Bagaimana Cara Hilangkan Bengkak Akibat Luka yang Tepat?

Sehabis luka, kulit cenderung mengalami bengkak sebagai tanda trauma. Tapi bengkak membuat tidak nyaman mengganggu penampilan. Bagaimana sih cara hilangkan bengkak akibat luka?

Ketahui cara hilangkan bengkak akibat luka secara tepat dan mudah di rumah. Pelajari penyebab, pencegahan, dan perawatannya.

Bengkak yang muncul setelah luka merupakan respons alami tubuh saat memperbaiki jaringan yang rusak. Meski sering kali tidak berbahaya, kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Bila tidak ditangani dengan benar, pembengkakan justru bisa memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.

Untuk mendukung pemulihan secara aman dan tepat di rumah, Anda bisa memanfaatkan layanan home care perawatan luka dari Medi-Call yang ditangani oleh tenaga kesehatan profesional.

Baca juga:  Apa Saja Obat Bengkak Kaki Keseleo agar Cepat Sembuh?

Apa Itu Bengkak Akibat Luka?

Saat kulit mengalami cedera, tubuh akan segera memberikan respons melalui proses peradangan. Reaksi ini sebenarnya merupakan bagian dari mekanisme alami tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Salah satu tanda dari proses ini adalah munculnya pembengkakan di sekitar area luka.

Pembengkakan terjadi karena adanya peningkatan aliran darah ke area yang terluka. Selain itu, cairan dan sel-sel imun akan menumpuk di lokasi cedera untuk melawan bakteri dan mempercepat pemulihan jaringan. Proses ini bisa menimbulkan gejala seperti kulit memerah, terasa hangat saat disentuh, dan sedikit nyeri.

Namun pembengkakan yang terjadi akibat luka ini seharusnya tidak berlangsung selama lebih dari lima hari.

Apabila bengkak berlangsung lebih dari lima hari dan diikuti oleh timbulnya nanah dan berbau, ini merupakan tanda luka sedang mengalami infeksi.

Apabila hal ini terjadi sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter Medi-Call ke rumah Anda segera dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau aplikasi Medi-Call.

Medi-Call: Layanan Panggil Dokter ke Rumah

Meski termasuk reaksi normal, pembengkakan tetap perlu diperhatikan. Bila tidak dirawat dengan benar, area tersebut bisa menjadi lebih rentan terhadap luka tambahan atau infeksi.

Terutama pada luka terbuka, peradangan yang berkepanjangan bisa memperlambat proses penyembuhan secara menyeluruh.

Pembengkakan luka sering terlihat jelas pada hari pertama cedera, dan akan berangsur membaik jika perawatan dilakukan secara tepat. Namun jika dibiarkan, cairan yang tertahan bisa menyebabkan jaringan di sekitarnya mengalami tekanan yang membuat penyembuhan bertambah lama.

Faktor yang Menyebabkan Luka Membengkak

Pada proses penyembuhan, tubuh memberikan respons alami yang bisa menyebabkan edema luka atau pembengkakan. Berikut beberapa faktor penyebab umum serta risiko yang perlu diwaspadai:

1. Reaksi sistem kekebalan tubuh

Ketika luka terjadi, sistem imun akan mengirimkan sel darah putih ke area yang cedera. Kehadiran sel imun ini bertujuan untuk melindungi jaringan dari bakteri dan mempercepat pemulihan. Namun, proses ini juga menyebabkan cairan dan sel menumpuk sehingga terjadi pembengkakan.

2. Pelebaran pembuluh darah

Sebagai bagian dari reaksi peradangan (inflamasi), pembuluh darah di sekitar luka melebar untuk mempermudah akses nutrisi dan sel imun ke area tersebut. Kondisi ini memicu keluarnya cairan ke jaringan sekitar luka, sehingga menyebabkan bengkak dan kemerahan.

3. Tekanan dan infeksi lokal

Cedera ulang atau trauma kulit yang terus-menerus serta tekanan pada area luka bisa memperburuk pembengkakan. Selain itu, masuknya mikroorganisme atau penggunaan produk kimia seperti salep yang tidak steril beresiko menimbulkan infeksi lokal dan memperparah edema (pembengkakan).

4. Kondisi medis tertentu

Seseorang dengan diabetes atau gangguan pembekuan darah memiliki risiko bengkak yang lebih besar. Pada diabetes, aliran darah dan penyembuhan luka cenderung melambat, sementara kelainan pembekuan darah menyebabkan penumpukan cairan lebih mudah terjadi di jaringan sekitar luka.

