Ketahui anjuran konsumsi makanan manis saat berbuka puasa untuk mengembalikan energi tanpa risiko kesehatan. Simak tips memilih gula alami dan cara membatasi asupan gula berlebih di sini!
Saat adzan Maghrib berkumandang, momen berbuka puasa menjadi saat yang dinanti-nanti setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Banyak orang memilih untuk mengawali berbuka dengan sesuatu yang manis, seperti kurma, kolak, atau teh manis.
Mengonsumsi makanan manis saat berbuka memang dapat membantu mengembalikan energi yang hilang selama berpuasa. Namun, jumlah gula yang dikonsumsi harus diperhatikan agar tidak berlebihan.
Mengonsumsi makanan manis dalam jumlah berlebihan justru dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berisiko bagi kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui anjuran konsumsi makanan manis saat berbuka puasa agar tidak berlebihan.

Mengapa Makanan Manis Dianjurkan saat Berbuka?
Saat berpuasa, tubuh mengalami penurunan kadar gula darah karena tidak ada asupan makanan dan minuman selama berjam-jam. Selain itu, cadangan gula yang tersimpan dalam tubuh terus berkurang akibat aktivitas yang dilakukan sepanjang hari.
Nah, makanan manis dapat dengan cepat menggantikan energi yang hilang. Gula yang terkandung dalam makanan atau minuman manis dapat membantu menaikkan kembali kadar gula darah yang menurun selama berpuasa.
Itulah sebabnya Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka dengan kurma, yang kaya akan gula alami serta serat yang baik untuk pencernaan.
Meski demikian, Anda tetap harus memerhatikan anjuran konsumsi makanan manis saat berbuka puasa agar tidak berlebihan.
Anjuran Konsumsi Makanan Manis saat Berbuka Puasa
Mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa memang dianjurkan untuk mengembalikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa. Namun, penting untuk memerhatikan jumlah dan jenis gula yang dikonsumsi.
Lantas, seperti apa anjuran konsumsi makanan manis saat berbuka puasa?
World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar orang dewasa membatasi konsumsi gula bebas tidak lebih dari 12 sendok teh per hari. Untuk menjaga kesehatan yang lebih optimal, jumlahnya sebaiknya tidak lebih dari 6 sendok teh per hari.
Gula bebas ini mencakup gula yang terdapat dalam makanan manis, gula tambahan pada makanan dan minuman olahan, serta gula alami yang terdapat dalam madu, sirup, jus buah, dan konsentrat buah.
Sebagai gambaran, satu kaleng minuman bersoda dapat mengandung hingga 40 gr gula, atau sekitar 10 sendok teh. Jumlah ini hampir mencapai batas maksimal konsumsi gula harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa.
Oleh karena itu, saat berbuka puasa, sebaiknya pilih sumber gula alami seperti kurma, buah-buahan segar, atau madu, dibandingkan dengan makanan dan minuman yang tinggi gula tambahan.
Dengan mengikuti anjuran konsumsi makanan manis saat berbuka puasa, Anda tetap bisa mendapatkan energi yang cukup tanpa meningkatkan risiko kesehatan akibat asupan gula berlebihan.
Tips Membatasi Konsumsi Gula saat Puasa
Mengurangi asupan gula dalam makanan dan minuman sehari-hari merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit terkait, seperti diabetesl, obesitas, dan masalah jantung. Berikut beberapa cara praktis yang dapat diterapkan:
- Kurangi gula dalam minuman sehari-hari
Jika terbiasa menambahkan gula ke dalam teh atau kopi, cobalah secara bertahap mengurangi jumlahnya hingga terbiasa dengan rasa yang lebih alami. Hindari juga menggunakan campuran teh atau kopi yang sudah mengandung pemanis tambahan, seperti kopi instan atau teh siap saji.
- Pilih minuman yang lebih sehat
Minuman manis seperti soda, jus kemasan, dan minuman berenergi sering kali mengandung gula dalam jumlah tinggi. Sebagai gantinya, lebih baik mengonsumsi air putih, air kelapa alami, atau susu tanpa tambahan gula. Jika ingin minuman berasa, bisa menambahkan potongan buah segar ke dalam air untuk memberikan rasa alami.
- Gantilah camilan manis dengan buah
Daripada mengonsumsi makanan ringan yang tinggi gula seperti permen, biskuit-biskuitan, atau cokelat, pilihlah camilan sehat seperti buah, misalnya kurma, jeruk, semangka, pisang, dan masih banyak lagi.
Selain lebih bernutrisi, buah juga kaya akan serat yang baik untuk pencernaan.
- Batasi konsumsi makanan olahan dan manis
Makanan olahan seperti kue kering, roti manis, dan pastry umumnya mengandung gula tambahan yang tinggi. Mengurangi konsumsi makanan ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil serta mengurangi risiko kenaikan berat badan berlebih.
Demikian informasi mengenai anjuran konsumsi makanan manis saat berbuka puasa. Mengontrol konsumsi makanan manis dengan bijak saat berbuka puasa dapat membantu mengembalikan energi tanpa meningkatkan risiko kesehatan.

Selain mengikuti anjuran konsumsi makanan manis saat berbuka puasa, penting juga untuk memerhatikan kesehatan secara keseluruhan. Jika mengalami keluhan kesehatan selama berpuasa, pastikan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Medi-Call menawarkan layanan dokter ke rumah yang siap membantu memenuhi kebutuhan kesehatan Anda. Segera hubungi Medi-Call melalui WhatsApp atau aplikasi.
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
Referensi:
- World. Need of watching sugar intake during Ramadan [Internet]. Who.int. World Health Organization: WHO; 2018 [cited 2025 Mar 13]. Available from: https://www.who.int/bangladesh/news/detail/07-06-2018-need-of-watching-sugar-intake-during-ramadan