Inkontinensia Urine: 5 Penyebab dan Cara Pengobatan yang Tepat

Inkontinensia urine menyebabkan penderitanya sulit menahan buang air kecil. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, namun paling sering terjadi pada wanita dan lansia.Meski inkontinensia urine termasuk kondisi medis yang bisa dibilang tidak berbahaya, namun penderitanya harus mendapatkan perawatan yang tepat agar tidak memengaruhi kondisi mental atau mengganggu kehidupan sehari-hari.Dikutip dari laman Mayo Clinic Health System, kondisi ini merupakan gejala umum yang dialami 50% wanita dewasa. Prevalensi kondisi ini meningkat seiring bertambahnya usia.Lebih lanjut, artikel ini akan mengupas tuntas tentang penyebab dan jenis inkontinensia urine.
Perawatan Abses Gigi Medi-Call
Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda

Apa itu Inkontinensia Urine?

Inkontinensia urine adalah kondisi medis di mana seseorang kehilangan kendali atas otot kandung kemihnya sehingga sulit menahan buang air kecil.Kondisi medis ini bisa menyebabkan penderitanya tiba-tiba buang air kecil saat batuk atau bersin, bahkan mungkin sampai mengompol.Kondisi tersebut dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama atau singkat, tergantung pada kondisi dan tingkat keparahan orang yang mengalaminya.Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas dan meningkatkan risiko infeksi kandung kemih.Langkah pertama yang diambil dokter untuk mendiagnosis adalah menanyakan gejala, penyakit apa pun yang mungkin diderita, serta riwayat kesehatan keluarga.Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa kondisi kandung kemih.

Penyebab Inkontinensia Urine

Inkontinensia urine dapat dipengaruhi oleh penyakit saraf, penyumbatan saluran kemih, batu kandung kemih, atau kanker kandung kemih.Namun, kondisi ini juga bisa terjadi saat saluran kemih dalam keadaan normal. Kondisi ini biasanya terjadi pada lasia, serta diikuti dengan gangguan motorik dan kognitif.Selain itu, ada pula penyebab inkontinensia urine sementara atau jangka pendek, antara lain: 
  • Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Kesulitan mengontrol buang air kecil bisa dipicu oleh infeksi saluran kemih. Pasalnya, infeksi saluran kemih dapat menimbulkan nyeri dan meningkatkan keinginan untuk buang air kecil.ISK juga dapat mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan urine secara efektif sehingga sulit untuk menahan buang air kecil.
  • Kehamilan
Selama kehamilan, rahim akan membesar sehingga memberikan tekanan tambahan pada kandung kemih.Sebagian besar perempuan yang mengalami inkontinensia pada masa kehamilan mendapati bahwa kondisi tersebut hilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan.
  • Obat-obatan
Kondisi sulit mengontrol buang air kecil juga dapat menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat yang bisa memicu inkontinensia urine termasuk diuretik dan antidepresan. 
  • Minuman
Beberapa jenis minuman seperti alkohol dan minuman berkafein (kopi, teh, dan minuman bersoda) juga bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil.Alkohol bersifat diuretik, yang artinya dapat meningkatkan produksi urine. Begitu juga dengan minuman yang mengandung kafein yang memiliki efek serupa.
  • Sembelit
Sembelit kronis juga bisa menyebabkan seseorang menderita inkontinensia urine. Pasalnya, seseorang yang mengalami sembelit kronis rentan memiliki masalah kontrol kandung kemih. 

Jenis-Jenis Inkontinensia Urine

Memahami jenis-jenis inkontinensia urine sangat penting dalam menentukan pengobatan yang tepat untuk mengatasinya.Kondisi inkontinensia urine diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya: 
  • Stress incontinence
Stress incontinence adalah kebocoran urine yang tidak disengaja, yang terjadi dengan peningkatan tekanan intra-abdomen.Kondisi ini terjadi karena lemahnya otot kandung kemih hingga tak mampu menahan urine saat kandung kemih mendapat tekanan, seperti batuk, bersin, tertawa, atau mengangkat beban berat.
  • Urge incontinence

Urge incontinence adalah kondisi di mana urine keluar secara tidak terkontrol, yang sering kali disertai dengan keinginan mendesak untuk buang air kecil karena aktivitas detrusor yang berlebihan.

Kontraksi dapat disebabkan oleh iritasi kandung kemih atau hilangnya kontrol neurologis. Gejala ini menyebabkan penderitanya merasakan keinginan buang air kecil yang kuat dan secara tiba-tiba.

  • Overflow incontinence
Overflow incontinence merupakan jenis inkontinensia urine yang terjadi secara bertahap karena sisa urine tetap berada di kandung kemih setelah buang air kecil.Beberapa orang mengalami overflow incontinence karena mereka tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya saat buang air kecil.
  • Mixed incontinence
Mixed incontinence adalah kondisi kesulitan menahan buang air kecil yang disebabkan oleh kombinasi stress incontinence dan urge incontinence.
Perawatan Abses Gigi Medi-Call
Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda
Apabila Anda sering mengalami inkontinensia urine, segera hubungi dokter spesialis urologi.Tenang saja! Anda bisa hubungi Call-Center 24 Jam atau gunakan aplikasi Medi-Call untuk panggil layanan perawat homecare Medi-Call datang ke rumah.
Referensi:
  • NHS.UK (2023). Urinary incontinence.
  • Tran LN, Puckett Y (2023). Urinary Incontinence.
  • Urology Care Foundation. What is Urinary Incontinence?
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip