10 Cara Perawatan Demensia pada Lansia dan Gejalanya

Demensia bukanlah bagian normal dari proses penuaan. Banyak yang salah paham soal ini. Demensia adalah kumpulan gejala yang memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, dan berinteraksi sosial secara signifikan. Kondisi ini sering kali berkembang secara bertahap dan bisa membuat penderitanya kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Menurut World Health Organization (WHO, 2023), lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia hidup dengan demensia, dan mayoritas adalah lansia. 

Alasan utama lansia lebih rentan adalah karena adanya penurunan fungsi otak secara alami yang seiring waktu dapat memicu perubahan neurologis.

Penyebab Demensia yang Perlu Anda Tahu

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan demensia. Tapi yang paling umum adalah Alzheimer, yang menyumbang sekitar 60-70% dari seluruh kasus demensia (WHO, 2023).

Selain Alzheimer, ada juga:

  • Demensia vaskular (akibat gangguan aliran darah ke otak)
  • Demensia frontotemporal (melibatkan kerusakan pada area frontal dan temporal otak)
  • Demensia akibat penyakit Parkinson atau Huntington
  • Cedera kepala berulang

Kadang-kadang, defisiensi vitamin B12 dan hipotiroidisme bisa menimbulkan gejala yang mirip dengan demensia. Baiknya, yang seperti ini bisa diobati bila ditangani cepat.

Perawat Home Care dan Perawat Luka Medi-Call
Medi-Call: Layanan Perawat Home Care dan Perawat Luka di Rumah Anda

10 Cara Perawatan Demensia pada Lansia

Meski demensia tidak bisa disembuhkan, perawatannya bisa membantu memperlambat gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Berikut beberapa cara perawatannya:

1. Konsistensi Rutinitas Harian

Rutinitas memberikan rasa aman bagi lansia dengan demensia. Jadwal harian yang stabil membantu mereka merasa lebih terkendali dan tidak kebingungan. 

Pastikan waktu makan, tidur, mandi, hingga aktivitas ringan dilakukan di jam yang sama setiap hari.

2. Stimulasi Kognitif Secara Teratur

Stimulasi otak seperti membaca buku bersama, bermain puzzle, mengenang masa lalu melalui album foto, atau mendengarkan lagu kesukaan bisa memperlambat penurunan fungsi kognitif. 

Aktivitas ini juga bagus untuk memperkuat koneksi emosional antara pasien dan pengasuh.

3. Nutrisi Seimbang dan Hidrasi Cukup

Kekurangan nutrisi bisa memperburuk gejala demensia. Pola makan seimbang, terutama yang mengandung asam lemak omega-3, antioksidan, dan vitamin B, sangat dianjurkan. 

Jangan lupa ajak mereka minum air secara berkala agar tidak dehidrasi.

4. Penggunaan Obat Sesuai Anjuran Dokter

Obat-obatan seperti donepezil atau memantine bisa membantu memperlambat perkembangan gejala. 

Namun, obat ini tidak cocok untuk semua orang dan harus dikonsumsi berdasarkan evaluasi dokter. Efek samping juga harus diawasi ketat.

5. Terapi Fisik Ringan

Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, senam ringan, atau yoga lansia tidak hanya menjaga kebugaran tubuh tapi juga mengurangi agitasi dan kecemasan. 

Baca juga:  Macam-Macam Terapi Penyakit Saraf Motorik pada Lansia

Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memulai program olahraga tertentu.

6. Terapi Seni atau Musik

Musik bisa membangkitkan kenangan lama, menenangkan suasana hati, dan membantu pasien merasa lebih terhubung secara emosional.

Bahkan, menyanyi bersama atau melukis bisa menjadi cara ekspresi diri bagi mereka yang sulit berbicara.

7. Lingkungan yang Aman dan Ramah Lansia

Kecelakaan kecil bisa berdampak besar pada lansia. Gunakan karpet anti-slip, pegangan tangan di kamar mandi, pencahayaan terang, dan hindari perabot tajam.

Tempelkan label atau gambar pada pintu untuk membantu orientasi mereka di rumah.

8. Dukungan Emosional dari Keluarga

Meskipun sulit, bersikap sabar dan penuh kasih bisa membuat perbedaan besar. Dengarkan dengan empati, meski cerita yang disampaikan berulang-ulang. Dukungan emosional membantu pasien merasa dihargai dan tidak sendirian.

9. Konsultasi Berkala dengan Dokter atau Psikolog

Kondisi demensia bisa berubah dari minggu ke minggu. Pemeriksaan rutin akan membantu menyesuaikan terapi dan obat-obatan sesuai kebutuhan pasien. 

Selain dokter, konsultasi dengan psikolog juga bisa membantu keluarga menghadapi stres pengasuhan.

10. Pertimbangan Fasilitas Perawatan Demensia

Jika gejala memburuk dan pengasuhan di rumah tidak lagi memadai, pertimbangkan layanan profesional.

Pentingnya Edukasi Perawatan Demensia untuk Keluarga

Banyak keluarga merasa kewalahan saat merawat lansia dengan demensia. Hal ini wajar. Tapi penting juga untuk terus belajar. 

Edukasi perawatan demensia bisa didapat dari seminar, komunitas, atau konseling medis. Saat Anda paham kondisi mereka, Anda jadi bisa memberikan perawatan yang lebih tepat dan penuh empati.

Anda bisa juga mengakses artikel edukasi demensia dari Medi-Call yang akan terus kami update sesuai perkembangan medis terbaru.

banner caregiver medi-call
Medi-Call: Layanan Caregiver di Lokasi Anda

Gejala Demensia yang Perlu Diwaspadai

Gejala demensia sering kali muncul perlahan, dan mungkin awalnya terlihat seperti lupa biasa. Tapi seiring waktu, gejala akan berkembang dan makin mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa gejala yang umum antara lain:

  • Kehilangan memori jangka pendek, seperti lupa janji atau tempat menyimpan benda.
  • Disorientasi waktu dan tempat, bingung meski sedang di rumah sendiri.
  • Kesulitan bicara atau memilih kata, sehingga sulit mengungkapkan ide.
  • Perubahan suasana hati, dari ceria jadi mudah marah atau cemas tanpa sebab jelas.
  • Menarik diri dari aktivitas sosial, bahkan dari orang terdekat.
  • Gangguan dalam menilai sesuatu, seperti membuang uang secara berlebihan.
Baca juga:  Berikut 5 Langkah Mengurangi Resiko Orang Tua Jatuh

Kalau Anda punya orang tua atau lansia di rumah yang mulai menunjukkan gejala di atas, ada baiknya untuk segera konsultasi ke dokter spesialis saraf.

Pencegahan Demensia

Meski beberapa kasus demensia tidak bisa dicegah sepenuhnya, banyak faktor risiko yang sebenarnya bisa dikendalikan. Berikut beberapa tips pencegahan berdasarkan panduan dari WHO (2021):

  • Jaga tekanan darah dan kadar kolesterol
  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
  • Rutin berolahraga
  • Kelola stres dan cukup tidur
  • Pertahankan koneksi sosial karena sering bersosialisasi membantu menjaga fungsi otak

Anda juga bisa memanfaatkan layanan edukasi perawatan demensia dari Medi-Call, yang menyediakan sesi konsultasi langsung di rumah. Ini sangat membantu, terutama bagi keluarga yang masih baru menghadapi situasi ini.

Kesimpulan

Demensia bukanlah bagian normal dari proses penuaan, melainkan kondisi medis serius yang memerlukan perhatian, kesabaran, dan penanganan khusus. 

Mengenali gejala sejak dini, menciptakan lingkungan yang suportif, dan memberikan perawatan yang konsisten sangat penting untuk menjaga kualitas hidup lansia dengan demensia.

Meski belum ada obat yang bisa menyembuhkan sepenuhnya, berbagai cara perawatan bisa memperlambat progresnya dan menjaga lansia tetap nyaman serta bermartabat dalam menjalani hari-hari mereka.

Butuh Bantuan Merawat Lansia dengan Demensia? Medi-Call Siap Datang ke Rumah

Jangan hadapi semuanya sendirian. Tim profesional dari Medi-Call siap membantu keluarga Anda dengan layanan:

  • Perawat home care khusus demensia
  • Visit dokter spesialis ke rumah
  • Pendampingan harian oleh caregiver berpengalaman

Layanan Homecare dan Caregiver Medi-Call hadir untuk memberikan solusi yang fleksibel dan personal dalam perawatan pasien pasca stroke di rumah maupun di rumah sakit. 

Layanan ini bebas biaya administrasi. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan kartu kredit dengan transaksi minimum sebesar Rp500.000.

Uang muka (DP) untuk pemesanan layanan sangat mudah dilakukan, baik melalui Customer Service maupun melalui aplikasi pengguna kami yang dapat diakses kapan saja.

Untuk layanan mingguan dan bulanan, DP minimal sebesar 70% dari total biaya. Kami juga menyediakan sesi wawancara online guna memastikan kecocokan antara pasien dan petugas.

Langsung saja pesan jasa perawat di rumah dari Medi-Call untuk orang terkasih yang mengalami stroke. Segera hubungi lewat WhatsApp Medi-Call atau pesan jasa perawatnya lewat aplikasi.

Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K

Spread the love
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Archives