Infeksi Paru-paru Menular atau Tidak? Ini Jawabannya!

Spread the love

Infeksi paru-paru menular atau tidak? Cari tahu jawabannya di sini untuk mencegah risiko ikut terpapar. 

Laman American Lung Association mengatakan jika sejumlah jenis infeksi, seperti pneumonia (radang paru) yang disebabkan oleh bakteri dan virus memang bersifat menular dan bisa menyebar dari satu orang ke orang lainnya. 

Penting untuk tahu lebih lanjut mengenai infeksi paru-paru menular atau tidak, kondisi infeksi paru-paru, penyebaran, penyebab, dan informasi lainnya. 

banner caregiver medi-call
Medi-Call: Layanan Caregiver di Lokasi Anda

Apa Itu Infeksi Paru-paru? 

Anda mungkin bertanya-tanya mengenai infeksi paru-paru menular atau tidak. Jawabannya tergantung pada penyebab infeksi tersebut. 

Namun, sebelum membahas mengenai infeksi paru-paru menular atau tidak, penting untuk mengetahui apa itu infeksi paru-paru.

Laman Very Well Health menjelaskan jika infeksi paru-paru terjadi saat virus, jamur, atau bakteri masuk ke paru-paru.

Kemudian, sel-sel imun akan berlomba ke saluran udara untuk melawan infeksi dan proses ini yang menyebabkan peradangan. 

Efeknya dapat berupa dada terasa berat, kesulitan bernapas, mengi, batuk, dan juga demam. 

Lebih lanjut, uraian dalam Healthline mengatakan salah satu infeksi paru-paru yang paling umum terjadi adalah pneumonia. 

Dalam uraiannya, pneumonia akan memengaruhi kantung udara kecil yang terdapat dalam paru-paru Anda. 

Pneumonia ini menjadi salah satu jenis infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menular. 

Infeksi paru-paru menular atau tidak? 

Infeksi paru-paru menular atau tidak sebenarnya bergantung pada penyebabnya.

Infeksi yang disebabkan bakteri atau virus, seperti bronkitis akut atau pneumonia, umumnya menular lewat percikan udara ketika penderita batuk atau bersin. 

Infeksi paru-paru umumnya menyebar lewat udara atau kontak secara langsung dan tidak langsung dengan orang yang terinfeksi. 

Penularannya bisa lewat udara (airborne transmission), menyentuh benda-benda yang terkontaminasi (contaminated objects), dan lainnya. 

Jadi, jawaban dari infeksi paru-paru menular atau tidak yakni tergantung pada penyebabnya, terutama jika disebabkan oleh bakteri atau virus, yang biasanya menyebar melalui udara, kontak langsung, atau benda-benda yang terkontaminasi.

Baca juga:  Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Paru-Paru? Yuk, Terapkan 8 Tips Sehat Ini!

Penyebab Infeksi Paru-Paru

Infeksi paru-paru menular atau tidak memang bergantung pada penyebabnya. Secara umum, penyebabnya adalah virus atau bakteri. 

Pada kasus yang lebih jarang, jamur juga bisa menjadi penyebabnya, utamanya jika orang yang terjangkit memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Berikut ini penyebab infeksi paru-paru dari jenis yang paling umum: 

  • Pneumonia: disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae, virus (influenza, COVID-19, RSV), atau jamur. 
  • Bronkitis: umumnya disebabkan virus seperti influenza, RSV, bakteri Mycoplasma pneumoniae, dan bakteri Chlamydia pneumoniae
  • Bronkiolitis: disebabkan oleh virus RSV dan lebih sering menyerang anak-anak. 
  • TB (Tuberkulosis): disebabkan oleh oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang merupakan salah satu penyakit populasi tertinggi di Indonesia.

Gejala Infeksi Paru-paru

Infeksi paru-paru menular atau tidak memang tergantung pada jenis atau tipe infeksinya. Namun, untuk gejala memang bisa bervariasi dari ringan sampai berat. 

Tingkat parahnya juga tergantung atas sejumlah faktor seperti usia, kondisi kesehatan penderita, sampai penyebab dari infeksi paru-paru itu sendiri. 

Jika melihatnya sekilas, laman Healthline menyebut gejalanya mirip dengan flu atau pilek biasa. Bedanya, gejala tersebut bisa bertahan atau berlangsung lebih lama, serta memiliki tingkat keparahan yang berbeda (severity). 

Berikut ini gejala umumnya: 

  • Batuk berdahak

Batuk berfungsi mengeluarkan lendir akibat peradangan yang terjadi di bagian saluran pernapasan dan paru-paru. Lendir yang terjadi pada orang yang terinfeksi bisa mengandung darah. 

Jika Anda mengalami pneumonia atau bronkitis, maka batuk yang muncul biasanya disertai dahak tebal serta warna: 

    • Putih
    • Jernih
    • Hijau
    • Kuning keabu-abuan

Gejala batuk bisa bertahan selama beberapa minggu dan bahkan masih ada setelah gejala lain infeksi paru-paru mulai membaik. 

  • Nyeri dada yang menusuk

Rasa sakit yang terjadi pada bagian dada seperti tajam dan menusuk. Biasanya, rasa sakit ini akan makin parah ketika Anda menarik napas dalam atau ketika Anda batuk. 

Sering kali, nyeri yang menusuk juga terasa di bagian punggung tengah hingga bagian punggung atas. 

  • Demam

Demam menjadi mekanisme tubuh manusia untuk melawan infeksi. Jika suhu tubuh Anda meningkat sampai di atas 37,5 derajat celcius, bisa jadi itu gejala dari infeksi paru-paru. 

Tak hanya demam, tapi bisa juga disertai gejala lain, misalnya: 

    • Menggigil
    • Berkeringat
    • Pusing
    • Kelelahan atau kurang energi
    • Frekuensi buang air kecil menurun
    • Area mulut dan mata kering
    • Nyeri otot
    • Sakit kepala

Jika Anda mengalami demam dengan suhu tubuh melebihi 38,9°C, maka langsung hubungi dokter untuk segera dapat penanganan. 

  • Nyeri dan pegal-pegal di tubuh

Ketika Anda mengalami infeksi paru-paru, maka otot dan punggung Anda mungkin saja terasa sakit. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan mialgia. 

Peradangan yang terjadi pada otot akan menyebabkan pegal di seluruh tubuh. 

  • Sesak Napas

Pasien yang mengalami infeksi paru-paru mungkin merasa kesulitan bernapas. Bisa juga merasa seperti tidak dapat menarik napas secara penuh. 

  • Lelah berlebihan

Tubuh Anda akan terasa lelah serta lemas ketika berusaha melawan infeksi. Dalam tahap ini, istirahat begitu penting agar lebih lekas pulih. 

Selain gejala di atas, terdapat sejumlah gejala lain seperti: 

    • Bunyi napas mengi.
    • Kulit atau bibir membiru karena jadi tanda tubuh kekurangan oksigen.
    • Suara berderak di bagian dasar paru-paru atau bibasilar crackles yang hanya didengar oleh stetoskop saat diperiksa oleh dokter.
    • Hidung meler yang mirip seperti flu, biasanya menyertai infeksi paru-paru seperti bronkitis. 

Perawatan Infeksi Paru-Paru

Setelah mengetahui infeksi paru-paru menular atau tidak, penting juga untuk mengetahui perawatan infeksi paru-paru. Dari laman Healthline, perawatan untuk infeksi paru-paru bergantung pada penyebabnya: 

  • Infeksi bakteri

Perawatan infeksi paru-paru akibat bakteri umumnya membutuhkan antibiotik yang tepat sesuai dengan jenis bakteri penyebabnya.

Penting untuk mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter dan menyelesaikan seluruh dosis meski gejala sudah membaik untuk mencegah resistensi bakteri.

  • Infeksi jamur

Selanjutnya, jika infeksi paru-paru disebabkan oleh jamur, maka mungkin butuh obat anti jamur seperti voriconazole dan ketoconazole.

Penggunaan obat ini umumnya disesuaikan berdasarkan tingkat keparahan infeksi dan kondisi kesehatan pasien.  

  • Infeksi virus

Penggunaan antibiotik tidak akan efektif dalam mengatasi infeksi karena virus.

Sebagian besar kasus memerlukan sistem kekebalan tubuh Anda untuk melawan infeksi secara alami. Sementara beberapa kasus lainnya memerlukan obat antivirus. 

Selain perawatan berbasis pada penyebabnya, Anda juga bisa menunggu tubuh melawan infeksi dengan perawatan yang bisa dilakukan di rumah sebagai berikut: 

    • Minum banyak air putih
    • Minum ibuprofen atau paracetamol untuk menurunkan gejala demam
    • Berkumur air garam
    • Istirahat sebanyak-banyaknya
    • Menggunakan humidifier
    • Habiskan antibiotik yang telah dokter resepkan
Perawat Home Care dan Perawat Luka Medi-Call
Medi-Call: Layanan Perawat Home Care dan Perawat Luka di Rumah Anda

Demikian informasi mengenai infeksi paru-paru menular atau tidak.

Masih merasa kesulitan untuk melakukan perawatan di rumah sendirian? Pertimbangkan layanan perawatan di rumah dengan menghubungi Medi-Call

Tim kami akan membantu Anda untuk memulihkan diri dan merasa lebih nyaman di rumah. 

Cukup dengan menghubungi WhatsApp Medi-Call atau pesan lewat aplikasi, tim Medi-Call akan langsung datang ke rumah Anda!

Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K

Referensi: 

guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip