan rubella di seluruh penjuru Amerika.
- Dunia semakin mendekati dengan terbasminya Polio
Di India dan seluruh WHO Asia Tenggara menyatakan telah terbebas dari wabah penyakit yang mampu membuat lumpuh ini.
Serta di tahun 2013-2014, Timur Tengah dan Afrika telah menghentikan maraknya wabah Polio.
Tetanus Maternal dan Neonatal telah hilang di Asia Tenggara
Pada tahun 2016, WHO Asia Tenggara menyatakan bahwa daerahnya telah terbebas dari Tetanus Maternal maupun Neonatal.
Dan peringkat berikutnya disusul oleh Eropa.
- Vaksin berperan sebagai pertahanan awal dari perlawanan antimicrobial
Penyakit-penyakit akibat salah penggunaan obat dan penggunaan berlebih telah menjadi konsentarsi utama masyarakat.
Sebagai pertahanan awal, vaksin mampu menahan perlawanan obat-obatan tersebut.
Sumber: