Ketahui penyebab abses gigi, cara mencegah, dan kapan harus segera ke dokter. Jangan abaikan infeksi ini, karena bisa berisiko menyebabkan komplikasi serius. Cari tahu cara mencegah dan mengatasinya di sini!
Abses gigi merupakan penyakit yang seringkali diremehkan padahal memiliki dampak yang cukup besar bagi kesehatan.
Terjadinya abses gigi didasari oleh faktor berkembangnya bakteri yang ada di dalam rongga mulut. Penyebab abses gigi yakni dikarenakan kebersihan area rongga mulut kurang terjaga.
Tanda seseorang mengalami abses gigi di antaranya adalah mengalami pembengkakan dan peradangan di ujung akar gigi.
Mengingat biaya perawatan akar cukup mahal, alangkah lebih baiknya untuk mencegah agar abses gigi tidak sampai terjadi.
Berikut adalah infeksi lebih lanjut mengenai penyebab abses gigi:
![](https://medi-call.id/blog/wp-content/uploads/2022/11/Banner-Pop-Up-Dokter-Ke-Rumah-dan-Dokter-Umum-Terdekat-Medi-Call-2.jpg)
Penyebab Abses Gigi dan Gejalanya
Kesehatan rongga mulut dan gigi sering diabaikan padahal gigi menjadi salah satu bagian tubuh yang harus sangat dijaga kebersihannya.
Penyebab utama abses gigi adalah infeksi bakteri yang mana bakteri tersebut bisa berkembang di area mulut.
Beberapa penyebabnya adalah sebagai berikut:
- Kebersihan gigi kurang terjaga
Penyebab abses gigi yang pertama adalah prawatan gigi dan gusi yang kurang tepat yang pada akhinya memicu risiko penyakit gigi termasuk abses gigi.
Maka dari itu, cara terbaik untuk memastikan gigi tetap terjaga adalah menyikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam hari. Gunakan pasta gigi khusus jika gigi Anda sensitif.
Selain perawatan menyikat gigi secara rutin, ada juga perawatan gigi minimal enam bulan sekali yakni membersihkan karang gigi (scaling).
Metode pembersihan gigi lainnya seperti flossing juga perlu dilakukan agar area mulut bisa bersih maksimal.
- Konsumsi makanan manis berlebihan
Penyebab abses gigi lainnya yakni mengonsumsi makanan serta minuman tinggi gula dalam jumlah yang berlebihan.
Gigi berlubang juga sering terjadi pada seseorang yang menyukai makanan manis. Dari gigi berlubang inilah yang pada akhirnya berkembang menjadi abses gigi.
Batasi konsumsi makanan tinggi gula setiap harinya supaya kesehatan gigi tetap terjaga. Selain untuk kesehatan gigi dan mulut, mengurangi asupan gula juga dapat meminimalkan risiko terkena penyakit diabetes.
- Mulut kering
Kondisi area rongga mulut harus tetap dijaga jangan sampai kering karena mulut kering bisa mengganggu kesehatan gigi.
Infeksi dan abses gigi akibat mulut kering juga sering terjadi karena kurangnya kesadaran menjaga area rongga mulut.
Pastikan tubuh tetap terhidrasi agar mulut tidak mengalami kekeringan. Selain itu, penuhi kebutuhan vitamin C untuk menjaga kesehatan rongga mulut.
Jika diperlukan, suplemen vitamin C dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan mencegah terjadinya abses.
- Impaksi gigi
Gigi yang tidak tumbuh dengan sempurna atau terjebak di dalam gusi, yang dikenal impaksi gigi (impacted tooth), juga dapat menjadi penyebab abses gigi.
Kondisi ini sering terjadi pada gigi geraham bungsu yang tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan benar.
Ketika mengalami impaksi gigi, bakteri dapat terperangkap di sekitar area tersebut, menyebabkan infeksi dan peradangan.
Jika infeksi ini tidak segera ditangani, maka dapat berkembang menjadi abses gigi yang menimbulkan rasa nyeri hebat serta pembengkakan pada gusi dan rahang.
Untuk mencegah abses akibat impaksi gigi, periksakan kondisi gigi secara rutin ke dokter gigi.
Jika diperlukan, dokter mungkin akan menyarankan pencabutan gigi yang bermasalah agar tidak menimbulkan infeksi lebih lanjut.
- Periodontitis
Periodontitis adalah komplikasi yang dapat terjadi akibat radang gusi (gingivitis) yang tidak mendapatkan penanganan.
Jika dibiarkan dalam waktu lama, kondisi ini dapat merusak jaringan di sekitar gusi dan gigi, yang pada akhirnya bisa menyebabkan gigi tanggal.
Jika tidak segera ditangani dengan tepat, periodontitis juga bisa menjadi penyebab abses gigi.
Cara Mencegah Abses Gigi
Mencegah abses gigi adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah infeksi serius.
Berikut beberapa kebiasaan yang dapat membantu mengurangi risiko terbentuknya abses gigi:
- Sikat gigi dengan rutin dan benar
Gunakan pasta gigi berfluoride untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Bersihkan celah gigi
Gunakan benang gigi (dental floss) atau sikat interdental setiap hari untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi.
Ini membantu menghilangkan sisa makanan dan plak yang dapat menyebabkan infeksi.
- Ganti sikat gigi secara berkala
Gantilah sikat gigi setiap satu hingga tiga bulan sekali, atau lebih cepat jika bulunya mulai rusak. Sikat gigi yang rusak kurang efektif membersihkan gigi dan gusi.
- Rutin periksa ke dokter gigi
Kunjungi dokter gigi secara berkala, idealnya setiap enam bulan atau sesuai rekomendasi dokter gigi.
Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi masalah gigi lebih awal sebelum berkembang menjadi infeksi serius seperti abses.
Kapan Harus ke Dokter Terkait Abses Gigi?
Jangan abaikan abses gigi. Jika terlambat untuk menghindari penyebab abses gigi, maka yang bisa dilakukan adalah menghubungi dokter jika abses gigi makin parah.
Abses gigi yang terlambat ditangani bisa menyebabkan komplikasi yang cukup parah, seperti kista gigi dan infeksi pada dasar mulut.
Segera datang ke IGD jika terjadi pembengkakan yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening dan sesak napas.
Setelah itu, lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan mulut dan area gusi tetap terjaga.
Pada tahap awal pemeriksaan, dokter gigi akan bertanya pada pasien soal keluhan gigi yang dirasakan.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik terutama rongga mulut secara keseluruhan. Pemeriksaan penunjang seperti rontgen dan CT scan juga mungkin akan dilakukan.
Tahap terakhir untuk pengobatan abses gigi adalah pengeluaran nanah serta pemberian antibiotik.
Perawatan saluran akar gigi juga diperlukan jika penderita memilih untuk mempertahankan giginya tidak dicabut. Pencabutan gigi akan menjadi tindakan terakhir jika abses gigi makin parah.
![Gejala Anak Autis Medi-Call](https://medi-call.id/blog/wp-content/uploads/2022/11/Banner-Pop-Up-Dokter-Ke-Rumah-dan-Dokter-Umum-Terdekat-Medi-Call.jpg)
Jangan khawatir jika Anda membutuhkan dokter untuk datang ke rumah karena ada dokter Medi-Call datang ke rumah yang siap membantu kapan saja.
Call Center Medi-Call 24 Jam atau aplikasi Medi-Call juga siap melayani jika kondisi darurat terjadi sewaktu-waktu. Medi-Call juga akan memberikan edukasi penyebab abses gigi pada keluarga Anda agar tidak sampai terjadi.
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
Referensi:
- Aryani R, Fardani T, Hayuti A, Putri A, Ginari B, Tri H, et al. Penegakan Diagnosis dan Penatalaksanaan Abses Submandibula. Journal of Dentistry [Internet]. 2. Available from: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/IJD/article/download/9866/6358
- Sidiqa AN, editor. Penanganan Abses Periapikal Kronis Palatal Anterior pada Gigi Insisif Lateral Rahang Atas. Jurnal Material Kedokteran Gigi. 1021 Mar 31;
- NHS. Dental abscess [Internet]. nhs.uk. 2017. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/dental-abscess/