Tampek pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Tampek pada bayi bisa berbahaya. Kenali penyebab, gejala, dan cara mengobati pada bayi di rumah.

Tampek pada bayi adalah infeksi virus yang sangat menular dan sering disebut juga campak atau rubeola. Kondisi ini dapat menyebabkan demam tinggi, ruam di seluruh tubuh, hingga komplikasi serius seperti infeksi paru, dehidrasi, dan gangguan mata bila tidak ditangani dengan tepat.​

Tampek pada bayi dalam artikel ini merujuk pada campak (rubeola), yaitu infeksi virus yang sangat menular dan berbeda dari campak Jerman (rubella) maupun roseola infantum, meski sama‑sama dapat menimbulkan demam dan ruam pada kulit.

Baca juga:  Bunda Berikut Manfaat Imunisasi Campak Bayi 9 Bulan

Jika Anda membutuhkan bantuan perawatan bayi di rumah, layanan Babycare home care Medi-Call siap membantu perawatan harian, pemantauan kondisi, hingga edukasi untuk keluarga Anda.

Email Blast Testi Midwife Babycare Review GMB Medi-Call

Penyebab dan Cara Penularan Tampek Pada Bayi

Tampek pada bayi disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus yang menyerang saluran napas, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Virus ini mudah menular, terutama pada bayi yang belum lengkap imunisasi campaknya.​

Beberapa cara penularan yang perlu diwaspadai:

  • Menghirup percikan batuk atau bersin penderita tampek di ruangan yang sama.​
  • Kontak dekat dengan penderita, misalnya digendong, tidur sekamar, atau menyusui dalam jarak sangat dekat saat ibu sedang sakit campak.​
  • Menyentuh permukaan atau barang yang terkontaminasi percikan ludah atau ingus penderita, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut bayi.​
  • Tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang belum diimunisasi campak dan sedang mengalami gejala mirip flu disertai ruam.​

Catatan penting: Bayi dengan gizi kurang, belum mendapat imunisasi, atau memiliki penyakit bawaan tertentu berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi saat tertular tampek.​

Gejala Tampek yang Sering Terlambat disadari

Gejala awal tampek pada bayi sering mirip flu biasa sehingga kerap dianggap ringan. Padahal, fase awal inilah saat bayi sudah menularkan virus ke orang lain.​

Gejala yang perlu Anda waspadai:

  • Demam yang biasanya cukup tinggi, sering disertai rewel dan sulit tidur.​
  • Batuk, pilek, dan hidung tersumbat beberapa hari sebelum ruam muncul.​
  • Mata merah, berair, dan tampak silau terhadap cahaya, mirip konjungtivitis.​
  • Muncul bintik putih kecil di dalam mulut (bintik Koplik) sekitar 2–3 hari setelah gejala awal, sering luput terlihat.​
  • Ruam merah mulai dari wajah dan belakang telinga, kemudian menyebar ke leher, badan, lengan, hingga tungkai.​
  • Ruam bisa menyatu, disertai bayi tampak sangat lemas, tidak nafsu minum, atau tampak sesak napas.​

Catatan penting: Bila bayi tampak sangat lemas, sulit dibangunkan, bernapas cepat atau pendek, atau tidak mau minum sama sekali, segera bawa ke IGD.​

Cara Mengobati Tampek Pada Bayi di Rumah

Penanganan tampek pada bayi di rumah berfokus pada terapi suportif, menjaga cairan, mencegah komplikasi, dan memantau tanda bahaya. Pengobatan khusus antivirus umumnya tidak rutin diberikan, tetapi dokter dapat meresepkan obat sesuai kondisi masing-masing bayi.​

1. Pemberian cairan yang cukup (Mencegah Dehidrasi)

Demam dan nafsu minum yang menurun membuat bayi lebih mudah dehidrasi saat mengalami tampek. Dehidrasi dapat memperberat kondisi, memicu kejang demam, dan meningkatkan risiko rawat inap.​

Langkah yang dapat Anda lakukan:

  • Berikan ASI lebih sering pada bayi yang masih menyusu, tawarkan dalam durasi singkat tetapi berulang.​
  • Untuk bayi yang sudah mulai MPASI, tawarkan air putih sesuai anjuran usia dan makanan lembut yang mudah ditelan bila nafsu makan masih ada.​
  • Amati tanda dehidrasi, bibir kering, jarang buang air kecil, air mata berkurang, atau ubun-ubun tampak cekung; jika muncul, segera konsultasikan ke dokter.​
Baca juga:  Ini Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir, Ibu Wajib Catat!

2. Obat Penurun Demam yang aman untuk Bayi

Obat penurun demam (antipiretik) membantu membuat bayi lebih nyaman dan mencegah demam terlalu tinggi yang dapat memicu kejang. Namun, pemilihan obat dan dosis harus sesuai usia dan berat badan bayi.​

Prinsip penggunaan:

  • Parasetamol biasanya menjadi pilihan utama penurun demam pada bayi, dengan dosis yang disesuaikan anjuran dokter.​
  • Hindari memberikan obat bebas (terutama yang mengandung aspirin) tanpa konsultasi, karena berisiko efek samping serius.​
  • Bila demam tidak turun dengan obat penurun panas atau berlangsung lebih dari 3–4 hari sejak ruam muncul, segera periksakan bayi ke dokter.​
Baca juga:  Ciri dan Penanganan Ubun Ubun Bayi Cekung yang Perlu Dipahami!

3. Cara Aman Meredakan Gatal Tanpa Melukai Kulit

Ruam tampek pada bayi sering menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal, sehingga bayi menjadi lebih rewel. Menggaruk berlebihan bisa melukai kulit dan memicu infeksi bakteri sekunder.​

Beberapa cara yang dapat dilakukan di rumah:

  • Kenakan pakaian bayi yang longgar, lembut, dan menyerap keringat agar kulit tidak semakin iritasi.​
  • Jaga kuku bayi tetap pendek dan bersih; gunakan sarung tangan bayi bila perlu untuk mencegah luka garukan.​
  • Dokter dapat meresepkan obat oles atau obat minum tertentu untuk membantu mengurangi gatal, sesuai usia dan kondisi kulit bayi.​

4. Pentingnya istirahat cukup untuk mempercepat Pemulihan

Istirahat cukup membantu sistem imun bayi melawan infeksi virus penyebab tampek. Bayi yang cukup istirahat biasanya pulih lebih cepat dan lebih jarang mengalami komplikasi.​

Tips membantu bayi beristirahat:

  • Ciptakan lingkungan kamar yang tenang, tidak terlalu terang, dan sejuk.​
  • Hindari mengajak bayi keluar rumah atau bertemu banyak orang saat masih demam dan ruam aktif, demi mengurangi stres fisik dan risiko penularan.​

5. Perawatan mata untuk mencegah komplikasi

Campak dapat menyerang mata dan menyebabkan peradangan hingga berisiko gangguan penglihatan. Mata merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya adalah keluhan yang cukup sering muncul.​

Hal yang dapat Anda lakukan:

  • Bersihkan kelopak mata bayi dengan kain lembut yang dibasahi air hangat bersih, dari arah dalam ke luar, sekali usap tiap sisi.​
  • Hindari penggunaan obat tetes mata tanpa rekomendasi dokter, terutama pada bayi.​
  • Segera ke dokter bila mata tampak bernanah, bayi sering memejamkan mata, atau tampak kesulitan melihat benda di sekitarnya.​

6. Mandi air hangat, boleh atau tidak?

Bayi dengan tampek tetap boleh mandi, selama kondisi umum stabil dan tidak menggigil. Mandi membantu menjaga kebersihan kulit dan mencegah infeksi sekunder pada ruam.​

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Gunakan air hangat suam-suam kuku, jangan terlalu panas, dan batasi durasi mandi.​
  • Gunakan sabun bayi yang lembut dan tidak mengandung pewangi berlebih untuk menghindari iritasi kulit.​
  • Setelah mandi, keringkan tubuh bayi dengan handuk lembut dengan cara ditepuk pelan, bukan digosok.​
Baca juga:  Fakta di Balik Mitos Mandi Bayi, Tips Memandikan Buah Hati dengan Tepat!

7. Isolasi Bayi, Menghindari Penularan ke Anggota Keluarga Lain

Tampek sangat mudah menular, bahkan beberapa hari sebelum ruam muncul hingga beberapa hari setelah ruam tampak. Karena itu, isolasi relatif di rumah penting untuk melindungi anggota keluarga lain.​

Langkah pencegahan penularan:

  • Usahakan bayi berada di kamar terpisah atau area khusus dengan ventilasi baik.​
  • Batasi kunjungan tamu dan hindari kontak dekat bayi dengan saudara yang belum mendapatkan imunisasi campak.​
  • Anggota keluarga yang merawat bayi sebaiknya selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi, serta menggunakan masker terutama bila sedang batuk pilek.​

8. Suplementasi vitamin A dan manfaatnya

Organisasi kesehatan internasional dan asosiasi dokter anak merekomendasikan suplementasi vitamin A pada anak yang mengalami campak. Vitamin A membantu meningkatkan daya tahan tubuh, melindungi kesehatan mata, dan menurunkan risiko komplikasi serta kematian akibat campak.​

Poin penting terkait vitamin A:

  • Rekomendasi umum: vitamin A dosis tinggi diberikan 2 hari berturut-turut, dengan dosis berbeda sesuai usia bayi.​
  • Pemberian vitamin A harus mengikuti anjuran dokter karena dosis berlebihan dapat menimbulkan efek samping.​
  • Pada bayi dengan gizi buruk atau komplikasi mata, dokter dapat mempertimbangkan dosis tambahan setelah 2 – 4 minggu.​
Baca juga:  Kenali 6 Manfaat dan Dosis Pemberian Vitamin A pada Bayi

Kapan Harus Segera ke Dokter Atau IGD?

Sebagian kasus tampek dapat dirawat di rumah dengan pemantauan ketat, namun ada kondisi tertentu yang membutuhkan pertolongan segera. Mengenali tanda bahaya membantu mencegah komplikasi berat.​

Segera bawa bayi ke dokter atau IGD jika:

  • Demam sangat tinggi, tidak turun dengan obat penurun panas, atau berlangsung lebih dari 3-4 hari setelah muncul ruam.​
  • Bayi tampak sesak, napas cepat, tarikan dinding dada, bunyi grok-grok, atau bibir tampak kebiruan.​
  • Sulit dibangunkan, tampak sangat lemas, atau terus-menerus mengantuk tidak seperti biasanya.​
  • Muntah berulang, diare berat, tidak mau minum sama sekali, atau jarang buang air kecil.​
  • Kejang, linglung, atau tampak tidak merespons seperti biasa.​
  • Mata tampak bernanah, sangat merah, atau bayi tampak kesakitan bila melihat cahaya.​
  • Mengeluh atau tampak nyeri telinga, rewel saat telinga disentuh, atau keluar cairan dari telinga.​

Catatan penting: Bila Anda ragu dengan kondisi bayi, anggap sebagai keadaan darurat dan segera cari bantuan medis langsung. Tampek pada bayi dapat berkembang cepat, sehingga penundaan penanganan dapat berisiko serius.​

Dapatkan Bantuan Perawatan Bayi di Rumah

Merawat bayi dengan tampek di rumah membutuhkan pemantauan ketat, pemberian cairan yang cukup, pengelolaan demam, dan kewaspadaan terhadap tanda bahaya.  Layanan kesehatan di rumah seperti Babycare Medi-call dapat membantu memantau kondisi bayi, memberikan edukasi langsung, serta mengurangi kebutuhan Anda membawa bayi yang sedang sakit keluar rumah.​

Segera pesan layanan Babycare Medi-Call melalui customer service kami yang siap melayani 24 jam, atau unduh aplikasi Medi-Call di App Store dan Play Store untuk pemesanan yang lebih mudah dan cepat

Bidan di Rumah Medi-Call

Catatan penting:

Informasi ini bersifat edukasi umum dan tidak menggantikan pemeriksaan langsung oleh dokter. Segera cari bantuan medis bila bayi tampak sesak, kejang, sulit dibangunkan, demam tidak turun, atau menolak minum sama sekali.

Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K

Referensi
  • Birthmarks in Infants [Internet]. www.hopkinsmedicine.org. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/birthmarks-in-infants
  • Types of Birthmarks in Children [Internet]. nyulangone.org. Available from: https://nyulangone.org/conditions/birthmarks-in-children/types
  • Huiming Y, Chaomin W, Meng M. Vitamin A for treating measles in children. Yang H, editor. Cochrane Database of Systematic Reviews [Internet]. 2005 Oct 19; Available from: https://www.cochrane.org/CD001479/ARI_vitamin-a-for-measles-in-children
  • Kondamudi NP, Waymack JR. Measles [Internet]. PubMed. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448068/
  • CDC. Measles Isn’t Just a Little Rash Infographic [Internet]. Measles (Rubeola). 2024. Available from: https://www.cdc.gov/measles/resources/measles-isnt-just-a-little-rash-infographic.html

Author

Spread the love
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Archives