Medi-Call

Apa yang Lebih Bahaya Vape atau Rokok? Ini Faktanya!

Bagikan artikel ini

Sedang menjadi perdebatan di kalangan masyarakat terutama bagi para perokok aktif. Kira-kira lebih bahaya vape atau rokok? Ini faktanya!

Setelah pada bulan Desember lalu, WHO (World Health Organization) mendesak penggunaan vape dan meminta untuk memperlakukannya seperti rokok kepada seluruh dunia.

Hal ini dikarenakan, vape disebut-sebut sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit seperti radang paru dan masih banyak lagi.

Selain itu, bukti bahwa vape membantu mengurangi penggunaan rokok masih terlalu sedikit.

Serta adanya peningkatan anak-anak remaja dibawah umur yang mulai merokok melalui vape juga menjadi alasan mengapa WHO meminta berbagai negara untuk memperlakukan vape seperti rokok biasa.

Dalam laporan Statista, terdapat 112 juta penduduk di Indonesia pada tahun 2021 yang merupakan perokok, dan angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 123 juta penduduk di tahun 2030.

Angka ini cukup tinggi, melihat perkembangannya yang semakin naik dari tahun ke tahun.

Dari angka tersebut, setidaknya 1 dari 4 orang perokok pernah mencoba vape setidaknya sekali.

Ini menunjukkan bahwa penggunaan vape di Indonesia cukup tinggi.

Yuk cek kesehatan Anda secara rutin terutama jika lingkungan Anda banyak perokok aktif.

Pastikan tubuh Anda tidak terserang penyakit seperti radang paru-paru akibat rokok.

Cek kesehatan dengan mudah, cukup dari rumah saja bersama Medi-Call dengan menghubungi Call-Center 24 Jam atau aplikasi Medi-Call.

Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda
Medi-Call: Layanan Kesehatan di Lokasi Anda

Lebih Bahaya Vape atau Rokok

Sulit untuk menentukan lebih bahaya vape atau rokok tanpa mengetahui lebih pasti apa saja bahan yang terkandung di dalamnya.

Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai kandungan, efek samping untuk menentukan kira-kira lebih bahaya vape atau rokok?

 

  • Rokok

 

Penggunaan rokok adalah dengan cara dibakar, serta mengandung tembakau di dalamnya.

Baca juga:  Cegah Sakit dengan Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh

Menurut WHO, tembakau dalam rokok membunuh 8 juta orang setiap tahunnya, termasuk 1,3 juta orang bukan perokok yang meninggal karena paparan asap rokok.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan merokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker,jantung, stroke, diabetes, penyakit paru-paru, dan penyakit paru obstruktif kronik (COPD).

Hal ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit mata, tuberkulosis, dan penyakit sistem kekebalan tubuh.

 

  • Vape

 

Berbeda dengan rokok yang dibakar, vape melibatkan perangkat yang memanaskan nikotin bersama dengan perasa dan bahan kimia lainnya untuk menghasilkan aerosol yang dihirup oleh pengguna.

Tapi ada juga masalah kesehatan yang mungkin terjadi saat menghirup asap vape.

Uap yang dihirup dari rokok elektrik mengandung zat berbahaya termasuk diacetyl yang menyebabkan cedera paru-paru dan jantung.

Uap rokok elektrik juga mengandung bahan kimia penyebab kanker.

Vape juga menimbulkan risiko menjadi perokok pasif, sama seperti rokok tembakau biasa. 

Perangkat tersebut tidak hanya mengeluarkan uap air yang tidak berbahaya, seperti pendapat beberapa orang. 

Uap yang dikeluarkan rokok elektrik mengandung campuran racun yang diketahui menyebabkan kanker, nikotin, dan partikel ultra halus.

Medi-Call: Layanan Panggil Dokter ke Rumah

Berdasarkan penjelasan di atas, menurut Anda kira-kira lebih bahaya vape atau rokok nih?

Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada yang lebih bahaya vape atau rokok, keduanya sama-sama mengancam kesehatan diri Anda dan lingkungan sekitar.

Apalagi jika Anda mencoba untuk menggunakan vape dan rokok secara bergantian.

Ini jauh lebih buruk bagi kesehatan.

Jika Anda merasa sesak nafas, batuk tidak kunjung membaik serta berbagai gejala kesehatan lainnya setelah merokok.

Sebaiknya segera hubungi dokter Medi-Call datang ke rumah dengan menggunakan aplikasi Medi-Call atau Call-Center 24 Jam.

DMCA.com Protection Status