Luka di tubuh kita pada dasarnya bisa berkembang menjadi luka infeksi saat terkontaminasi dengan kuman.
Setelah terkontaminasi dengan kuman, luka infeksi bisa berlanjut menjadi suatu penyakit tertentu.
Lalu, bagaimana cara mengenai luka yang telah terinfeksi dan apa yang perlu dilakukan?
Luka infeksi dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Luka infeksi menandakan terjadinya peradangan pada luka yang disebabkan oleh bakteri ataupun virus sehingga dapat menimbulkan nanah.
Nanah adalah cairan berwarna kuning yang terbentuk akibat bentrokan yang terjadi antara antibodi dan antigen pada tubuh. Dampak dari luka infeksi sangat berbahaya pada tubuh.
Oleh sebab itu luka infeksi sebaiknya harus segera dikonsultasikan dengan dokter untuk segera mendapatkan pengobatan yang maksimal.
Penyebab Luka Infeksi
Luka infeksi disebabkan oleh pertumbuhan kuman pirogenik yang semakin banyak di jaringan yang dapat menimbulkan luka hingga dapat berlanjut menjadi suatu penyakit.
Luka infeksi yang ditandai dengan munculnya nanah dikenal dengan istilah infeksi pirogenik.
Infeksi pirogenik disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aereus yang merupakan masalah klinis yang utama karena dapat memunculkan kuman yang kebal terhadap antibiotik.
Bahkan luka yang diakibatkan bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat kebal terhadap antibiotik.
Selain itu infeksi juga dapat dipengaruhi dari penyebaran kuman di rumah sakit terutama bagi pasien menjalani perawatan sehabis operasi yang dikenal dengan istilah infeksi nosokomial.
Perawatan pasien pasca operasi harus memerlukan prosedur perawatan tertentu yang harus dipatuhi dengan alat khusus.
Ciri Luka Infeksi
Apabila Anda merasakan luka pada tubuh sudah semakin parah dan menimbulkan penyakit baru, maka jangan ragu untuk pergi ke dokter.
Kenalilah ciri luka infeksi yang semakin berbahaya dan memerlukan perawatan tenaga kesehatan, seperti :
- Munculnya nanah dengan rasa sakit yang tak tertahankan pada area sekitar luka
Nanah merupakan cairan yang keluar dari luka berasal dari sel mati atau sel hidup yang merupakan bagian dari sel darah putih yang diproduksi oleh sum-sum tulang, berwarna kuning keputihan atau kuning kecoklatan.
Ketika terjadi luka sel darah putih akan melawan kuman atau bakteri pada luka, apabila sel darah putih tersebut kalah atau mati maka akan berkumpul menjadi nanah yang muncul pada area luka.
Warna nanah pada luka infeksi berbeda tergantung protein yang dihasilkan sel darah putih.
- Keluar bau tak sedap
Munculnya aroma tak sedap pada area luka disebabkan adanya infeksi bakteri yang diakibatkan luka yang tidak bersih, perawatan luka yang kurang maksimal, luka sering terkontaminasi dengan debu atau benda yang tidak steril.
Pada umumnya infeksi disebabkan oleh luka gigitan, cedera atau operasi.
- Area luka berwarna kemerahan atau hitam
Perubahan warna kulit pada area sekitar luka dapat menjadi warna kemerahan bahkan hitam.
Hal ini disebabkan darah mengalir pada area luka untuk mengisi sel-sel darah kecil yang dapat meningkatkan volume darah dan mengakibatkan pelebaran pembuluh darah yang kecil sehingga terjadi perubahan warna atau dikenal dengan istilah hyperemia.
- Keluar darah pada area sekitar luka
Darah yang keluar dari luka infeksi pada umumnya berwarna merah yang menandakan terjadinya infeksi bakteri.
Namun apabila darah merah yang muncul bercampur dengan warna putih atau dikenal dengan serum, maka hal ini merupakan pertanda bahwa luka akan segera sembuh.
Namun, tetap harus diperhatikan apabila cairan tersebut terus-menerus keluar sebaiknya lekas berkonsultasi dengan dokter.
- Nyeri pada area sekitar luka
Rasa nyeri yang ditimbulkan pada area sekitar luka yang menandakan bahwa ada sesuatu yang tidak normal pada tubuh akibat reaksi yang dikeluarkan oleh tubuh terhadap zat tertentu.
- Bengkak pada area luka lebih dari 5 hari
Bengkak pada area sekitar luka disebabkan peningkatan volume darah pada area luka, sehingga kumpulan darah menumpuk di sekitar area luka.
Bengkak pada luka dikenal dengan istilah pitting edema yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada area infeksi dengan disertai rasa panas pada jaringan yang sehat dan rasa nyeri.
- Demam tinggi diatas 38 derajat celcius
Demam terjadi akibat mekanisme tubuh mengirimkan darah yang lebih banyak pada area luka untuk mengirim lebih banyak antibodi saat sehingga terjadi proses melawan kuman atau bakteri penyebab infeksi yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh.
- Anggota tubuh pada area sekitar luka terasa kaku untuk digerakkan
Perubahan fungsi pada jaringan yang terkena infeksi. Hal ini ditandai pada area sekitar luka yang kaku atau terasa sulit digerakkan.
Pengobatan Luka Infeksi
Pengobatan luka infeksi dapat dilakukan sendiri dari rumah apabila kondisinya masih ringan.
Namun, bila luka infeksi tersebut sudah sangat menganggu pasien disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Anda dapat memilih perawatan luka infeksi dari rumah dengan meggunakan jasa dokter panggilan maupun perawat panggilan yang sudah kompeten untuk memberikan pengobatan maksimal.
Pengobatan luka infeksi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
- Perhatikan faktor kebersihan tubuh saat melakukan pengobatan luka infeksi,
- Hindari menyentuh luka secara langsung dengan tangan,
- Bersihkan luka menggunakan sabun antiseptik untuk membunuh kuman,
- Gunakan alat kesehatan untuk membantu pengobatan luka,
- Rutin mengkompres luka dengan menggunakan kain halus yang dicelupkan pada campuran garam untuk membunuh kuman penyakit,
- Pemberian antibiotik untuk penyembuhan luka dari dalam tubuh pasien,
- Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan operasi kecil atau dengan istilah insisi untuk mengeluarkan nanah dari luka,
- Konsumsi obat untuk meredakan rasa sakit berlebih yang disebabkan infeksi pada luka,
- Beberapa dokter menyarankan untuk melakukan suntik tetanus setiap 10 tahun.