Saat ini, masyarakat masih memandang dokter ke rumah adalah layanan kesehatan yang mahal karena pasien harus membayar biaya tambahan di luar biaya tindakan yang dilakukan oleh dokter. Pandangan ini bisa dirubah dengan teknologi aplikasi dokter ke rumah yang berkembang saat ini.
Faktanya, layanan dokter ke rumah atau yang biasa disebut dengan dokter home visit telah menjadi layanan yang biasa dilakukan oleh tenaga medis sejak satu abad yang lalu.
Seiring berjalannya waktu, dengan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan suatu kota serta berkembangnya peralatan medis yang digunakan oleh para dokter, hal tersebut membuat para tenaga medis khususnya dokter mengalami kesulitan melakukan mobilisasi ke tempat pasien.
Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Ateev Mehrotra, seorang professor kebijakan kesehatan Universitas Harvard menyatakan,
“Layanan pasien datang mengunjungi dokter dinilai lebih efektif, jika dibandingkan dengan dokter mengunjungi pasien. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat beralih dari layanan dokter ke rumah.”
Berapakah harga layanan dokter ke rumah konvensional di Indonesia?
Di Indonesia berdasarkan Acuan Tarif Jasa Medik tahun 2013, seseorang setidaknya harus mengeluarkan uang IDR 25.000 – 50.000 saat melakukan konsultasi dengan dokter umum di poliklinik.
Sedangkan untuk konsultasi dengan dokter spesialis akan dikenakan biaya sebesar IDR 75.000 – 100.000.
Harga yang berbeda juga dikenakan jika ingin mendapatkan perawatan tertentu, misalkan ruang rawat inap.
Selain tarif yang berbeda berdasarkan layanannya, tarif layanan kesehatan juga dibedakan lagi berdasarkan wilayah, misalnya untuk kota besar akan dikenakan tariff IDR 150.000 – 200.000.
Sedangkan untuk di luar Pulau Jawa akan dikenakan biaya IDR 50.000 – 75.000.
Dalam menentukan tarif dokter di Indonesia dirancang oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kementerian Kesehatan, dan persatuan rumah sakit.
Mengapa pasien lebih memilih untuk pergi ke klinik atau rumah sakit?
Secara sederhana, layanan dokter ke rumah ialah dokter datang ke rumah pasien untuk memberikan pertolongan medis sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasien, selain itu layanan ini juga dimaksudkan agar dokter lebih mengenal kehidupan pasien.
Layanan kesehatan semacam ini kerap dipersepsikan sebagai layanan yang mahal oleh masyarakat.
Misalnya, permasalahan lalu lintas yang identik dengan kota-kota besar berpengaruh terhadap sulitnya transportasi bagi dokter untuk melakukan kunjungan ke rumah pasien, sehingga pada akhirnya mempengaruhi keseluruhan biaya panggil dokter ke rumah yang harus dikeluarkan oleh pasien.
Hal ini juga ditambah dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi dan teknologi kedokteran, sehingga lebih besar kemungkinan pasien mengunjungi dokter untuk mendapatkan pertolongan yang lebih maksimal.
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan tahun 2011 menyatakan program home visit atau kunjungan bukanlah program yang mahal, justru sebaliknya melalui home visit biaya operasional pelayanan kesehatan jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional pelayanan institusi.
Namun demikian fenomena yang ada home visit jarang dilakukan karena alasan biaya operasional, jarak dan transportasi, kalaupun ada program tersbut dijalankan tanpa rencana yang jelas.
Layanan dokter ke rumah kini bisa di pesan melalui aplikasi
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya handphone dan internet semakin memudahkan pasien menemukan kebutuhan harian, tidak terkecuali di bidang kesehatan.
Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan, memuculkan berbagai macam aplikasi kesehatan yang bisa menujang kebutuhan individu.
Aplikasi dokter misalnya, semakin mempermudah pasien untuk melakukan konsultasi dengan dokter umum maupun spesialis sesuai dengan kebutuhan.
Aplikasi home visit dengan aplikasi Medi-Call yang memungkin dokter untuk melakukan kunjungan ke rumah pasien telah banyak berkembang dengan menjunjukan transparansi harga yang dikenakan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara termasuk Amerika Serikat.
Kini, masihkan stigma layanan dokter ke rumah masih menjadi sesuatu yang mahal bagi pasien?
Dengan adanya teknologi komunikasi dan kesehatan seharusnya hal ini meminimalisir biaya tindakan yang harus dikeluarkan pasien dan pasien mendapatkan kenyamanan lebih jika dibandingkan saat mereka datang ke klinik atau rumah sakit.
Munculnya aplikasi dokter yang mengedepankan transparansi harga di awal bisa menjadi pilihan bagi setiap pasien dalam menentukan apakah mereka mau melanjutkan layanan dokter ke rumah atau tidak.