Kolik bisa menjadi salah satu alasan bayi Anda menangis selama beberapa waktu dan akan berlangsung selama seminggu atau bahkan tiga minggu. Namun, apa penyebabnya?
Kolik adalah saat bayi Anda yang sehat menangis selama tiga jam atau lebih dalam sehari, atau tiga kali bahkan lebih dalam seminggu, setidaknya selama tiga minggu berturut-turut.
Gejala ini biasanya muncul saat bayi Anda berusia tiga sampai enam minggu. Diperkirakan satu dari 10 bayi mengalami hal ini.
Tangisan bayi Anda yang terus-menerus dapat menyebabkan stres dan kecemasan karena tidak ada yang dapat meringankannya.
Penting untuk diingat bahwa kolik hanyalah kondisi kesehatan sementara yang biasanya membaik dengan sendirinya.
Biasanya kolik bukan merupakan tanda kondisi medis yang serius.
Anda harus menghubungi dokter anak Anda sesegera mungkin jika gejala ini dikombinasikan dengan gejala lain seperti demam tinggi atau tinja berdarah.
Gejala Kolik
Berikut tanda-tanda bayi yang menderita kolik:
- Menangis setidaknya tiga jam sehari dan lebih dari tiga hari seminggu;
- Tangisan umumnya dimulai pada waktu yang sama. Lebih sering terjadi pada malam hari dibandingkan pada pagi atau sore hari;
- Perubahan mood bayi secara bisa tiba-tiba. Bayi Anda mungkin terlihat riang pada suatu ketika namun tiba-tiba menjadi kesal, marah dan menangis;
- Bayi menendang-nendang atau mengangkat kaki ke atas seolah-olah sedang mencoba mengurangi rasa sakit karena gas berlebih pada perut;
- Perut Bayi tampak bengkak atau kencang saat menangis.
Penyebab Kolik
Penyebab kolik tidak diketahui secara pasti. Istilah ini pertama kali dikembangkan oleh Dr. Morris Wessel yang melakukan studi mengenai kerewelan pada bayi.
Saat ini banyak dokter anak percaya bahwa setiap bayi pasti pernah mengalami kolik, entah itu dalam beberapa minggu atau beberapa hari.
Meskipun penyebab sejauh ini belum dapat diketahui secara pasti. Beberapa dokter percaya beberapa hal dapat meningkatkan risiko gejala kolik pada bayi Anda. Hal-hal tersebut meliputi:
- Kelaparan
- Acid reflux (asam lambung yang naik ke kerongkongan, yang juga disebut gastroesophageal reflux disease atau GERD)
- Gas
- Kehadiran protein susu sapi dalam ASI
- Susu formula
- Rendahnya kemampuan Bayi dalam bersendawa
- Terlalu banyak disusui
- Kelahiran prematur
- Merokok selama kehamilan
- Sistem saraf yang belum berkembang
Cara Mengatasi kolik
Salah satu cara yang disarankan dalam mengatasi dan mencegahnya adalah dengan menggendong atau memeluk bayi Anda sesering mungkin.
Memeluk bayi Anda saat ia tidak rewel dapat mengurangi tangisannya di kemudian hari.
Menempatkan bayi Anda dalam ayunan saat Anda mengerjakan pekerjaan yang lain juga bisa membantu.
Terkadang berkendara atau berjalan-jalan di sekitar lingkungan bisa menenangkan bayi Anda.
Memainkan musik yang menenangkan atau bernyanyi untuk bayi Anda juga bisa membantu.
Anda juga bisa menggunakan latar musik yang menenangkan atau latar musik yang lembut untuk menenangkan bayi Anda.
Dot juga dapat membantu dalam menenangkan Bayi Anda.
Gas mungkin menjadi pemicu kolik pada beberapa bayi, meski hal ini belum sepenuhnya terbukti.
Menggosok daerah perut bayi Anda dengan lembut dan menggerakkan kaki bayi Anda dengan lembut untuk mendorong aliran usus mungkin dapat membantu mengurangi gejala obat penurun kadar gas di perut juga dapat membantu, namun tentunya dengan rekomendasi dokter anak Anda.
Memegangi bayi Anda dengan posisi tegak pada saat menyusui, atau mengganti botol susu juga dapat membantu jika menurut Anda bayi Anda menelan terlalu banyak udara.
Anda juga perlu melakukan beberapa penyesuaian jika Anda mencurigai makanan adalah faktor penyebab gejala penyakit ini pada bayi Anda.
Jika Anda menggunakan susu formula untuk memberi makan bayi Anda, dan menurut Anda bayi Anda sensitif terhadap protein tertentu dalam formula itu, diskusikan hal ini dengan dokter Anda.
Kerewelan bayi Anda mungkin berhubungan dengan hal tersebut dan tidak ada hubungannya dengan kolik.
Membuat beberapa perubahan pada menu makanan Anda di saat menyusui dapat membantu meringankan gejala kerewelan bayi Anda yang disebabkan oleh pemberian ASI.
Beberapa ibu menyusui menghindari stimulan seperti kafein dan coklat.
Menghindari makanan/minuman yang mengandung bahan tersebut saat menyusui bisa membantu menurunkan risiko kolik pada bayi Anda.
Kapan Kolik berakhir?
Tangisan secara terus menerus mungkin membuat Anda berpikir bayi Anda akan menderita kolik selamanya.
Namun menurut National Institute of Child Health and Human Development, seiring dengan berjalannya waktu bayi Anda akan sembuh dengan sendirinya pada usia 3 atau 4 bulan.
Di samping itu penting bagi Anda untuk tetap memperhatikan gejala yang terjadi pada bayi Anda.
Jika bayi Anda mengalami gejala yang menyerupai kolik lebih dari empat bulan maka hal tersebut mungkin mengindikasikan masalah kesehatan yang lain.
Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?
Kolik biasanya bukan merupakan penyakit yang serius sehingga Anda tidak perlu khawatir berlebihan.
Namun Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter anak Anda jika kolik pada bayi Anda disertai oleh satu atau lebih dari gejala berikut ini:
- Demam lebih dari 100,4ËšF (38ËšC)
- Muntah proyektil
- Diare parah
- Tinja berdarah
- Lendir pada tinja
- Kulit pucat
- Nafsu makan menurun
Tetap Tenang dan Jangan Takut untuk Meminta Bantuan
Menjadi orang tua untuk bayi yang baru lahir membutuhkan kerja keras.
Merupakan hal yang wajar jika banyak orang tua yang mencoba mengatasi penyakit kolik pada bayi-nya cenderung mengalami stres.
Ingatlah untuk beristirahat secara teratur agar Anda tetap tenang dalam mengatasi kolik pada bayi Anda.
Mintalah bantuan dari teman atau keluarga untuk menjaga bayi Anda saat Anda perlu menjalankan aktifitas lain seperti berbelanja ke pasar, berjalan-jalan di sekitar rumah Anda, atau tidur siang.
Tempatkan bayi Anda di tempat tidur atau ayunan selama beberapa menit saat Anda beristirahat sejenak jika merasa Anda mulai kehilangan kontrol terhadap emosi Anda.
Segera panggil bantuan atau menggunakan layanan perawat bayi Medi-Call jika Anda merasa tidak mampu lagi mengontrol emosi Anda sehingga terpikirkan untuk menyakiti diri Anda sendiri atau bahkan bayi Anda.
Jangan takut memanjakan anak Anda dengan cara menggedong atau memeluknya dalam waktu yang lama. Bayi perlu digendong dan dipeluk, terutama saat mereka mengalami kolik.
Sumber:
http://www.healthline.com/symptom/colic