Penyebab Penyakit Saraf Motorik
Diagnosa penyakit saraf motorik dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pemeriksaan MRI, tes darah dan urine, uji spinal tap, dll.Berikut ini beberapa faktor penyebab penyakit saraf motorik pada lansia:- Usia, lansia rentan mengalami gangguan saraf akibat penurunan kemampuan dan fungsi organ tubuh.
- Genetik, mutasi gen atau riwayat keluarga dapat menurunkan penyakit saraf motorik pada keturunanya.
- Paparan zat beracun, orang yang terpapar zat beracun seperti logam berat, merkuri, dan arsenik dalam jangka waktu panjang berpotensi tinggi mengalami gangguan saraf motorik.
- Infeksi virus, pada beberapa kasus infeksi virus dapat menimbulkan gejala gangguan saraf motorik.
- Kesalahan autoimun, Gangguan saraf motorik juga dapat diakibatkan oleh imun tubuh yang keliru memberikan respon sehingga menyerang organ tubuh itu sendiri.
Macam-Macam Penyakit Saraf Motorik
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit penyebab gangguan saraf motorik pada lansia yang harus diwaspadai, seperti:- Amyotrophic lateral sclerosis
- Primary lateral sclerosis
- Kennedy
- Progressive bulbar palsy
- Kesulitan menggerakan otot mulut sehingga sulit berbicara dan menelan.
- Kram otot.
- Otot mengecil.
- Pergelangan kaki lemah sehingga mudah jatuh dan tersandung.
- Pergelangan tangan lemah sehingga kesulitan untuk menggenggam.
Terapi Penyakit Saraf Motorik pada Lansia
Fisioterapi perlu diberikan kepada lansia yang mengalami kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berbicara, menelan, dan kehilangan keseimbangan tubuh.Berikut ini adalah beberapa contoh terapi penyakit saraf motorik pada lansia:- Terapi fisik
Terapi fisik berfungsi mencegah cacat, mengurangi resiko cedera, serta membantu pemulihan pasien akibat penyakit tertentu dengan cara membangun daya tahan dan kekuatan otot.
Adapun kegiatan terapi yang dilakukan umumnya disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
- Terapi okupasi
Terapi okupasi bertujuan untuk mengembalikan fungsi tubuh, memperkuat kekuatan otot, dan memperluas gerak sendi.
Terapi jenis ini banyak diberikan kepada lansia yang mengalami penurunan fungsi tubuh dan kemampuan berpikir sehingga menghambat aktivitas sehari-hari.
Adapun contoh kegiatan terapi okupasi seperti latihan fisik,olahraga, permainan, menjahit, latihan melakukan aktivitas sehari-hari seperti berdiskusi, mengganti baju, makan.
Selain sebagai terapi penyakit saraf motorik pada lansia, aktivitas tersebut dilakukan agar lansia lebih mandiri dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
- Terapi obat
Penggunaan obat-obatan diresepkan oleh dokter tidak untuk menyembuhkan tetapi mengurangi gejala dan memperlambat kerusakan lebih parah.
Dapatkan layanan terapi penyakit saraf motorik pada lansia dengan fisioterapi Medi-Call langsung di rumah Anda melalui aplikasi atau menghubungi Call Center 24 jam.