Penanganan Cedera Olahraga
Penanganan cedera olahraga sangat bervariasi tergantung jenis dan tingkat keparahannya.Namun, terdapat metode penanganan cedera olahraga yang paling umum dipakai, terutama untuk perawatan awal cedera.Salah satunya adalah metode RICE, yang dapat dilakukan untuk penanganan cedera olahraga yang ringan.Metode RICE ini berguna mengurangi pembengkakan dan rasa sakit pada bagian tubuh yang cedera.Metode RICE ini merupakan singkatan dari:- Rest (Istirahat)
Penting untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera olehraga sesegera mungkin.
Hal ini bertujuan untuk menghindari penggunaan bagian tubuh yang cedera untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Durasi istirahat direkomendasikan dilakukan selama 24-48 jam setelah ,mengalami cedera.
- Ice (Es)
Kompres es pada area cedera sangat berguna untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri.
Anda dapat membalut es menggunakan handuk lalu mengompresnya diatas bagian tubuh yang cedera.
Kompres es ini direkomendasikan dilakukan 48 jam pertama setelah mengalami cedera selama 15-20 menit sekali setiap 2-3 jam.
- Compression (Kompresi)
Kompresi merujuk pada pembalutan area cedera dengan menggunakan perban elastis.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan dan kemungkinan pendarahan internal pada area cedera.
Kompresi atau pembalutan harus sesuai dan tidak terlalu ketat agar tidak mengganggu sirkulasi darah.
- Elevation (Elevasi)
Elevasi merujuk pada pengangkatan bagian tubuh yang cedera agar posisinya lebih tinggi dari jantung.
Elevasi bertujuan untuk mengurangi pembengkakan dengan meningkatkan aliran darah balik ke jantung.
Anda dapat mengganjal bagian tubuh yang cedera menggunakan bantal saat berbaring atau duduk.
Penanganan Cedera Olahraga Lanjut
Pada kasus yang lebih serius, penanganan cedera olahraga menggunakan metode RICE saja biasanya tidak cukup.
Dibutuhkan penanganan cedera olahraga yang lebih lanjut dengan pengawasan tenaga medis agar cedera dapat pulih dengan sempurna.Penanganan tersebut antara lain:- Imobilisasi
Imobilisasi adalah langkah penting untuk memastikan area yang cedera tetap stabil dan tidak bergerak.
Pada imobilisasi, dibutuhkan penggunaan alat bantu medis seperti gips, sling, splint, brace datau alat bantu lainnya, tergantung kondisi dan lokasi cedera.
- Injeksi
Injeksi digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri pada area yang cedera, juga membantu proses penyembuhan.
- Operasi
Dalam kasus cedera yang parah seperti patah tulang, operasi diperlukan untuk memperbaiki kerusakan bagian tubuh.
- Fisioterapi
Setelah penanganan awal cedera, fisioterapi seringkali diperlukan untuk memulihkan fungsi dan kekuatan area yang cedera.
Terapi fisik ini bertujuan untuk membantu menyembuhkan dan memperkuat bagian tubuh yang cedera.
Cedera olahraga memang jenis kondisi yang umum ditemui, namun tidak dapat dianggap enteng. Dibutuhkan penanganan cedera olahraga yang tepat diperlukan agar kondisi tubuh yang cedera dapat pulih secara maksimal.Sebagai salah satu upaya penanganan cedera olahraga, fisioterapi terbukti efektif untuk memulihkan fungsi bagian tubuh yang cedera akibat olahraga.Medi-Call menyediakan layanan Fisioterapi datang ke rumah yang berpengalaman, sehingga Anda bisa mendapatkan pelayanan yang nyaman tanpa harus pergi ke luar rumah.Untuk konsultasi dan pemesanan, Anda bisa menghubungi Medi-Call Call Center 24 Jam atau melalui aplikasi Medi-Call.
Saya sering keram habis bangun-tidur, itu kenapa ya?
Halo pak Indraw,
Kram pada kaki saat baru bangun tidur bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Untuk mencegah kram kaki saat bangun tidur, disarankan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, memastikan asupan elektrolit mencukupi, melakukan peregangan otot sebelum tidur, dan mencoba untuk tidak mengencangkan otot saat tidur. Jika kram kaki terjadi secara teratur atau sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Terimakasih 🙏
kalau mudah lelah harusnya ngapain dok?