5 Bahaya Baby Blues, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Bahaya baby blues tidak boleh diabaikan karena bisa berdampak pada perkembangan anak dan kesehatan mental ibu, terutama jika berlangsung lebih dari dua minggu. 

Baby blues merupakan kondisi yang dialami oleh seorang wanita setelah melahirkan. Ini biasanya ditandai dengan munculnya perubahan suasana hati yang naik-turun, gundah, dan sedih secara berlebihan. Laman John Hopkins Medicine menjelaskan jika sebagian besar ibu akan mengalami kondisi baby blues

Pasalnya, kondisi tersebut terjadi karena perubahan hormon yang memicu kecemasan, tangisan, juga kegelisahan yang berlebihan. Namun, kondisi ini bisa hilang dalam dua minggu pertama setelah melahirkan. 

Jika gejala berlangsung lebih dari dua minggu, makin parah, dan diseryai perasaan putus asa, kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, atau munculnya pikiran untuk menyakiti diri sendiri, kondisi ini bisa menjadi berkembang menjadi postpartum depression (depresi pasca melahirkan) jika belum mendapatkan penanganan yang tepat. 
Medi-Call: Layanan Perawat Bayi di Rumah

Sebelum Mengenal Bahaya Baby Blues, Ketahui Dahulu Apa Itu Baby Blues Syndrome

Proses melahirkan memang tak mudah bagi semua ibu. Jadi, sangat mungkin mengalami perubahan suasana hati drastis dan mengalami baby blues syndromeBaby blues sendiri merupakan gangguan kesehatan mental yang dialami oleh wanita setelah melahirkan. 

Kondisinya ditandai dengan mengalami perubahan suasana hati, sedih berlebih, cemas, dan gelisah. 

Baby blues syndrome ini bisa memburuk pada hari ke 3 atau ke 4 setelah melahirkan dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. 

Walaupun ‘wajar’ karena banyak ibu lain yang mengalaminya, kondisi ini tak bisa Anda abaikan begitu saja. 

Apalagi jika kondisi tak kunjung membaik, maka sebaiknya Anda langsung berkonsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi atau psikiater (dokter spesialis kejiwaan) untuk informasi lebih lanjut. 

Gejala Baby Blues

Menurut Mayo Clinic terdapat beberapa gejala yang hanya berlangsung dalam hitungan hari atau hingga dua minggu setelah melahirkan. Gejala tersebut meliputi: 
  • Perubahan suasana hati
  • Kesedihan
  • Kecemasan
  • Iritabilitas (reaksi atas suatu rangsangan dengan emosi negatif)
  • Menangis
  • Merasa kewalahan
  • Konsentrasi menurun
  • Sulit tidur
  • Mengalami masalah makan
Saat Anda mengalami berbagai gejala ini, penting untuk segera mencari bantuan agar kondisinya tidak makin parah berkembang menjadi postpartum depression (PPD) yang lebih serius dibandingkan baby bluesBaby blues biasanya ringan dan sementara, sedangkan PPD memiliki gejala yang lebih intens dan bertahan lebih lama, serta memerlukan bantuan medis untuk penanganan yang tepat.

Bahaya Baby Blues

Seorang ibu yang didiagnosis mengalami baby blues atau postpartum blues bisa mengalami komplikasi.

Berikut adalah sejumlah bahaya baby blues yang perlu diwaspadai:
  • Berisiko mengalami postpartum depression (PPD)
Salah satu bahaya baby blues menurut laman NCBI adalah berisiko lebih tinggi mengalami depresi pasca melahirkan atau postpartum depression (PPD). 

Saat sudah berubah menjadi PPD, maka bahaya yang muncul bisa berdampak pada Anda dan bayi jika tidak memperoleh penanganan. 

  • Gangguan interaksi ibu-bayi dan perkembangan anak
Baby blues dapat mengganggu perawatan bayi dan memperburuk interaksi ibu-bayi yang kemudian dapat mengganggu perkembangan. Jika tidak ditangani, hal ini dapat memengaruhi perkembangan emosional dan kognitif bayi. 

Bahaya Baby Blues jika Berkembang Menjadi Postpartum Depression (PPD)

Jika baby blues tidak teratasi dan berkembang menjadi PPD, maka kondisi ini dapat membawa dampak serius bagi ibu, bayi, dan keluarga. Berikut beberapa dampak yang perlu Anda waspadai: 
  • Memengaruhi kesehatan mental ibu
Postpartum Depression (PPD) bisa berkembang menjadi depresi kronis dan meningkatkan risiko episode depresi di masa depan. Ini juga termasuk salah satu bahaya baby blues jika terlambat ditangani dan menjadi PPD. 

Di kasus yang parah, PPD bisa memicu psikosis (gangguan jiwa berat) postpartum yang membuat seorang ibu mengalami delusi, halusinasi, dan perilaku psikotik lain. 

  • Berpengaruh atas perkembangan anak
Anak dari seorang ibu yang menderita PPD punya risiko lebih tinggi mengalami keterlambatan dalam perkembangannya. Masalah ini bisa berupa gangguan perilaku serta emosi, gangguan makan, sulit tidur, dan interaksinya secara sosial. 

Anak-anak dengan ibu yang mengalami PPD juga rentan pada gangguan seperti ADHD, keterlambatan dalam berbahasa, dan obesitas. 

  • Kesulitan membangun ikatan emosional 

PPD akan membuat seorang ibu kesulitan menjalin ikatan emosional dengan bayinya. Ketidakmampuan ibu untuk merespons kebutuhan bayi secara emosional juga berpengaruh atas keamanan dan perkembangan bayi. 

Selain itu, ibu yang mengalami PPD mungkin akan berhenti menyusui lebih awal atau melewatkan perawatan medis yang penting untuk bayi. 

  • Risiko bunuh diri

Saat Anda atau seorang ibu mengalami PPD dan tidak segera mendapatkan pengobatan, maka risiko bunuh diri akan meningkat. 

Risiko bunuh diri memang menjadi bahaya PPD atau komplikasi paling serius dan penting segera mencari bantuan saat ada pikiran menyakiti diri sendiri dan bayi. 
  • Stres keluarga

Tidak hanya ibu yang akan terpengaruh, tapi seluruh keluarga juga mengalami dampaknya. 

Pasangan dan keluarga orang yang mengalami PPD juga mungkin mengalami depresi, stres, hingga bisa merusak hubungan dan dinamika yang ada. 

Lantaran komplikasinya sangat serius, maka sangat penting untuk Anda atau ibu yang mengalami gejala PPD bisa segera mencari bantuan. 

Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome

Sudah tahu seberapa bahaya baby blues? Jika tak ingin berubah menjadi kondisi PPD, maka penting untuk segera mengatasinya dengan: 
  • Memastikan cukup istirahat
Salah satu faktor yang memicu baby blues adalah kurangnya istirahat Anda. Maka, sebaiknya manfaatkan waktu tidur bayi untuk ibu beristirahatJangan pernah ragu juga minta bantuan suami atau keluarga untuk gantian mengurus bayi. Jadi, Anda bisa mengambil sejenak waktu istirahat untuk mengatasi gejala baby blues yang mungkin muncul.
  • Berceritalah pada orang-orang terdekat
Bercerita atau mencurahkan hati pada orang terdekat menjadi salah satu metode meredakan buat meredakan baby blues. Anda bisa membagi kegelisahan pada keluarga atau teman agar perasaan cemas berkurang. 
  • Rutin olahraga
Kemudian, cobalah rutin berolahraga karena dengan ini, kegelisahan Anda bisa teralihkan. Bahkan olahraga pun mampu membuat peningkatan suasana hati dan meningkatkan kualitas tidur. 
  • Konsultasi dengan dokter
Ini adalah metode terbaik untuk mencegah berbagai bahaya baby blues yang muncul akibat berlanjut ke kondisi PPD. Segera untuk berkonsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi dan/atau psikolog untuk menangani berbagai gejala baby blues
layanan baby care Medi-Call
Medi-Call: Layanan Baby Care di Lokasi Anda
Selain itu, Anda pun bisa menggunakan jasa perawat bayi datang ke rumah yang siap membantu untuk merawat si Kecil dengan profesional dan kasih sayang. Dengan jasa perawat bayi, Anda bisa sejenak mengambil waktu istirahat agar gejala dan bahaya baby blues bisa dicegah. Hubungi melalui WhatsApp Medi-Call atau lewat aplikasi Medi-Call yang bisa Anda download melalui platform Play Store maupun Apple Store. Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K 
Referensi:
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip