4 Gejala Anak Alergi Dingin, Pengobatan, dan Pencegahannya

Anak alergi dingin merupakan reaksi dari kulit anak terhadap suhu dingin yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol hingga kemerahan pada kulit. Namun, tak perlu risau karena ada upaya untuk mengobati dan mencegahnya. Anak yang mengalami alergi terhadap suhu atau tempat dingin merupakan salah satu kondisi yang wajar. Terutama karena imunitas tubuhnya masih terbilang lemah. Kondisi alergi ini muncul akibat reaksi dari imunitasnya yang berlebihan terhadap suatu rangsangan, yakni udara yang dingin. Tingkat keparahannya bisa berbeda-beda. Ada yang hanya muncul bentol-bentol berwarna kemerahan, bahkan ada juga yang sampai mengalami kehilangan kesadaran. Meskipun kondisi ini diduga punya kaitan dengan infeksi dan faktor keturunan, tapi penyebab dari reaksi tubuh anak pada suhu dingin masih belum bisa diketahui dengan pasti. 
Medi-Call: Layanan Perawat Bayi di Rumah

Gejala Anak Alergi Dingin, Orang Tua Wajib Waspada!

Meskipun penyebabnya masih belum diketahui, tapi terdapat beberapa gejala yang muncul pada anak alergi dingin. Biasanya, gejala ini akan muncul setelah ia terpapar suhu dingin selama beberapa waktu. Entah berupa udara, air, maupun benda yang cukup dingin seperti es. Tak hanya itu, gejala bisa muncul saat si Kecil berada dalam lingkungan yang udaranya berangin serta lembab. Adapun sejumlah cirinya seperti:
  • Tangan bengkak setelah si Kecil memegang benda yang dingin.
  • Muncul bercak berwarna kemerahan pada kulit.
  • Kulit mengalami bentol atau terasa gatal, terutama di bagian tubuh yang sudah terkena suhu dingin.
  • Bibir dan tenggorokan menjadi bengkak setelah mengkonsumsi makanan maupun minuman dingin. 
Dilansir dari laman Healthline,  kondisi anak alergi dingin ini gejalanya bisa seperti beberapa kondisi penyakit lain. Misalnya seperti gejala Chilblains, Penyakit Raynaud, Aglutinin Dingin, dan Paroxysmal Cold Hemoglobinuria. Kondisi alergi juga bisa ditandai dengan wajah tampak pucat, demam, sedikit kelelahan, bahkan tak jarang yang mengalami kesulitan bernafas. 

Pengobatan untuk Kondisi Anak Alergi Dingin

Laman NCBI menyebutkan untuk mengatasinya, bukan sekadar menghindari pemicu seperti tidak berendam ke air dingin atau menghindari udara dingin saja. Apalagi jika memang anak alergi dingin sudah menunjukkan berbagai gejala yang mengkhawatirkan. Jika buah hati Anda mengalaminya, maka ada beberapa langkah pengobatan guna mengurangi gejalanya: 
  • Penggunaan antihistamin
Pertama, bisa dengan menggunakan jenis obat antihistamin yang mampu meredakan berbagai gejala alergi. Alergi dingin termasuk pada salah satu gejala yang bisa reda dengan penggunaan jenis obat ini. Pasalnya, antihistamin bekerja dengan mencegah zat bernama histamin dalam tubuh untuk memicu reaksi alergi. Sejumlah obat yang termasuk dalam kategori antihistamin yakni loratadine, cetirizine, chlorpheniramine, dan desloratadine. 
  • Antidepresan
Selanjutnya, anak alergi dingin juga bisa Anda berikan obat antidepresan yang diresepkan oleh dokter. Memang, umumnya obat ini untuk orang dengan gangguan kecemasan maupun depresi. Tapi, di kasus alergi dingin yang mungkin kurang bisa teratasi dengan pengobatan lain, antidepresan juga bisa  diberikan anak alergi dingin.
  • Antagonis leukotrien
Kemudian, leukotrian menjadi salah satu zat yang mampu memicu terjadinya alergi dingin, bahkan hingga mengalami asma. Walaupun umumnya digunakan untuk penderita asma, tapi antagonis leukotrien juga dapat diberikan pada anak alergi dingin, sesuai dengan anjuran dokter.
  • Kortikosteroid
Dari segi cara kerja, kortikosteroid akan memberikan penekanan pada imunitas tubuh anak, sehingga gejala alergi bisa berkurang. Tapi, kortikosteroid ini umumnya hanya perlu diberikan dalam waktu singkat saja. Pasalnya, penggunaan kortikosteroid jangka panjang akan memicu efek samping yang cukup berat. Misalnya glaukoma, pelemahan daya tahan tubuh, hingga pengeroposan tulang. Jika ragu, sebaiknya hubungi dokter anak agar tak terjadi efek samping yang membahayakan bagi si Kecil.
  • Bedak mengandung calamine
Penggunaan mengandung calamine juga dinilai efektif dalam meredakan gejala alergi dingin, seperti rasa gatal hingga rasa tidak nyaman pada kulit.Anda bisa memakaikannya ke bagian tubuh si Kecil yang terdampak alergi dingin. Pemakaian obat-obatan hingga bedak calamine ini perlu Anda sesuaikan dengan kondisi anak, seperti tingkat keparahan gejalanya, hingga  indikasi medis. Perlu diingat bahwa semua obat-obatan harus berdasarkan hasil pemeriksaan dan resep dari dokter. 

Apakah Ada Cara Pencegahan Anak Alergi Dingin?

Dilansir dari laman Healthline, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir potensi risiko terjadinya alergi.Metode pencegahan yang disarankan di antaranya: 
  • Menggunakan baju yang dapat melindungi anak ketika musim dingin atau musim hujan. Misalnya dengan memakaikan jaket hangat, sarung tangan, topi, hingga scarf
  • Sebelum mandi atau berenang, sebaiknya cek temperatur airnya terlebih dahulu agar anak tidak masuk ke air yang terlalu dingin dan bisa memicu munculnya alergi. 
  • Coba mandi dan membersihkan diri memakai air hangat. 
  • Mengkonsumsi minuman yang sesuai dengan temperatur ruangan dan tidak mengkonsumsi minuman dengan tambahan es. 
  • Hindari mengkonsumsi es krim atau makanan dan minuman yang dingin. 
  • Mendapatkan berbagai obat-obatan dari dokter anak, seperti antihistamin dan sejumlah obat-obatan lain yang disarankan dan diresepkan oleh dokter. 
layanan baby care Medi-Call
Medi-Call: Layanan Baby Care di Lokasi Anda
Cara pencegahan ini memang dapat mengurangi risiko munculnya gejala anak alergi dingin. Tapi, jika memang gejala alergi dingin pada anak sudah terlalu sering kambuh, maka memanggil dokter anak langsung ke rumah adalah jalan terbaik untuk Anda. Kini, Anda bisa mendatangkan dokter spesialis untuk anak langsung ke rumah hanya dengan menghubungi WhatsApp Medi-Call atau download aplikasi Medi-Call secara gratis. Anda juga bisa langsung kunjungi laman resmi Medi-Call!Referensi:                                                                                                                                              
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip