Penyakit tetanus masih menjadi salah satu penyebab kematian hingga 50 persen di negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh kegagalan pernafasan akut.
Anda bisa mencegah terinfeksi bakteri penyebab penyakit tetanus.
Perawatan secara intensif di ICU dengan ventilator mampu menurunkan angka kematian akibat tetanus.
Penularan tetanus pada umumnya melalui luka yang terkontaminasi oleh luka bakar, luka lecet dan beberapa luka lainnya.
Meskipun penyakit ini berbahaya, namun dapat dicegah dengan pemberian suntik tetanus secara berkala.
Penyakit Tetanus
Tetanus merupakan penyakit dengan gejala kontraksi otot disertai nyeri umumnya pada rahang bawah dan leher disebabkan memiliki riwayat luka, penyakit ini ditularkan oleh bakteri C. tetani.
Bakteri C. tetani akan mengeluarkan tetanospasmin, yaitu toksin ini dapat menghambat saraf motorik.
Masa inkubasi berkembangnya penyakit tetanus dalam tubuh berbeda dapat berlangsung selama 7 sampai 10 hari.
Secara klinis terdapat 4 macam golongan yaitu:
- Tetanus umum
Penyakit tetanus yang paling banyak ditemui di masyarakat dengan gejala kekakuan otot rahang yang mengakibatkan mulut sulit dibuka serta otot muka terasa kaku sehingga wajah seperti meringis kesakitan.
Selain itu tetanus umum juga disertai kejang. Apabila disertai panas tinggi, maka penderita harus waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter umum 24 jam.
- Tetanus lokal
Tetanus lokal ditandai dengan gejala kaku otot pada bagian luka dan nyeri. Penyakit tetanus ini mengakibatkan kematian hingga 1%, namun dapat juga berkembang menjadi tetanus umum.
- Cephalic Tetanus
Cephalic Tetanus merupakan varian tetanus lokal, yang diakibatkan luka daerah mata, kulit kepala, muka, telinga yang dapat juga berkembang menjadi tetanus umum.
- Tetanus neonatal
Tetanus neonatal umumnya menyerang anak yang terlahir normal, namun akhirnya tidak mampu menyusu pada hari ketiga. Hal ini disebabkan proses persalinan yang tidak bersih.
Penyakit tetanus dapat menjadi berbahaya bahkan menyebabkan kematian karena komplikasi sehingga menyebabkan penyumbatan jalan nafas.
Hal tersebut membuat penderita tetanus harus menggunakan ventilator untuk bernafas.
Selain itu komplikasi fatal yang mungkin dialami adalah gagal ginjal akut dan hipertensi.
Diagnosa tetanus dapat terdeteksi dari pemeriksaan fisik ketika beristirahat berupa gejala kejang, kaku otot, nyeri serta riwayat luka serta pengecekan laboratorium SGOT dan CPK.
Pencegahan Penyakit Tetanus
Penderita tetanus masih terjadi kemungkinan untuk terjangkit penyakit ini sama halnya dengan orang yang tidak pernah mendapatkan suntik tetanus.
Salah satu cara pencegahan penyakit tetanus adalah dengan suntik tetanus.
Pemberian imunisasi ini dapat dilakukan kepada bayi mulai dari usia 2 bulan dengan aturan pemberian sebagai berikut:
- TT1 sebagai awal perlindungan
- TT2 mampu memberikan perlindungan selama 3 tahun, dapat diberikan 4 minggu setelah TT1.
- TT3 mampu memberikan perlindungan selama 5 tahun, dapat diberikan 6 bulan setelah TT2.
- TT4 mampu memberikan perlindungan selama 10 tahun, dapat diberikan 12 bulan setelah TT3.
- TT5 mampu memberikan perlindungan selama 25 tahun, dapat diberikan 12 bulan setelah TT4.
Pemberian vaksin tetanus sebaiknya dihindari bagi orang yang alergi terhadap kandungan vaksin tetanus, seperti penderita epilepsi, masalah gangguan syaraf, riwayat nyeri hebat atau pembengkakan setelah pemberian vaksin
Apabila penderita merasakan gejala seperti kaku otot, kejang disertai nyeri dan gejala lainnya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat serta perawatan yang terbaik.
Jangan lupa untuk suntik tetanus sesuai waktunya agar mencegah penyakit tetanus.
Medi-Call menyediakan layanan suntik vaksin tetanus secara berkala langsung di rumah Anda untuk mencegah penyebaran penyakit tetanus.