Ciri Bengkak Normal dan yang Perlu Diwaspadai

Bengkak yang muncul setelah luka merupakan bagian dari proses penyembuhan. Pada kondisi normal, pembengkakan ringan cenderung mulai membaik dalam 48 hingga 72 jam setelah dilakukan perawatan yang tepat dan lingkungan luka tetap bersih.

Namun, tidak semua pembengkakan bersifat ringan. Ada beberapa ciri yang menandakan bahwa kondisi tersebut perlu ditangani lebih lanjut oleh tenaga medis:

1. Bengkak disertai nanah atau demam

Jika luka mengeluarkan cairan kuning, berbau tidak sedap, atau muncul demam, ini bisa menjadi tanda gejala luka infeksi yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Kulit tampak sangat merah atau terasa panas

Pembengkakan yang disertai perubahan suhu kulit menjadi lebih hangat, apalagi terasa menyengat saat disentuh, berisiko mengarah pada ciri luka terinfeksi.

3. Perubahan warna kulit atau luka tampak kering

Luka yang berwarna keunguan, kehitaman, atau tampak makin kering tanpa tanda pertumbuhan jaringan baru perlu diwaspadai sebagai kemungkinan terjadinya gangguan sirkulasi.

4. Pembesaran kelenjar getah bening

Jika bengkak disertai pembengkakan di area kelenjar getah bening terdekat (seperti leher, ketiak, atau lipat paha), ini bisa menandakan infeksi sedang menyebar.

Segera cari bantuan medis bila luka mengeluarkan nanah, disertai demam tinggi, atau bila pembengkakan tidak membaik dalam beberapa hari. Kondisi seperti ini dapat berkembang menjadi infeksi serius bila tidak mendapatkan penanganan dengan cepat.

Pemeriksaan dan Diagnosis dari Tenaga Medis

Mengalami pembengkakan pada luka memang umum terjadi, tetapi tidak semuanya bisa dianggap ringan. Kondisi tertentu justru dapat menunjukkan adanya infeksi atau gangguan lain yang lebih serius. Karena itu, pemeriksaan medis diperlukan untuk membantu menentukan penyebab pembengkakan sekaligus memastikan proses penyembuhan berjalan sesuai harapan.

1. Pemeriksaan Awal oleh Dokter

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi tampilan luka secara langsung. Dokter akan memperhatikan warna kulit, ukuran pembengkakan, adanya cairan yang keluar dari luka, hingga tingkat nyerinya.

Informasi dari pasien mengenai kapan luka terjadi, bagaimana perawatan sebelumnya, dan apakah ada gejala lain seperti demam atau badan lemas, juga akan menjadi bagian dari proses ini. Pemeriksaan visual menjadi dasar penting dalam metode identifikasi luka agar penanganan awal bisa disesuaikan dengan kondisi pasien.

2. Tes Tambahan Jika Ada Kecurigaan Infeksi

Bila ditemukan tanda-tanda infeksi, seperti nanah, kemerahan berlebih, atau luka makin membesar, dokter bisa merekomendasikan beberapa pemeriksaan lanjutan:

  • Tes darah, untuk melihat jumlah sel darah putih sebagai penanda peradangan
  • Kultur luka, berguna untuk mengenali jenis bakteri penyebab dan menentukan antibiotik yang sesuai
  • Langkah-langkah ini penting untuk mendapatkan analisis jaringan luka yang akurat, terutama pada penderita dengan luka yang sulit sembuh.

3. Pemeriksaan Pencitraan (Imaging) pada Kasus Tertentu

Luka yang dalam, bengkak berkepanjangan, atau dicurigai menyebar ke jaringan bawah kulit mungkin memerlukan pemeriksaan pencitraan:

  • Ultrasonografi (USG) bisa digunakan untuk melihat kondisi lapisan jaringan di bawah permukaan kulit
  • CT scan diperlukan bila ada kemungkinan infeksi menyebar luas atau memengaruhi organ di sekitar luka

Dengan bantuan teknologi ini, diagnosis luka bengkak bisa lebih tepat dan mendalam sehingga risiko komplikasi bisa dihindari sejak dini.

Cara Hilangkan Bengkak Akibat Luka yang Aman di Rumah

Mengatasi bengkak akibat luka tidak selalu harus dilakukan di fasilitas kesehatan. Dalam kasus ringan, beberapa langkah perawatan mandiri di rumah bisa cukup membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi ketidaknyamanan. Berikut ini beberapa cara yang aman dan terbukti secara medis bisa membantu meredakan pembengkakan:

1. Kompres Dingin

Mengompres luka dengan es batu yang dibungkus kain bersih dapat membantu mengecilkan pembuluh darah di area luka. Efek dingin dari es juga bekerja menurunkan aliran cairan ke jaringan sekitarnya, sehingga pembengkakan berkurang secara bertahap.

Kompres bisa dilakukan selama 10–15 menit, 2–3 kali sehari. Namun, hindari meletakkan es langsung ke kulit tanpa pembungkus, terutama jika luka masih terbuka, karena dapat menyebabkan iritasi atau luka lebih lanjut.

2. Posisikan Lebih Tinggi dari Jantung

Mengangkat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari posisi jantung bisa membantu meringankan pembengkakan. Posisi ini memungkinkan cairan yang menumpuk mengalir kembali melalui sistem limfatik, sehingga mengurangi tekanan di area yang cedera.

Contohnya, jika luka berada di kaki, Anda bisa menumpuk bantal di bawah kaki saat berbaring agar posisi lebih tinggi terjaga setidaknya selama beberapa jam setiap hari.

3. Cuci Luka dengan Air Bersih

Membersihkan luka secara rutin adalah langkah penting untuk mencegah infeksi, yang bisa memperburuk pembengkakan. Gunakan air mengalir dan sabun ringan untuk membersihkan area sekitar luka. Hindari penggunaan alkohol, hidrogen peroksida, atau bahan iritatif lainnya karena bisa merusak jaringan sehat dan memperlambat penyembuhan.

4. Perbanyak Minum Air Putih

Hidrasi yang cukup sangat penting selama masa penyembuhan. Cairan tubuh yang cukup membantu memperlancar aliran limfa dan mendorong keluar zat sisa dari area luka. Proses ini mempercepat detoksifikasi alami tubuh dari mediator peradangan.

5. Konsumsi Makanan Kaya Kalium

Makanan seperti pisang, kentang, alpukat, dan bayam kaya akan kalium, yang berperan dalam keseimbangan cairan tubuh. Kalium membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan melalui ginjal, sehingga pembengkakan bisa lebih cepat berkurang.

6. Hindari Penggunaan Salep Tanpa Anjuran Medis

Menggunakan salep atau bahan herbal tanpa pengawasan dokter bisa menimbulkan efek samping, mulai dari iritasi hingga reaksi alergi. Beberapa produk mungkin mengandung zat aktif yang memperparah luka atau malah menghambat penyerapan dari jaringan kulit.

Selalu konsultasikan bahan apa pun yang akan digunakan ke tenaga kesehatan, terutama jika Anda memiliki riwayat kulit sensitif atau sedang menggunakan obat lain.

Dapatkan Perawatan Luka Lebih Nyaman di Rumah!

Pembengkakan yang muncul setelah luka sebenarnya bisa dikendalikan, asalkan penanganannya dilakukan dengan cara yang tepat sejak awal. Mulai dari menjaga kebersihan luka, menghindari tekanan berlebihan, hingga memperhatikan asupan cairan dan nutrisi, semua langkah tersebut berperan penting dalam mempercepat proses pemulihan. 

Jika Anda membutuhkan bantuan profesional tanpa perlu datang ke fasilitas kesehatan, Anda bisa menggunakan layanan homecare untuk mendapatkan perawatan luka langsung di rumah secara aman dan nyaman.

Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda
Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda

Luka sebaiknya diberikan perawatan yang tepat agar tidak menjadi infeksi berkelanjutan.

Perawat luka Medi-Call dapat membantu merawat luka Anda agar cepat kering dan sembuh.  

Anda bisa menghubungi Call-Center 24 Jamatau gunakan aplikasi Medi-Call untuk menggunakan layanan perawat luka Medi-Call datang ke rumah.

Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K

Referensi:

  • Rosique RG, Rosique MJ, Farina Junior JA. Curbing Inflammation in Skin Wound Healing: A Review. International Journal of Inflammation [Internet]. 2015;2015:1–9. Available from: https://www.hindawi.com/journals/iji/2015/316235/
  • Cleveland Clinic. Edema: Causes, Symptoms & Treatment [Internet]. Cleveland Clinic. 2022. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12564-edema
  • How to Reduce Swelling From Injury? [Internet]. Apollo247.com. 2025 [cited 2025 Sep 11]. Available from: https://www.apollo247.com/health-topics/swelling/how-to-reduce-swelling-from-injury

     

 

Spread the love
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Caca
Guest
Caca
4 months ago

Kalau lukanya terbuka, apakah tetap aman dikompres dengan es ya?

Artikel Terkait

Archives