Lutut Anda pernah terasa ngilu atau nyeri saat ditekuk dan diluruskan? Misalnya, waktu sedang duduk lama terus berdiri, atau ketika salat lalu berlutut?
Kondisi seperti ini cukup umum terjadi, baik pada usia muda maupun dewasa, apalagi kalau Anda termasuk yang aktif bergerak atau punya riwayat cedera di lutut.
Biasanya, rasa sakit ini muncul secara perlahan. Tapi bisa juga langsung terasa tajam dan menusuk, tergantung penyebabnya. Lutut yang sakit saat ditekuk atau diluruskan bisa disebabkan oleh peradangan ringan, gesekan sendi yang abnormal, bahkan kerusakan jaringan penyangga lutut.
Kalau dibiarkan tanpa penanganan, nyeri lutut bisa mengganggu aktivitas harian dan kualitas hidup Anda. Makanya penting banget untuk tahu penyebab dan cara mengatasinya sejak awal.
Penyebab Lutut Sakit Saat Ditekuk dan Diluruskan
Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari penggunaan berlebih yang simpel hingga kondisi medis yang memerlukan perawatan serius. Mari kita identifikasi beberapa biang keladi yang paling sering terjadi.
1. Cedera Ligamen atau Meniskus
Kalau Anda pernah jatuh, keseleo, atau olahraga terlalu intens, bisa jadi ligamen atau meniskus di lutut mengalami cedera.
Ligamen adalah jaringan yang menyatukan tulang, sementara meniskus adalah bantalan lunak di antara tulang paha dan tulang kering.
Robekan pada meniskus biasanya menyebabkan rasa sakit saat lutut ditekuk, apalagi jika posisi meniskus yang robek terjepit di antara sendi. Rasa sakit bisa bertambah parah saat Anda menaiki tangga atau jongkok.
2. Osteoartritis (Pengapuran Sendi)
Osteoartritis adalah salah satu penyebab paling umum nyeri lutut, terutama pada orang berusia di atas 40 tahun. Kondisi ini terjadi saat tulang rawan pelindung di lutut menipis atau aus karena usia atau penggunaan berlebihan.
Akibatnya, sendi jadi kaku, bengkak, dan sakit saat digerakkan. Banyak yang mengeluhkan rasa nyeri di pagi hari atau setelah duduk lama.
Menurut data CDC, sekitar 33 juta orang dewasa di Amerika hidup dengan osteoartritis, dan lutut adalah sendi yang paling sering terdampak.
3. Sindrom Patellofemoral Pain (Runner’s Knee)
Meski namanya populer di kalangan pelari, nyatanya siapa pun bisa mengalami sindrom ini. Rasa nyerinya muncul di sekitar tempurung lutut (patella) dan sering terasa saat naik turun tangga atau setelah duduk lama.
Penyebabnya bisa karena ketidakseimbangan otot, posisi lutut yang tidak sejajar, atau aktivitas berulang yang memberi tekanan pada sendi lutut.
4. Bursitis Lutut
Di lutut terdapat kantung kecil berisi cairan yang disebut bursa. Saat bursa ini mengalami iritasi atau peradangan, biasanya karena tekanan atau gesekan berulang maka terjadilah bursitis.
Gejalanya berupa pembengkakan dan rasa nyeri yang makin terasa saat lutut ditekuk. Kadang, kulit di sekitar lutut juga tampak kemerahan dan terasa hangat saat disentuh.
5. Radang Sendi Rematik (Rheumatoid Arthritis)
Ini adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi. Lutut yang terdampak bisa mengalami pembengkakan, rasa kaku, dan nyeri, bahkan saat tidak digunakan.
Berbeda dengan osteoartritis, nyeri pada rheumatoid arthritis bisa terasa simetris (keduanya—kiri dan kanan—sakit) dan lebih sering disertai rasa lelah dan demam ringan.
6. Tendinitis Patela
Sering disebut “jumper’s knee”, kondisi ini disebabkan peradangan pada tendon patela, yaitu jaringan yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering. Biasanya terjadi karena aktivitas melompat atau menendang yang berulang.
Keluhan utama berupa nyeri saat menekuk lutut, terutama saat berolahraga atau naik turun tangga.
Cara Mengatasi Lutut Sakit di Rumah (Penanganan Awal)
Untuk nyeri lutut ringan hingga sedang, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah sebelum memutuskan ke dokter. Metode yang paling terkenal dan direkomendasikan adalah R.I.C.E.
Rest (Istirahat): Hentikan segera aktivitas yang memicu rasa sakit. Beri waktu bagi lututmu untuk pulih dan hindari memberikan beban berlebih selama 1-2 hari.
Ice (Es): Kompres area yang sakit dengan es yang dibalut handuk selama 15-20 menit, setiap 2-3 jam sekali. Es sangat efektif untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan.
Compression (Kompres): Gunakan perban elastis untuk membebat area lutut. Tujuannya adalah untuk menekan dan mencegah penumpukan cairan lebih lanjut, tapi pastikan bebatannya tidak terlalu kencang hingga mengganggu sirkulasi darah.
Elevation (Elevasi): Saat berbaring atau duduk, posisikan lutut lebih tinggi dari jantung. Anda bisa mengganjalnya dengan beberapa bantal. Langkah ini membantu mengurangi pembengkakan dengan bantuan gravitasi.
Obat Lutut Sakit Saat Ditekuk dan Diluruskan di Apotik
Ketika lutut terasa sakit saat ditekuk atau diluruskan, banyak orang langsung mencari pereda nyeri di apotik.
Tapi penting untuk tahu, obat-obatan ini sebaiknya digunakan sesuai dengan penyebab nyerinya. Jangan asal pilih, apalagi kalau digunakan jangka panjang tanpa pengawasan dokter.
1. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)
Obat jenis ini cukup umum dan mudah ditemukan. Fungsinya untuk meredakan peradangan dan nyeri ringan hingga sedang. Beberapa contoh yang tersedia bebas di apotik meliputi:
- Ibuprofen (Advil, Brufen)
- Naproxen (Aleve)
- Asam mefenamat (Ponstan)
Kalau Anda punya masalah lambung atau maag, hati-hati ya. OAINS bisa mengiritasi lambung. Sebaiknya dikonsumsi setelah makan, dan tidak untuk jangka panjang tanpa saran medis.
2. Paracetamol
Kalau Anda hanya butuh pereda nyeri ringan, paracetamol bisa jadi pilihan yang lebih aman untuk lambung. Obat ini tidak punya efek antiinflamasi, tapi cukup efektif untuk nyeri lutut non-radang.
3. Salep dan Krim Topikal
Krim dengan kandungan menthol, capsaicin, atau diklofenak juga bisa membantu mengurangi nyeri lokal.
Salep ini bekerja dengan memberikan efek hangat atau dingin di area lutut yang sakit. Efeknya cepat terasa, walau tidak terlalu dalam.
4. Suplemen untuk Sendi
Anda juga bisa pertimbangkan suplemen seperti glucosamine dan chondroitin sulfate, yang dipercaya membantu memperbaiki jaringan tulang rawan.
Meskipun hasilnya tidak instan, suplemen ini bisa mendukung kesehatan lutut dalam jangka panjang. Beberapa merk tersedia tanpa resep, tapi tetap diskusikan dulu dengan dokter sebelum rutin mengonsumsi, ya.
Kapan Harus Ke Dokter?
Lutut yang sakit sesekali mungkin bisa ditangani sendiri. Tapi ada kondisi yang harus segera ditangani profesional. Berikut tanda-tanda Anda butuh bantuan medis:
- Nyeri tidak membaik dalam 5 hari
- Lutut bengkak parah, kemerahan, dan terasa hangat
- Tidak bisa berdiri atau menekuk lutut sama sekali
- Ada bunyi “pop” saat cedera terjadi
- Demam tinggi yang menyertai nyeri sendi
Penting: Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter atau manfaatkan layanan panggil dokter ke rumah dari Medi-Call untuk penanganan awal tanpa harus antre di rumah sakit.
Lutut sakit saat ditekuk dan diluruskan bukanlah masalah sepele yang bisa diabaikan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari cedera ringan, radang sendi, hingga gangguan pada tulang rawan.
Mengenali penyebab lutut sakit adalah langkah awal yang sangat penting agar penanganannya bisa tepat sasaran.
Untuk pencegahan jangka panjang, jaga berat badan ideal, lakukan olahraga yang memperkuat otot lutut, dan gunakan sepatu yang nyaman. Jangan lupa, gaya hidup aktif yang seimbang juga berperan besar dalam menjaga kesehatan sendi, termasuk lutut.
Kalau Anda butuh bantuan cepat tanpa harus repot antre di fasilitas kesehatan, Medi-call siap bantu dengan layanan fisioterapi ke rumah, panggil dokter, bahkan homecare untuk pemulihan cedera.
Dengan fisioterapi di rumah, Anda bisa mendapatkan penanganan nyaman dan terfokus untuk mengatasi nyeri tulang ekor saat duduk.
Tertarik untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai layanan ini? Anda bisa menghubungi customer service Medi-Call melalui tautan ini.
Anda bisa menghubungi Call-Center 24 Jam atau gunakan aplikasi Medi-Call untuk panggil layanan fisioterapis Medi-Call datang ke rumah.
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K