Mengenal Apa Itu Fisioterapi, Jenis, dan Manfaatnya untuk Tubuh

Ketahui apa itu fisioterapi, siapa saja yang membutuhkannya, prosedur pelaksanaannya, serta efektivitasnya dalam membantu pemulihan pasca stroke, cedera otot, hingga gangguan saraf.

Dokter umumnya akan menyarankan Anda mengikuti fisioterapi setelah menjalani perawatan akibat stroke.

Sebenarnya, apa itu fisioterapi? Artikel ini akan memberikan informasi mengenai fisioterapi, termasuk kondisi yang mengharuskan fisioterapi prosedur pelaksanaan, hingga efektifitas fisioterapi untuk kesehatan pasien yang menjalaninya. 

Operasi Tulang Belakang Medi-Call
Medi-Call: Layanan Fisioterapi di Rumah Anda

Apa Itu Fisioterapi?

Ketika mengalami kondisi tertentu, seperti stroke dan cedera otot, maka gerak tubuh akan terganggu. Contohnya ketika Anda mengalami stroke, maka sebagian tubuh menjadi lumpuh dan tidak bisa digerakkan seperti biasanya.

Nah, setelah mendapatkan perawatan awal, tindakan dapat dilanjutkan dengan fisioterapi. Fisioterapi sendiri adalah perawatan atau tindakan yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi normal tubuh yang terganggu. 

Tujuan utamanya tentu agar tubuh bisa bergerak seperti semula. Pasien pun bisa beraktivitas normal seperti biasa. Dalam kasus tubuh yang sakit atau sulit untuk digerakkan, maka fisioterapi akan mengurangi kekakuan atau rasa sakit saat bergerak. 

Seiring berjalannya waktu, tubuh akan mulai terbiasa dan kembali normal. Fisioterapi sendiri tidak hanya dilakukn dengan latihan fisik saja, tetapi juga pemberian obat tertentu sesuai dengan gangguan yang diderita pasien. 

Fisioterapi sendiri adalah rangkaian perawatan untuk merangsang otot, tulang, persendian, dan tendon yang mengalami gangguan.  

Siapa Saja Yang Membutuhkan Fisioterapi? 

Pasien dengan gangguan otot, tulang, sendi, saraf dan tendon adalah mereka yang membutuhkan fisioterapi. Pasien amputasi pun membutuhkan perawatan fisioterapi ini. Ketika salah satu bagian tubuh diamputasi, maka pasien harus melakukan penyesuaian. 

Penyesuaian ini tentu akan terasa sulit jika tidak dilakukan dengan bimbingan ahli, seperti dokter atau terapis. Dokter atau terapis akan mendampingi pasien dalam proses fisioterapi. 

Misalnya, pasien amputasi harus menggunakan kaki atau tangan palsu, maka fisioterapi membantu mereka membiasakan diri untuk menggunakan kaki atau tangan palsu tersebut. 

Pasien dengan penyakit sendi seperti osteoarthritis (pengapuran pada sendi), osteoporosis (tulang keropos), seperti rematik juga memerlukan perawatan fisioterapi.

Pasien dengan penyakit sendi sering mengalami nyeri ketika menggerakkan bagian yang sakit. Fisioterapi akan membantu mengurangi rasa sakit sehingga bisa beraktivitas dengan lebih nyaman.

Pasien syaraf terjepit biasanya juga akan mendapatkan perawatan ini untuk mengembalikan fungsi yang hilang karena rasa sakit dan tidak nyaman. 

Baca juga:  Apa Saja Ciri2 Penyakit Saraf Terjepit yang Perlu Diketahui

Manfaat Fisioterapi 

Ketika terjadi gangguan pada otot atau otak, maka kelenturan otot akan berkurang, bahkan bisa kehilangan kemampuannya. Salah satu fungsi utama fisioterapi adalah untuk menstimulasi kerja otak sekaligus otot. 

Dengan fisioterapi, bagian otak, terutama bagian yang mengatur gerak dan keseimbangan tubuh akan terstimulasi dengan latihan fisik dari fisioterapi.

Tanpa adanya fisioterapi yang tepat dan terarah, maka cedera bisa berkelanjutan atau bahkan semakin parah dan sulit untuk ditangani. 

Langkah-Langkah Perawatan Fisioterapi 

Ketika datang ke rumah sakit untuk fisioterapi, dokter tidak langsung memberikan latihan fisik, tetapi akan melakukan pemeriksaan kesehatan pasien terlebih dahulu.

Selain memastikan bahwa pasien siap menerima latihan atau perawatan, pemeriksaan ini juga membantu menentukan metode fisioterapi yang paling tepat sesuai kebutuhan pasien. 

Proses fisioterapi biasanya berlangsung selama 30 hingga 60 menit untuk setiap sesinya. Berikut ini beberapa latihan fisik yang diberikan kepada pasien yang mengikuti program fisioterapi:

  • Terapi Tanpa Alat 

Terapi tanpa alat biasa disebut dengan terapi manual. Pada terapi ini, terapis yang akan memberikan terapi secara langsung, misalnya memijat, membantu menggerakkan, ataupun menstimulasi tubuh yang terganggu. 

Tujuan dari terapi tanpa alat ini adalah untuk melancarkan aliran darah, meringankan rasa nyeri, hingga meningkatkan kemampuan gerak tubuh.

Dalam proses ini, biasanya tubuh pasien atau bagian tubuh yang mengalami gangguan akan terasa lebih nyaman. Ketika rasa nyeri berkurang, maka pasien bisa menggerakkan bagian tersebut dengan lebih optimal. 

  • Latihan Fisik atau Terapi Menggunakan Alat 

Sesuai dengan namanya, maka terapi ini memerlukan alat bantu. Alat bantunya pun beragam, antara lain: 

    • Ultrasound (USG)

Ultrasound menggunakan gelombang suara untuk membantu proses fisioterapi. Caranya sama dengan USG untuk pemeriksaan kehamilan, hanya saja berbeda fungsi.

Ketika proses berlangsung, terapis atau dokter akan mengoleskan gel ke area yang mengalami gangguan. Gel tersebut akan membantu penyerapan gelombang suara yang dihasilkan dari mesin ultrasound. 

    • Stimulasi Listrik dan TENS 

Jika ultrasound menggunakan energi suara, maka stimulasi listrik dan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) menggunakan energi listrik.

Tujuan energi listrik ini adalah untuk menstimulasi sistem saraf yang terganggu. Ketika listrik dialirkan, maka otot juga akan berkontraksi sehingga bisa berfungsi kembali. 

      • Traksi 

Traksi menggunakan tenaga mekanik dalam proses fisioterapi. Saat melakukan proses ini, Anda akan diarahkan untuk berbaring di sebuah meja dan menggunakan rompi.

Efektivitas Fisioterapi untuk Pasien 

Setelah tahu apa itu fisioterapi, penting juga untuk mengetahui efektivitas perawatan medis ini. Terapi ini mampu mengembalikan keterbatasan ruang gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot.

Lebih lanjut, berikut manfaat fisioterapi, sesuai dengan kondisi pasien:

  • Manajemen nyeri

  • Menghindari operasi

  • Peningkatan mobilitas dan gerakan

  • Pemulihan dari cedera atau trauma

  • Pemulihan dari stroke atau kelumpuhan

  • Pencegahan jatuh

  • Peningkatan keseimbangan

  • Pengelolaan masalah kesehatan terkait usia

Misalny, seorang terapis olahraga dapat membantu atlet memaksimalkan performanya dengan memperkuat bagian tubuh tertentu.

Operasi Tulang Belakang Medi-Call
Medi-Call: Layanan Fisioterapi di Rumah Anda

Layanan Fisioterapi Di Rumah 

Salah satu kendala seseorang untuk fisioterapi ke rumah sakit adalah akses mereka ke tempat fisioterapi, terlebih lagi jika memiliki keterbatasan gerak.

Kabar baiknya, Anda tidak selalu harus pergi ke rumah sakit untuk latihan fisioterapi. Sekarang, Anda bisa melakukan fisioterapi di rumah dengan adanya layanan fisioterapi home care Medi-Call. 

Jenis layanannya pun beragam, mulai dari fisioterapi pasca stroke, fisioterapi gangguan otot dan tulang, fisioterapi pasca operasi, serta fisioterapi gangguan saraf dan otot.

Fisioterapi akan dilakukan oleh terapis profesional dan bersertifikasi, sehingga aman dan hasilnya optimal. 

Peralatan yang digunakan dalam proses layanan ini juga beragam dan mengikuti kebutuhan pasien. Peralatan yang digunakan, antara lain: 

  • Kinesio Taping
  • TENS
  • Ultrasound
  • Infra Red 

Ada pula beberapa metode terapi manual yang bertujuan untuk menguatkan otot dan mengembalikan fungsi tubuh.

Anda akan mendapatkan sekitar 45 hingga 60 menit fisioterapi per sesi latihan. Semua pelatihan didesain sesuai dengan kebutuhan. 

Anda bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan tim Medi-Call terkait dengan rencana Anda menggunakan layanan fisioterapi home care. 

Hubungi Medi-Call lewat WhatsApp atau pesan di aplikasi Medi-Call sekarang juga. 

Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K

Spread the love
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Archives