Segala Hal yang Perlu Diketahui tentang Penanganan Cedera Olahraga

Meskipun olahraga bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh, kegiatan ini juga rentan menyebabkan cedera. Simak penanganan cedera olahraga yang tepat di bawah ini! Cedera olahraga sangat umum terjadi, terutama jika Anda melakukan gerakan yang salah atau mengalami kecelakaan.Cedera olahraga merujuk pada kerusakan bagian tubuh tertentu akibat aktivitas fisik seperti berlari, mengangkat beban, bermain sepak bola, atau olahraga lainnya. Cedera olahraga tidak hanya dialami oleh para atlet, tetapi juga bisa terjadi pada siapa saja, terutama bagi mereka yang berolahraga tanpa pemanasan, tidak menggunakan peralatan yang tepat, atau melakukan teknik dan gerakan yang salah.Gejala cedera olahraga ini berbeda-beda tergantung jenis cedera dan penyebabnya. Namun gejala olahraga yang paling umum dirasakan antara lain adanya rasa nyeri, memar, bengkak, serta perubahan bentuk pada bagian tubuh yang cedera.Penanganan cedera olahraga yang tepat sangat penting untuk memastikan pemulihan yang optimal dan mencegah cedera lebih lanjut.
Medi-Call: Layanan Fisioterapi ke Lokasi Anda
Medi-Call: Layanan Fisioterapi ke Lokasi Anda

Penanganan Cedera Olahraga 

Penanganan cedera olahraga sangat bervariasi tergantung jenis dan tingkat keparahannya.Namun, terdapat metode penanganan cedera olahraga yang paling umum dipakai, terutama untuk perawatan awal cedera.Salah satunya adalah metode RICE, yang dapat dilakukan untuk penanganan cedera olahraga yang ringan.Metode RICE ini berguna mengurangi pembengkakan dan rasa sakit pada bagian tubuh yang cedera.Metode RICE ini merupakan singkatan dari:
  • Rest (Istirahat)

Penting untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera olehraga sesegera mungkin.

Hal ini bertujuan untuk menghindari penggunaan bagian tubuh yang cedera untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. 

Durasi istirahat direkomendasikan dilakukan selama 24-48 jam setelah ,mengalami cedera.

  • Ice (Es)

Kompres es pada area cedera sangat berguna untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri.

Anda dapat membalut es menggunakan handuk lalu mengompresnya diatas bagian tubuh yang cedera.

Kompres es ini direkomendasikan dilakukan 48 jam pertama setelah mengalami cedera selama 15-20 menit sekali setiap 2-3 jam. 

  • Compression (Kompresi)

Kompresi merujuk pada pembalutan area cedera dengan menggunakan perban elastis.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan dan kemungkinan pendarahan internal pada area cedera.

Kompresi atau pembalutan harus sesuai dan tidak terlalu ketat agar tidak mengganggu sirkulasi darah.

  • Elevation (Elevasi)

Elevasi merujuk pada pengangkatan bagian tubuh yang cedera agar posisinya lebih tinggi dari jantung.

Elevasi bertujuan untuk mengurangi pembengkakan dengan meningkatkan aliran darah balik ke jantung.

Anda dapat mengganjal bagian tubuh yang cedera menggunakan bantal saat berbaring atau duduk.

 

Penanganan Cedera Olahraga Lanjut

Pada kasus yang lebih serius, penanganan cedera olahraga menggunakan metode RICE saja biasanya tidak cukup.

Dibutuhkan penanganan cedera olahraga yang lebih lanjut dengan pengawasan tenaga medis agar cedera dapat pulih dengan sempurna.Penanganan tersebut antara lain:
  • Imobilisasi 

Imobilisasi adalah langkah penting untuk memastikan area yang cedera tetap stabil dan tidak bergerak.

Pada imobilisasi, dibutuhkan penggunaan alat bantu medis seperti gips, sling, splint, brace datau alat bantu lainnya, tergantung kondisi dan lokasi cedera.

  • Injeksi

Injeksi digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri pada area yang cedera, juga membantu proses penyembuhan.

  • Operasi

Dalam kasus cedera yang parah seperti patah tulang, operasi diperlukan untuk memperbaiki kerusakan bagian tubuh. 

  • Fisioterapi

Setelah penanganan awal cedera, fisioterapi seringkali diperlukan untuk memulihkan fungsi dan kekuatan area yang cedera.

Terapi fisik ini bertujuan untuk membantu menyembuhkan dan memperkuat bagian tubuh yang cedera.

Operasi Tulang Belakang Medi-Call
Medi-Call: Layanan Fisioterapi ke Lokasi Anda
Cedera olahraga memang jenis kondisi yang umum ditemui, namun tidak dapat dianggap enteng. Dibutuhkan penanganan cedera olahraga yang tepat diperlukan agar kondisi tubuh yang cedera dapat pulih secara maksimal.Sebagai salah satu upaya penanganan cedera olahraga, fisioterapi terbukti efektif untuk memulihkan fungsi bagian tubuh yang cedera akibat olahraga.Medi-Call menyediakan layanan Fisioterapi datang ke rumah yang berpengalaman, sehingga Anda bisa mendapatkan pelayanan yang nyaman tanpa harus pergi ke luar rumah.Untuk konsultasi dan pemesanan, Anda bisa menghubungi Medi-Call Call Center 24 Jam atau melalui aplikasi Medi-Call.
guest
4 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Indraw
Guest
Indraw
4 months ago

Saya sering keram habis bangun-tidur, itu kenapa ya?

Medi Call
Medi Call
4 months ago
Reply to  Indraw

Halo pak Indraw,

Kram pada kaki saat baru bangun tidur bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Kekurangan Cairan Tubuh (Dehidrasi): Ketika tubuh kekurangan cairan, elektrolit seperti potassium dan magnesium dapat menjadi tidak seimbang, yang dapat menyebabkan kram otot.

2. Kurangnya Gerakan atau Aktivitas Fisik: Jika seseorang cenderung memiliki gaya hidup yang kurang aktif atau tidak melakukan gerakan yang cukup sepanjang hari, otot-otot kaki mungkin kurang terlatih dan lebih rentan mengalami kram.

3. Kekurangan Elektrolit: Seperti yang disebutkan sebelumnya, kekurangan elektrolit seperti potassium, magnesium, kalsium, atau sodium dalam tubuh dapat menyebabkan kram otot.

4. Posisi Tidur yang Tidak Benar: Beberapa posisi tidur tertentu bisa membuat otot kaki tertekuk atau tegang selama tidur, yang dapat menyebabkan kram saat bangun.

5. Kondisi Medis Underlying: Beberapa kondisi medis seperti diabetes, penyakit arteri perifer, atau gangguan neurologis tertentu bisa meningkatkan risiko kram kaki.

6. Faktor Lingkungan: Seperti udara yang terlalu dingin atau terlalu panas, dapat mempengaruhi otot dan meningkatkan risiko kram.

7. Kekurangan Kalium atau Magnesium: Kekurangan nutrisi tertentu dalam makanan dapat menyebabkan ketegangan otot dan kram.

Untuk mencegah kram kaki saat bangun tidur, disarankan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, memastikan asupan elektrolit mencukupi, melakukan peregangan otot sebelum tidur, dan mencoba untuk tidak mengencangkan otot saat tidur. Jika kram kaki terjadi secara teratur atau sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Last edited 4 months ago by Medi Call
Indraw
Guest
Indraw
4 months ago
Reply to  Medi Call

Terimakasih 🙏

brian
Guest
brian
4 months ago

kalau mudah lelah harusnya ngapain dok?

Artikel Terkait

Arsip