Imunisasi polio pada anak bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap infeksi poliomyelitis.Virus polio mudah menyerang orang dengan daya tahan tubuh rendah terutama anak-anak dibawa usia 5 tahun.Penyakit ini menyerang bagian saraf pusat yang dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian bagi penderitanya.Penularan virus polio dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung, virus disebarkan melalui droplets atau cairan yang keluar dari mulut, hidung, serta feses si penderita.Sedangkan penyebaran tidak langsung biasanya lebih rendah resiko melalui benda-benda seperti alat makan atau tempat minum bekas digunakan oleh orang yang di dalam ususnya terdapat virus polio.Masa inkubasi virus polio adalah 3-6 hari, sedangkan kelumpuhan umumnya terjadi pada waktu 7-21 hari.Adapun gejala awal penyakit polio pada anak antara lain demam, kelelahan ekstrim, leher terasa kaku, dan nyeri di seluruh anggota badan.Namun gejala dapat berbeda-beda sesuai dengan kondisinya yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
- Polio non-paralisis, ditandai dengan demam, muntah, otot lemah, sakit kepala dan tenggorokan, leher dan punggung terasa kaku.
- Polio paralysis, ditandai dengan sakit kepala, demam, lemah otot pada bagian lengan dan kaki, kehilangan refleks tubuh.
- Sindrom pasca polio, sulit bernapas, lemah otot yang menyebabkan sulit menelan dan bergerak, sulit berkonsentrasi, depresi, mudah merasa lelah dan kehilangan massa otot.
Pemberian Imunisasi Polio pada Anak
Imunisasi polio pada anak merupakan program wajib oleh pemerintah agar Indonesia terbebas dari penyakit akibat poliomielitis.Vaksin polio sendiri terdapat 2 jenis yaitu OPV (oral polio vaccine) dan IPV (inactivated polio vaccine).Pemberian OPV ditetesi melalui mulut, sedangkan IPV disuntikan pada lengan atau tungkai.Untuk hasil dan perlindungan yang optimal imunisasi polio dilakukan secara berkala sejak bayi baru lahir dan diulangi pada usia 2 bulan, 3 bulan, kemudian 4 bulan.Dosis tambahan (vaksin polio booster) diberikan kembali saat berusia 18 tahun.Pada beberapa kasus vaksin polio dapat menyebabkan alergi, disarankan untuk terus memantau kondisi anak 24 jam setelah imunisasi.Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika melakukan vaksinasi:- Konsultasikan dengan dokter terkait kondisi kesehatan anak sebelum melakukan vaksinasi.
- Tunda pemberian vaksin apabila anak dalam kondisi tidak fit.
- Menyiapkan obat pereda nyeri untuk anak setelah imunisasi.
- Lakukan vaksinasi sesuai jadwal agar imunitas yang terbentuk optimal.
- Pastikan anak mendapat istirahat yang cukup setelah imunisasi.
Efek Samping Imunisasi Polio pada Anak
Anak menjadi rewel setelah imunisasi merupakan hal yang wajar, berikut ini adalah beberapa gejala atau efek samping yang muncul setelah melakukan imunisasi polio pada anak:- Bengkak dan kemerahan pada area kulit tempat suntikan
- Demam
- Diare ringan
- Pusing
- Nyeri otot
- Meskipun kasusnya sedikit, imunisasi polio dapat menyebabkan gejala alergi pada beberapa orang.