Bagi pasangan suami istri yang baru memiliki bayi, pada umumnya masih belum mengetahui cara menggendong bayi yang benar dan aman.
Bayi dibawah usia satu tahun tulangnya masih rawan sehingga perlu cara menggendong yang aman.
Aktivitas menggendong si kecil ini menjadi salah satu bagian dari merawat bayi.
Perlu diketahui menggendong memiliki banyak manfaat tidak hanya untuk menenangkan bayi, namun juga bermanfaat bagi orang tua dalam meningkatkan ikatan batin.
Kesalahan dalam menggendong dapat berdampak buruk terhadap kesehatan bayi salah satunya adalah Hip Dysplasia.
Hip Dysplasia adalah kondisi sendi pinggul bayi tidak dalam posisi sempurna dan songket pinggul tidak menutup pangkal tulang paha.
Manfaat Menggendong Bayi
Salah satu cara membuat bayi merasa nyaman dan aman adalah dengan menggendong bayi.
Banyak manfaat menggendong bayi bagi bayi maupun orang tua, antara lain :
- Menjaga emosional bayi, bayi akan lebih tenang ketika digendong;
- Meningkatkan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan bayi, orang tua dapat melatih kemampuan bahasa dengan bercerita ketika menggendong bayi;
- Melatih otot inti bayi.
Cara Menggendong Bayi
Menggendong bayi memiliki banyak manfaat.
Namun, apabila tidak dilakukan dengan cara yang benar maka dapat berdampak buruk terhadap perkembangan bayi.
Oleh sebab itu orang tua wajib mengetahui cara yang benar.
Jangan ragu untuk bertanya atau mencari informasi sebanyak mungkin mengenai hal ini.
Selain itu, mintalah saran dari perawat bayi atau dokter anak mengenai cara yang tepat sesuai usia bayi Anda.
Cara gendong bayi yang benar dapat dilakukan dengan beberapa tips berikut ini:
- Pastikan kepala dan tulang leher tertumpu, diikuti dengan tulang belakang tertumpu dengan nyaman. Namun, jangan menjadikan tulang ekor sebagai tumpuan ketika menggendong bayi;
- Hindari menggendong dengan posisi dibaringkan, karena hal ini berdampak pada sirkulasi pernafasan bayi yang diakibatkan dagu bayi tertekuk ke arah dada, kaki bayi dalam posisi rapat tidak baik bagi ligamen bayi;
- Bagi bayi baru lahir dapat digendong dengan posisi tulang punggung berbentuk huruf J, serta lututnya diposisikan ke atas dan tidak mengangkang;
- Bayi diatas usia 3 bulan dapat digendong dengan posisi tegak dengan kaki bayi berbentuk huruf M, hal ini dapat mendukung perkembangan tulang punggung pada bayi. Posisi kaki bayi berbentuk huruf M saat digendong merupakan salah satu usaha agar tulang punggung tetap dalam posisi curve serta pangkal tulang paha tetap pada tempatnya. Posisi kaki berbentuk huruf M memberikan sedikit beban di persendian antara pinggul dan tulang paha bayi dengan. Posisikan lutut yang lebih tinggi daripada bokong. Biarkan kaki melebar ke arah kiri dan kanan agar posisinya stabil;
- Buatlah tekanan yang kecil pada sendi pinggul dan paha;
- Apabila menggunakan kain gendong, pastikan kain gendong dipasang dengan erat untuk menghindari resiko terjatuh dan bayi akan merasa seperti dipeluk. Pastikan bayi tidak tenggelam dalam kain gendong agar mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Sebaiknya jarak bayi dengan penggendong hanya sejauh kecupan, gunakan kain gendong yang dapat menyangga punggung bayi secara sempurna;
- Hindari menggendong bayi dalam posisi di bedong secara kuat, karena hanya memaksa kaki bayi untuk lurus;
- Posisi gendong menghadap penggendong sebaiknya dilakukan ketika bayi sudah siap untuk duduk, dengan perkiraan usia diatas 6 bulan;
- Hindari menganyunkan bayi terlalu keras saat digendong, hal ini dapat berdampak pendarahaan pada otak dan retina atau dikenal dengan istilah shaken baby syndrome.
Itulah beberapa cara menggendong bayi yang aman dan bisa Anda lakukan.
Selain meningkatkan ikatan batin antara orang tua dan bayi. Menggendong si kecil juga memiliki manfaat lainnya.
Namun, Anda tetap perlu memperhatikan posisi tubuh saat menggendong bayi sehingga dapat meminimalisir dampak yang terjadi akibat salah menggendong terhadap perkembangan bayi.