Gumoh pada bayi memang normal, tetapi tanda ini menunjukkan masalah serius! Banyak orang tua menganggap gumoh sebagai hal wajar karena hampir semua bayi mengalaminya. Namun, anggapan ini bisa berbahaya. Gumoh pada bayi memang umum, tetapi tidak selalu normal.
Ada bayi yang tampak aktif sekalipun sering gumoh sehingga orang tua mengira kondisinya baik-baik saja. Beberapa minggu kemudian, barulah terlihat berat badan bayi stagnan dan muncul iritasi pada saluran cerna.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa gumoh tidak selalu sederhana, bahkan bisa menjadi tanda serius jika disertai gejala tertentu. Sebagai orang tua, Anda harus peka dan mampu membedakan antara gumoh normal dan tanda bahaya.
Untuk memahami batas tersebut, mari mulai dari definisi gumoh itu sendiri.
Table of Contents
ToggleApa Itu Gumoh Pada Bayi?
Menurut Mayo Clinic, gumoh adalah kondisi ketika bayi mengeluarkan sedikit cairan dari mulut setelah diberi ASI atau susu formula. Kondisi ini umum terjadi pada bayi di bawah enam bulan.
Cleveland Clinic menjelaskan bahwa gumoh terjadi karena katup antara kerongkongan dan lambung bayi belum berkembang sempurna. Hal ini menyebabkan susu lebih mudah kembali naik setelah masuk ke lambung.
Kendati tampak serupa, gumoh tidak sama dengan muntah. Tabel berikut menunjukkan perbedaan antara keduanya:
| Karakteristik | Gumoh | Muntah |
| Keluarnya Cairan | Menetes atau mengalir perlahan, tanpa paksaan | Menyembur, dikeluarkan dengan kekuatan atau dorongan kontraksi perut |
| Volume | Sedikit, umumnya hanya sekitar satu atau dua sendok makan | Banyak, umumnya sebagian besar atau hampir semua |
| Kondisi Bayi | Normal, tetap tenang, tidak menunjukkan ketidaknyamanan | Rewel, tampak tertekan, menangis, dan tidak nyaman |
Muntah dapat menandakan masalah pada saluran cerna, infeksi, sumbatan usus, atau intoleransi makanan. Dengan memahami perbedaan keduanya, Anda bisa menilai apakah kondisi bayi masih tergolong normal atau memerlukan evaluasi medis.
Penyebab Gumoh Pada Bayi
Beberapa penyebab umum gumoh, antara lain:
- Katup esofagus bagian bawah (LES) lambung bayi masih lemah. Ketika lambung terlalu penuh, susu mudah naik dan keluar melalui mulut.
- Lambung bayi berukuran kecil dan cepat penuh. Ketika bayi minum terlalu banyak atau terlalu cepat, tekanan dalam lambung meningkat dan memicu gumoh.
- Posisi menyusui kurang tepat, membuat bayi menelan banyak udara dan memenuhi perut sehingga menyebabkan gumoh.
- Bayi sering dalam posisi terlentang sehingga gravitasi tidak mampu menahan susu di lambung.
Gejala Umum Gumoh
Gunakan checklist berikut untuk menilai apakah gumoh bayi masih termasuk normal:
☐ Cairan keluar sedikit, menetes atau mengalir pelan dari mulut.
☐ Terjadi setelah menyusu atau saat bayi berganti posisi.
☐ Bayi tetap tenang, tidak menangis atau kesakitan setelah gumoh.
☐ Jumlah gumoh sedikit dan tidak menyembur.
☐ Perilaku bayi normal, tetap aktif, dan mau menyusu.
☐ Berat badan tetap naik sesuai kurva tumbuh kembang.
Tanda Bahaya yang Perlu Anda Waspadai!
Perhatikan sinyal berikut karena dapat menunjukkan gumoh tidak normal:
- Gumoh terlalu sering sehingga mengganggu sesi menyusu.
- Berbau asam menyengat atau berwarna kuning kehijauan.
- Bayi rewel berlebih, tampak kesakitan, atau tidak nyaman.
- Bayi kehilangan nafsu menyusu.
- Meskipun sering menyusu, berat badan stagnan.
- Gumoh menyembur seperti muntah.
Jika salah satu tanda tersebut muncul, kondisi ini bukan gumoh biasa. Anda perlu memantau pola gumoh dan segera konsultasi dengan dokter jika gejala memburuk.

Kapan Harus Waspada dan Cek ke Dokter?
Ini bagian paling penting. Menunda pemeriksaan dapat membuat bayi Anda kekurangan nutrisi yang memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Oleh karena itu, segera bawa bayi ke dokter jika muncul gejala berikut:
- Muntah menyembur kuat, bukan sekadar menetes.
- Ada darah dalam gumoh.
- Feses berwarna hitam, tanda perdarahan saluran cerna bagian atas.
- Tidak mau menyusu atau menolak makan.
- Bayi tampak sangat lemas atau mengantuk berlebihan.
- Muncul tanda dehidrasi, seperti jarang pipis atau mulut kering.
- Berat badan tidak naik selama beberapa minggu.
- Demam atau tampak kesakitan setiap kali gumoh.
Gejala tersebut menunjukkan gumoh pada bayi bukan kondisi fisiologis biasa dan memerlukan evaluasi medis segera.
Cara Dokter Mendiagnosis Gumoh Pada Bayi
Saat Anda datang dengan keluhan gumoh, dokter biasanya melakukan beberapa langkah diagnosis berikut:
- Wawancara mengenai pola menyusu, frekuensi gumoh, dan keseharian bayi.
- Pemeriksaan fisik bayi, termasuk kemampuan menelan, pertumbuhan, dan tanda dehidrasi.
- Observasi teknik menyusui untuk mendeteksi apakah ada kesalahan posisi atau pelekatan kurang baik.
- Pemeriksaan lanjutan, seperti USG atau tes lain. Hanya dilakukan ketika dokter mencurigai adanya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau gangguan struktural.
Langkah tersebut membantu dokter menentukan apakah gumoh masih normal atau menjadi tanda adanya gangguan medis.
Pengobatan Gumoh Pada Bayi
Pada dasarnya, sebagian kasus gumoh tidak memerlukan obat, kecuali pada kondisi tertentu, seperti GERD. Pendekatan yang umum yang digunakan, meliputi:
- Memperbaiki teknik menyusu.
- Mengatur posisi bayi selama dan sesudah makan.
- Memberikan ASI atau susu formula dalam porsi kecil dengan frekuensi lebih sering.
- Mengidentifikasi kemungkinan sensitivitas makanan, terutama pada bayi yang menyusu ASI.
Sumber medis, seperti Mayo Clinic, Cleveland Clinic, dan Healthdirect menegaskan bahwa mayoritas kasus gumoh membaik hanya dengan mengubah posisi dan pola menyusu tanpa tindakan medis khusus.
Cara Meredakan Gumoh Pada Bayi di Rumah
Beberapa langkah mudah yang dapat dilakukan Anda lakukan di rumah:
- Posisikan bayi tegak saat menyusu.
- Serdawakan bayi setiap selesai makan atau menyusu.
- Hindari mengguncang bayi setelah menyusu.
- Beri porsi kecil, tetapi sering.
- Tahan bayi dalam posisi tegak selama 20–30 menit setelah menyusu.
- Evaluasi makanan ibu bila bayi mendapat ASI.
- Gunakan alas tidur datar dan aman.
Pencegahan Agar Tidak Sering Kambuh
Agar frekuensi gumoh berkurang dari waktu ke waktu, hindari kesalahan umum berikut:
- Memberi susu terlalu cepat atau terlalu banyak.
- Langsung menidurkan bayi setelah makan.
- Tidak menyendawakan bayi.
- Mengabaikan gumoh berulang.
- Menganggap gumoh menyembur sebagai hal normal.
Dengan memperbaiki kebiasaan tersebut, gumoh akan membaik seiring waktu matangnya saluran cerna bayi.
Solusi Layanan: Bidan Visit Medi-Call
Jika Anda ingin pemeriksaan dan perawatan bayi tanpa harus antre di klinik atau rumah sakit, Medi-Call menyediakan layanan Bidan Home Visit & Babycare 24 jam.
Bidan profesional akan datang langsung ke rumah sehingga bayi dapat diperiksa dan dirawat dengan lebih nyaman, tenang, dan minim risiko paparan infeksi dari luar.
Mengapa memilih Bidan Home Visit & Babycare Medi-Call?
- Tersedia 24 jam, siap membantu kapan pun bayi membutuhkan pemeriksaan atau perawatan.
- Tanpa antre dan tanpa perjalanan jauh, ibu dan bayi bisa tetap beristirahat di rumah.
- Bidan datang langsung ke rumah, memberikan pemeriksaan yang lebih personal dan menyeluruh.
- Pendampingan ibu & bayi, termasuk edukasi perawatan bayi, menyusui, dan tanda bahaya yang perlu diwaspadai.
- Ditangani oleh bidan bersertifikat dan berpengalaman, terdaftar sebagai partner resmi Medi-Call.
- Lingkungan lebih aman & higienis, cocok untuk bayi baru lahir dan ibu pasca melahirkan.
Layanan Bidan Home Visit & Babycare Medi-Call sangat membantu terutama saat bayi mengalami keluhan mendadak, membutuhkan perawatan khusus, atau ketika ibu memerlukan pendampingan intensif termasuk pada malam hari tanpa harus keluar rumah.
Pesan layanan melalui Customer Service Medi-Call 24 jam atau download aplikasi Medi-Call untuk pemesanan yang lebih cepat dan praktis.
Penutup
Gumoh pada bayi memang umum dan sebagian besar tidak berbahaya. Namun, memahami perbedaan antara gumoh normal dan kondisi yang perlu diwaspadai serius sangat penting. Jika Anda membutuhkan pemeriksaan cepat dan praktis, Medi-Call siap membantu kapan saja.
Disclaimer:
Artikel ini disusun untuk edukasi dan informasi umum. Isi di dalamnya bukan pengganti konsultasi, diagnosis, maupun penanganan medis langsung oleh dokter. Jika mengalami gejala yang disebutkan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, segera konsultasi dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran yang sesuai.
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
- Mayo Clinic. Infant reflux – Symptoms and causes [Internet]. Mayo Clinic. 2023. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-acid-reflux/symptoms-causes/syc-20351408
- Infant reflux – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic [Internet]. www.mayoclinic.org. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-acid-reflux/diagnosis-treatment/drc-20351412
- Spitting up in babies: What’s normal, what’s not [Internet]. Mayo Clinic. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20044329
- Does My Baby Have Acid Reflux? [Internet]. Cleveland Clinic. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/reflux-in-babies
- Reflux in Infants [Internet]. medlineplus.gov. 2017. Available from: https://medlineplus.gov/refluxininfants.html
- Spitting up – self-care: MedlinePlus Medical Encyclopedia [Internet]. Medlineplus.gov. 2023. Available from: https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000754.htm









