Mengenal Endometriosis, Penyebab Masalah Reproduksi Wanita

Endometriosis merupakan penyakit yang dialami wanita yang salah satu gejalanya adalah rasa nyeri di bagian bawah perut sebelum dan selama masa menstruasi.

Berbicara mengenai masalah reproduksi wanita, yang selalu diperbincangkan tiap bulan adalah mengenai hebatnya rasa nyeri atau kram perut ketika periode menstruasi akan dimulai, atau sedang berlangsung.

Namun, sampai di mana batas rasa nyeri itu sehingga mengindikasikan bahwa organ reproduksi Anda sedang bermasalah?

Gejala endometriosis beragam bagi setiap wanita, namun ada tiga gejala umum yang dapat berujung ke penyakit endometriosis.

Apa Gejalanya?

Gejala yang paling umum adalah:

  • Rasa Nyeri

Letak rasa nyeri tersebut tergantung di mana implants Anda tumbuh. Rasa sakit tersebut berada di bagian bawah perut, bagian kemaluan, atau di bawah punggung.

Rasa nyeri tersebut hanya terjadi sebelum dan selama masa menstruasi. Rasa sakit tersebut bisa semakin nyeri ketika berhubungan seksual atau ketika masa ovulasi.

  • Pendarahan yang Tidak Normal

Beberapa wanita terkadang mengalami menstruasi dengan pendarahan yang berlebihan, atau masih mengalami pendarahan padahal masa menstruasinya belum selesai.

Pendarahan juga kemungkinan terjadi setelah berhubungan seksual, atau darah bisa muncul di air urin/defekasinya.

dokter ke rumah, panggil dokter ke rumah
Medi-Call: Layanan Dokter ke Rumah Anda
  • Infertilitas

Infertilitas merupakan satu-satunya gejala yang dimiliki oleh wanita yang memiliki endometriosis.

Pengalaman penyakit endometriosis bisa beragam di setiap wanita.

Beberapa wanita tidak tahu bahwa mereka mengalami endometriosis sampai mereka mengecek ke dokter karena mereka tidak bisa hamil atau tidak dapat melakukan beberapa prosedur karena suatu atau lain hal.

Beberapa wanita pun menganggap bahwa kram perut merupakan suatu hal yang normal bagi mereka ketika periode menstruasi.

Namun, kram tersebut bisa sangat parah dan disertai dengan rasa nyeri yang luar biasa dan pendarahan yang tidak normal sehingga mereka tidak bisa beraktifitas dengan normal.

Bagaimana Cara Dokter Mendiagnosa Endometriosis?

Banyak masalah yang bisa menyebabkan menstruasi yang menyakitkan. Untuk mencari tahu apakah Anda memiliki endometriosis, dokter Anda akan melakukan hal-hal berikut ini:

  • Menanyakan gejala Anda, riwayat kesehatan Anda, dan riwayat kesehatan keluarga Anda. Karena terkadang endometriosis merupakan penyakit yang menurun di keluarga.
  • Melakukan pelvic exam. Tes ini akan mengecek kondisi vagina dan rectum Anda.

Jika kondisi tubuh Anda menunjukkan tanda-tanda endometriosis, dokter Anda bisa meresepkan pengobatan selama beberapa bulan.

Jika kondisi tubuh Anda membaik dengan pengobatan tersebut, kemungkinan besar Anda memiliki endometriosis.

Operasi laparoscopy pun merupakan cara yang akurat untuk mengetahui jika Anda memiliki endometriosis.

Bagaimana Cara Menangani Endometriosis?

Belum ada pengobatan untuk endometriosis, namun ada beberapa penanganan yang bagus dalam mengatasi rasa nyeri.

Namun penanganan apapun tidak akan memastikan bahwa gejala-gejala yang biasanya Anda alami hilang.

Pemilihan cara penanganan bergantung kepada keputusan Anda:

  • Hanya ingin meredakan nyeri bulanan?
  • Sedang bersiap-siap untuk masa kehamilan?

Untuk mengendalikan rasa nyeri dan pendarahan, Anda bisa mencoba pengobatan atau operasi. Jika Anda ingin hamil, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter Anda.

Untuk kasus spesial, ada beberapa wanita yang menjalani operasi hysterectomy dan oophorectomy.

Operasi tersebut dilakukan untuk mengangkat organ rahim dan sel telur.

Jika sel telur Anda diangkat, hormon estrogen Anda akan menurun drastis dan gejala-gejala yang biasa Anda alami akan menghilang.

Namun Anda bisa mengalami gejala menopause dan Anda tidak akan bisa hamil.

Jika Anda memang akan mengalami menopause, Anda bisa mengatasi gejala-gejala Anda dengan pengobatan daripada operasi.

Gejala endometriosis biasanya akan berhenti terjadi ketika Anda sudah tidak mengalami periode menstruasi.

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip