Alzheimer dan Demensia pada Lansia, Wajib Tahu Perbedaannya!

Kenali lebih jauh mengenai alzheimer dan demensia, serta apa perbedaannya.Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Ada beberapa masalah kesehatan yang rentan menyerang kelompok lanjut usia, termasuk alzheimer dan demensia.

Alzheimer dan demensia adalah dua kondisi yang kerap membingungkan dan sulit dibedakan karena sama-sama sering menyerang lansia dan memiliki gejala yang mirip. 

Alzheimer sendiri merupakan jenis demensia yang paling umum, yang memengaruhi memori dan fungsi kognitif.

Sedangkan demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penurunan fungsi kognitif, ingatan, cara berpikir, dan perilaku.

Jadi, demensia bukanlah suatu penyakit tertentu, melainkan sebuah istilah umum untuk menggambarkan gejala gangguan fungsi otak.

Perawat Home Care dan Perawat Luka Medi-Call
Medi-Call: Layanan Perawat Home Care dan Perawat Luka di Rumah Anda

Alzheimer dan Demensia pada Lansia

Banyaknya kesamaan yang dimiliki, namun bukan berarti alzheimer dan demensia merupakan kondisi yang sama. 

Alzheimer adalah penyakit spesifik, sedangkan demensia adalah istilah umum untuk kumpulan gejala yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. 

Berikut ini beberapa informasi lebih lanjut terkait alzheimer dan demensia yang sering menyerang lansia yang perlu diketahui:
  • Gejala alzheimer

Penyakit alzheimer adalah penyakit penurunan fungsi otak secara bertahap dan progresif. 

Penyakit ini dapat ditandai dengan gejala demensia yang semakin memburuk seiring waktu.

Adapun gejala awal alzheimer pada lansia antara lain: 

  • Lupa tentang percakapan atau kejadian terkini
  • Salah menaruh barang
  • Lupa nama tempat dan benda
  • Sulit memikirkan kata yang tepat
  • Bertanya berulang kali
Selain tanda-tanda di atas, alzheimer juga bisa ditandai dengan perilaku kesulitan dalam membuat keputusan.
  • Gejala demensia

Demensia merupakan sekumpulan gejala yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang merusak otak. 

Gejala demensia juga dapat semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Berikut adalah beberapa gejala demensia pada lansia:

  • Hilangnya ingatan
  • Kebingungan dan butuh bantuan untuk tugas sehari-hari
  • Menurunnya kemampuan berbahasa dan pemahaman
  • Perubahan perilaku

Demensia bersifat progresif, yang berarti gejala awalnya relatif ringan, tetapi dapat semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

  • Penyebab alzheimer

Penyebab penyakit alzheimer sangat kompleks, tetapi salah satu penyebab utamanya adalah penumpukan dua zat di dalam otak yang disebut amiloid dan tau.

Zat-zat ini menggumpal dan membentuk struktur kecil yang disebut plaque dan tangles. Kondisi ini membuat otak lebih sulit bekerja dengan baik.

Seiring berjalannya waktu, penyakit ini dapat mengurangi jumlah zat kimia penting yang dibutuhkan untuk mengirim pesan ke seluruh otak.

  • Penyebab demensia

Terdapat beberapa penyebab demensia pada lansia, salah satunya adalah penyakit alzheimer. 

Demensia juga bisa disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah di otak yang dipicu oleh stroke, atau yang disebut juga dengan demensia vaskuler. 

Demensia juga bisa disebabkan oleh gumpalan protein yang tidak normal pada otak sehingga berdampak pada kondisi psikologis penderita, atau disebut juga dengan penyakit lewy body.

Terakhir, demensia juga dapat disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti parkinson, Korea Huntington, dan beberapa penyakit kronis lainnya.

  • Pengobatan alzheimer

Hingga kini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer pada lansia. Namun, terdapat beberapa cara yang bisa mengurangi gejalanya.

Alzheimer dapat ditangani dengan obat-obatan seperti inhibitor kolinesterase dan memantine.

Obat-obatan ini dapat memperbaiki gejala neuropsikiatri dan memperlambat perkembangan gejala alzheimer sedang hingga berat.

Pengobatan alzheimer juga dapat dilakukan dengan terapi psikososial, manajemen stres, terapi fisik dan pemantauan kesehatan, serta dukungan dari perawat dan keluarga.

  • Pengobatan demensia

Pengobatan demensia dapat dilakukan untuk menghambat gejala yang muncul dan menghindari komplikasi. 

Pengobatan demensia dapat dilakukan dengan terapi khusus, seperti terapi stimulasi kognitif, terapi okupasi, terapi mengingat, dan rehabilitasi kognitif.

Dokter mungkin juga meresepkan beberapa obat, seperti piracetam, rivastigmine, dan memantine

Selain terapi dan obat-obatan, diperlukan juga dukungan dari keluarga atau kerabat untuk menjaga kualitas hidup pasien.

banner caregiver medi-call
Medi-Call: Layanan Caregiver di Lokasi Anda
Perawat homecare dapat membantu lansia dengan alzheimer dan demensia dalam aktivitas sehari-hari, serta menemani orang tua untuk berkomunikasi ataupun melakukan cek kesehatan rutin.Anda bisa mendapatkan bantuan dari jasa perawat home care terpercaya di rumah Anda dengan aplikasi Medi-Call atau dengan menghubungi Call-Center Medi-Call 24 Jam.
Referensi:
  • NHS.UK (2024). Alzheimer's disease.
  • Alzheimer’s Society (2023). What is the difference between dementia and Alzheimer’s disease?
  • Mayo Clinic (2024). Dementia.
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip