Cara mendeteksi kanker serviks dengan pap smear adalah salah satu prosedur medis untuk mengetahui keberadaan kanker pada area serviks secara pasti.Kanker serviks merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan paling mematikan bagi kaum wanita.Keberadaan kanker dalam tubuh seseorang akan sulit diketahui, karena tidak menimbulkan gejala yang jelas seperti penyakit-penyakit pada umumnya.Akan tetapi apabila ditemukan sejak dini dapat meningkatkan kemungkinan penderitanya untuk sembuh.Salah satu upaya pencegahan penyakit ini adalah dengan cara mendeteksi kanker serviks dengan pap smear.Pap smear dapat menurunkan angka kematian pada kaum wanita akibat serangan kanker serviks apabila dilakukan secara rutin.
Kanker Serviks
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyakit yang menyerang area reproduksi wanita.Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Humam Papillomavirus), virus ini membuat sel-sel leher rahim berkembang tidak terkendali yang berakibat munculnya tumor ganas di bagian leher rahim.Penyakit kanker serviks memiliki fase pra kanker yang cukup panjang sekitar 3 sampai 20 tahun setelah terinfeksi virus HPV.Oleh sebab itu apabila ditemukan secepat mungkin, memungkinkan penderitanya untuk sembuh total.Salah satu upaya pencegahan adalah dengan cara mendeteksi kanker serviks dengan pap smear.Beberapa faktor juga menjadi penyebab munculnya kanker serviks, antara lain hubungan seks sembarangan dan tanpa pengaman, merokok, konsumsi alkohol, kegemukan, penggunaan alat kontrasepsi dalam jangka panjang.Selain itu hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali, hamil dan melahirkan di usia muda, penggunaan obat keguguran, menderita HIV, usia dan keturunan juga dapat menjadi salah satu penyebab kanker serviks.Cara Mendeteksi Kanker Serviks Dengan Pap Smear
Pada umumnya gejala kanker serviks baru diketahui setelah munculnya tumor pada leher rahim, adapun beberapa gejala kanker serviks, antara lain:- Terjadi pendarahan secara tiba-tiba, seperti pendarahan di luar masa menstruasi, waktu menstruasi lebih panjang, pendarahan setelah berhubungan intim, pendarahan setelah masuk periode menopause.
- Keputihan yang tidak normal, bahkan berbau menyengat.
- Siklus menstruasi yang tidak beraturan.
- Rasa nyeri di bagian panggul atau punggung bawah.
- Bengkak pada salah satu kaki.
- Penurunan nafsu makan
- Mengetahui adanya gangguan hormonal pada wanita;
- Mengetahui adanya peradangan;
- Mengetahui adanya organisme seperti virus yang mengakibatkan peradangan;
- Mendiagnosa kelainan pada sel, jaringan atau bagian serviks yang berpotensi menjadi kanker;
- Pasien tidur terlentang dengan meletakkan kedua kaki pada penyangga yang tersedia;
- Dokter akan melakukan pengecekan adanya pembengkakan, gangguan ataupun luka inflamasi;
- Memasukan plastik atau dikenal dengan spekulum ke dalam vagina;
- Dokter akan mengambil sel pada mulut rahim, puncak mulut rahim, dan peralihan mulut rahim dan vagina menggunakan spatula kayu;
- Kemudian sample yang diperoleh akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut;