Apakah Anda pernah memperhatikan orang terdekat mulai lupa hal-hal kecil, seperti di mana meletakkan kunci atau nama seseorang? Kadang, hal ini dianggap wajar karena usia.
Tapi, bisa jadi itu tanda awal penyakit Alzheimer, sebuah kondisi otak yang serius. Alzheimer bukan cuma soal lupa, tapi juga memengaruhi cara berpikir dan berperilaku.
Menurut WHO, lebih dari 55 juta orang di dunia hidup dengan demensia, dan Alzheimer menyumbang sekitar 60–70% dari kasus tersebut.
Alzheimer bukanlah bagian normal dari proses penuaan. Dimana kondisi neurodegeneratif progresif, artinya gejalanya akan bertambah parah seiring waktu.
Meski banyak dialami oleh lansia, beberapa kasus juga ditemukan pada orang yang lebih muda, terutama yang memiliki riwayat keluarga.

Tanda dan Gejala Penyakit Alzheimer
Mengenali gejala penyakit Alzheimer sejak dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat. Berikut adalah 10 gejala penyakit Alzheimer yang sering muncul, dan bisa saja dialami oleh orang terdekatmu:
1. Gangguan Daya Ingat
Gangguan daya ingat adalah gejala awal yang paling umum dari penyakit Alzheimer. Penderita sering lupa hal-hal yang baru saja terjadi, seperti percakapan yang baru saja berlangsung, tempat meletakkan barang, atau jadwal kegiatan harian.
Mereka mungkin mulai sering mengulangi pertanyaan yang sama atau membutuhkan catatan dan pengingat lebih dari biasanya.
Seiring waktu, gangguan ini bisa makin parah hingga penderita kesulitan mengenali anggota keluarga, teman dekat, atau bahkan diri sendiri.
Gangguan ingatan ini bukan sekadar lupa biasa karena usia, melainkan disertai dampak nyata terhadap kehidupan sehari-hari.
2. Kesulitan Merencanakan atau Menyelesaikan Tugas
Penderita Alzheimer juga mengalami kesulitan dalam membuat rencana atau mengikuti langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas yang sebelumnya biasa mereka lakukan.
Misalnya, mereka mungkin bingung saat mengikuti resep masakan, kesulitan membayar tagihan bulanan, atau tidak bisa menyusun jadwal harian dengan benar.
Tugas-tugas sederhana seperti berpakaian, menyiapkan makanan, atau menggunakan alat elektronik juga bisa menjadi tantangan karena penurunan kemampuan berpikir logis dan memecahkan masalah.
3. Disorientasi terhadap Waktu dan Tempat
Alzheimer dapat menyebabkan penderitanya bingung tentang waktu, tanggal, musim, bahkan tempat mereka berada. Mereka bisa lupa mengapa mereka ada di suatu lokasi atau bagaimana mereka bisa sampai ke sana.
Contohnya, seseorang mungkin keluar rumah dan tiba-tiba tidak mengenali lingkungannya sendiri atau lupa jalan pulang.
Mereka juga bisa bingung dengan konsep waktu, seperti tidak tahu apakah ini pagi atau malam, atau hari apa saat itu.
4. Kesulitan Memahami Gambar Visual dan Hubungan Spasial
Banyak penderita Alzheimer mengalami gangguan persepsi visual yang tidak disebabkan oleh masalah mata, tetapi oleh gangguan pada otak. Ini bisa membuat mereka kesulitan membaca, menilai jarak, atau membedakan warna dan kontras.
Masalah ini sangat memengaruhi aktivitas seperti mengemudi, berjalan di tangga, atau mengenali wajah seseorang.
Bahkan benda sehari-hari seperti kursi atau pintu bisa terlihat membingungkan atau tidak dikenali.
5. Masalah Berbicara dan Menulis
Bahasa juga bisa terganggu. Penderita Alzheimer mungkin mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat dalam percakapan, atau berhenti di tengah kalimat karena lupa apa yang ingin mereka katakan.
Mereka juga bisa mengulangi kalimat yang sama berulang-ulang, atau berbicara dengan kalimat yang tidak koheren.
Dalam hal menulis, tulisan tangan bisa menjadi tidak terbaca, atau mereka kesulitan menulis dengan struktur yang jelas. Hal ini menyebabkan komunikasi sehari-hari menjadi lebih sulit, baik secara lisan maupun tertulis.
6. Menurunnya Kemampuan Menilai dan Membuat Keputusan
Alzheimer memengaruhi kemampuan seseorang dalam membuat keputusan yang masuk akal. Penderita bisa menunjukkan penurunan dalam menilai situasi, misalnya dengan memberikan informasi pribadi kepada orang asing atau memakai pakaian yang tidak sesuai cuaca.
Mereka juga bisa menjadi kurang berhati-hati dalam mengelola keuangan, membayar tagihan dua kali atau bahkan lupa membayar sama sekali.
Akibatnya, mereka sangat rentan terhadap penipuan dan pengambilan keputusan yang merugikan diri sendiri.
7. Menarik Diri dari Aktivitas Sosial atau Pekerjaan
Karena kesulitan berpikir, berkomunikasi, atau mengikuti percakapan, banyak penderita Alzheimer mulai menarik diri dari lingkungan sosialnya. Mereka enggan ikut kegiatan keluarga, pertemuan komunitas, atau aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati.
Penarikan diri ini sering disertai dengan rasa malu, frustrasi, atau takut karena sadar akan penurunan kemampuannya.
Akibatnya, isolasi sosial bisa memperburuk gejala dan mempercepat penurunan fungsi kognitif.
8. Perubahan Suasana Hati dan Kepribadian
Perubahan perilaku dan suasana hati adalah tanda lain dari Alzheimer yang sering muncul. Penderita bisa menjadi mudah marah, cemas, bingung, atau depresi, terutama dalam situasi yang asing atau membingungkan.
Kepribadian mereka pun bisa berubah drastis orang yang biasanya tenang bisa menjadi curiga, mudah tersinggung, atau bahkan agresif.
Perubahan ini seringkali membuat keluarga dan pengasuh merasa kewalahan dan kesulitan dalam memberikan perawatan yang tepat.

Bagaimana Diagnosis Alzheimer Dilakukan?
Diagnosis Alzheimer tidak bisa dilakukan hanya dengan satu tes. Biasanya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti:
- Wawancara medis dan pemeriksaan fisik
- Tes kognitif untuk menilai daya ingat, kemampuan berpikir, dan bahasa
- Pemeriksaan laboratorium untuk menyingkirkan penyebab lain
- Pencitraan otak seperti MRI atau CT scan, untuk melihat perubahan struktur otak
Kadang, tes genetik juga bisa dilakukan, terutama jika ada riwayat keluarga dengan Alzheimer onset dini.
Pengobatan dan Terapi Alzheimer Terkini
Walaupun belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan Alzheimer, beberapa pengobatan dapat memperlambat perkembangan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Ada beberapa jenis terapi yang umum digunakan:
1. Obat-obatan
Saat ini, obat seperti Lecanemab telah disetujui di beberapa negara untuk mengatasi Alzheimer tahap awal. Obat ini bekerja dengan menargetkan penumpukan protein amyloid di otak dan terbukti dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif.
Selain itu, obat lain seperti donepezil, rivastigmine, dan memantine juga sering diresepkan untuk membantu mengelola gejala.
2. Terapi Non-Obat
Stimulasi mental, aktivitas fisik teratur, dan terapi perilaku dapat membantu menjaga fungsi otak dan memperbaiki kualitas hidup. Dukungan keluarga dan komunitas sangat penting dalam proses ini.
3. Pendampingan dan Perawatan
Pada tahap lanjut, penderita Alzheimer membutuhkan bantuan penuh dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Perawatan di rumah atau fasilitas khusus bisa menjadi solusi.
Pencegahan Alzheimer: Apa yang Bisa Dilakukan?
Walaupun tidak ada cara pasti untuk mencegah Alzheimer, beberapa langkah berikut dapat membantu menurunkan risiko:
- Menjaga kesehatan jantung dengan pola makan sehat dan olahraga teratur
- Mengelola tekanan darah, gula darah, dan kolesterol
- Aktif secara sosial dan mental, seperti ikut komunitas atau belajar hal baru
- Tidur cukup dan berkualitas
- Menghindari rokok dan konsumsi alkohol berlebihan
Jika Anda atau keluarga membutuhkan layanan skrining kesehatan otak, konsultasi dengan dokter spesialis saraf, atau perawatan di rumah untuk penderita Alzheimer, Medi-Call siap membantu.
Gejala penyakit Alzheimer adalah sesuatu yang harus Anda pahami sedini mungkin, terutama kalau ada anggota keluarga yang berisiko. Dengan mengenali tanda dan gejala penyakit Alzheimer lebih awal, Anda bisa memberikan dukungan dan perawatan yang lebih baik.
Jika ingin konsultasi langsung atau cek kondisi kognitif orang terdekat, Anda bisa menggunakan layanan Medi-Call. Cukup buka aplikasinya dan pilih layanan home visit sesuai kebutuhan.
Makin cepat ditangani, makin baik pula dampaknya untuk kualitas hidup penderita Alzheimer dan keluarga. Yuk, jadi bagian dari perubahan dengan lebih peduli terhadap kesehatan otak.
Sekarang, Anda sudah tahu pentingnya jasa perawat home care, bukan? Bila Anda membutuhkannya jangan lupa menghubungi Medi-Call.
Segera hubungi Call-Center Medi-Call 24 Jam atau gunakan aplikasi Medi-Call untuk mendapatkan layanannya.
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K