Cara mengatasi bayi kejang harus segera Anda pahami karena ini adalah kondisi mengkhawatirkan.
Kejang yang terjadi pada bayi dapat terjadi karena sejumlah faktor. Penyebabnya mungkin termasuk cedera pada bagian otak, infeksi, dan juga masalah kesehatan seperti cerebral palsy (kelumpuhan otak).
Kejang pada anak umumnya terjadi di usia 6 bulan-5 tahun. Sedangkan angka kejadian yang paling tinggi yakni saat mereka berusia di 12-24 bulan
Terkadang, mengenali kejang pada bayi cukup sulit karena tidak terlalu terlihat. Namun, terdapat tanda umum seperti hilang kesadaran dan gerakan tersentak di kaki dan lengan.
Baca lebih lanjut untuk tahu tanda hingga pengobatannya di bawah ini!

Tanda dan Gejala Kejang pada Bayi
Gejala kejang pada bayi dapat bervariasi tergantung pada jenis kejang yang terjadi.
Kejang pada bayi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti halus, kejang tonic, hingga kejang clonic. Setiap jenis kejang ini menunjukkan gejala yang berbeda-beda.
- Kejang halus (subtle seizures)
Kejang halus adalah jenis kejang yang paling umum dan sering terjadi pada periode bayi baru lahir.
Namun, tanda-tanda atau gejalanya mirip dengan gerakan biasa. Jadi, lebih sulit untuk Anda kenali. Adapun gejalanya seperti:
- Mata berputar, menatap kosong, dan berkedip
- Gerakan mata tidak terkontrol
- Lidah yang menjulur keluar
- Jeda napas yang panjang
- Gerakan seperti mengayuh menggunakan kaki
Gejala ini memang sulit untuk Anda kenali dan butuh pengamatan secara hati-hati untuk mengetahuinya.
- Kejang tonic
Kata tonic di sini artinya merupakan kekakuan otot. Jika bayi Anda mengalami kejang tonic, ia mungkin mengalami:
- Bayi menjadi sangat kaku
- Menjaga posisi kepalanya hanya ke satu sisi
- Pandangan mata hanya ke satu sisi
- Menahan dan membengkokkan lengan dan kaki dalam posisi yang kaku
- Kejang clonic
Selanjutnya, ada jenis kejang clonic yang artinya kedutan atau sentakan berulang. Ketika bayi Anda mengalaminya, maka si Kecil bisa menunjukkan gerakan otot yang berkedut atau tersentak secara tak terkontrol.
Berikut ini adalah bagian-bagian yang biasanya tersentak atau berkedut:
- Lidah
- Wajah
- Lengan
- Kaki
- Tangan
- Kejang tonic-clonic
Terakhir, ada jenis kejang tonic-clonic. Biasanya bermula dengan kekakuan atau fase tonic. Kemudian dilanjutkan dengan fase clonic, yakni dengan sentakan.
Jika Anda ingin mengamatinya, bisa dilihat dari gejala tonic terlebih dahulu dan diikuti oleh gejala dari kejang clonic.
Penyebab Kejang pada Bayi
Sebelum mengetahui mengenai cara mengatasi bayi kejang, baiknya pahami juga mengenai penyebab kejang yang terjadi pada bayi Anda. Sejumlah faktor penyebabnya meliputi:
- Infeksi virus dan bakteri
Infeksi virus dan juga bakteri bisa menyebabkan kejang pada bayi. Misalnya, ensefalitis virus yang bisa menyebabkan peradangan pada bagian otak dan juga kejang.
Sedangkan untuk bakteri, biasanya seperti Group B streptococcus yang bisa menyebabkan meningitis pada bayi dan ini juga dapat memicu kejang.
- Demam
Selanjutnya, penyebabnya bisa karena demam yang tinggi. Ini sangat umum terjadi pada bayi yang berusia 6 bulan hingga anak-anak berusia 5 tahun.
Kejang yang terjadi karena demam bisa Anda amati tandanya seperti tubuh yang tersentak, hilang kesadaran, kedutan di kaki dan tangan, dan juga mata berputar.
- Hidrosefalus
Penyebab kejang pada bayi berikutnya adalah hidrosefalus. Hidrosefalus terjadi saat cairan serebrospinal (cairan di dalam otak) menekan bagian otak. Hidrosefalus bisa disebabkan oleh masalah kongenital atau tumor otak.
- Cedera otak
Cedera otak juga bisa menjadi penyebab kejang pada bayi. Cedera otak merupakan cedera yang paling umum terjadi saat melahirkan.
Kerusakan otak yang disebabkan oleh cedera sebelum, selama, atau setelah melahirkan dapat menyebabkan anak menderita cacat fisik atau mental seumur hidup. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otak.
- Cerebral palsy
Selain itu, kejang juga merupakan gejala yang umum dari cerebral palsy. Hal ini terjadi karena bayi kesulitan untuk mengontrol bagian otot mereka karena terjadi kerusakan pada sinyal listrik di otak. Ini terjadi akibat kekurangan oksigen saat bayi lahir.
Ada juga penyebab lain seperti yang disebutkan laman Medical News Today seperti gula darah rendah, stroke, perdarahan otak, tumor otak, dan epilepsi.
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Kejang?
Laman St John Ambulance (SJA) memberikan uraian mengenai pertolongan pertama sebagai cara mengatasi bayi kejang. Berikut ini lengkapnya:
- Lindungi bayi dari bahaya
Langkah pertama, pastikan bayi terhindar dari benda-benda yang ada di sekitarnya, karena bisa membahayakan.
Selanjutnya, letakkan bantal atau benda lembut seperti handuk gulung di sekitar bayi untuk melindunginya dari benda yang bisa menyebabkan cedera saat kejang.
Sebagai catatan, sebaiknya tidak menahan atau memindahkan bayi, tidak memasukkan apa pun ke mulutnya, dan memerhatikan kapan kejang terjadi.
Kemudian, hubungi ambulans ke nomor darurat 119 yang merupakan nomor darurat ambulans Kemenkes untuk berbagai situasi mendesak, termasuk kebutuhan akan ambulans.
Setelah meminta bantuan, pastikan anak Anda aman dan bisa langsung rekam mereka ketika kejang untuk kebutuhan diagnosis.
- Turunkan panas bayi (jika kejang terjadi karena demam)
Cara mengatasi bayi kejang selanjutnya bisa dengan menurunkan suhu tubuh bayi. Tapi, ini hanya untuk kasus bayi kejang karena demam.
Anda bisa melepaskan selimut maupun pakaian berlapis agar suhunya lebih cepat turun. Pastikan juga bayi Anda hanya menggunakan satu lapisan pakaian saja.
Namun, tetap hati-hati agar bayi tidak terlalu kedinginan saat Anda hanya memberikan satu lapisan baju saja.
- Posisikan bayi ke posisi pemulihan
Saat kejang telah berhenti, maka tempatkan bayi ke posisi pemulihan untuk memastikan ia bisa bernapas dengan baik.
Nah untuk caranya bisa dengan menggendong bayi pada posisi tengkurap di lengan Anda. Lalu buatlah kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya guna menjaga saluran udaranya tetap terbuka. Topang juga dagu bayi agar jalan napasnya tetap aman.
- Jaga bayi tetap tenang
Sambil menunggu datangnya bantuan, usahakan untuk menenangkan bayi Anda. Selain itu, pantau juga seperti apa kondisi atau perubahan respons bayi. Ini sangat penting untuk Anda sampaikan ketika dokter sudah menanganinya.

Memang, cara mengatasi bayi kejang itu tidak mudah. Tetapi untungnya, sekarang mengurus bayi bisa lebih mudah dengan layanan perawatan di rumah dengan Medi-Call.
Tim perawat dari Medi-Call, siap membantu Anda memantau kondisi bayi dan memastikan mereka bisa dapat perawatan terbaik. Pesan lewat aplikasi Medi-Call sekarang atau hubungi lewat WhatsApp!
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
Referensi:
- Martin L. Baby seizures: Signs, what to do, causes, and treatment [Internet]. Medicalnewstoday.com. 2021 [cited 2025 Feb 19]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/baby-seizure
- What to do if a baby has a seizure [Internet]. Org.uk. [cited 2025 Feb 19]. Available from: https://www.sja.org.uk/get-advice/first-aid-advice/paediatric-first-aid/febrile-convulsion-seizures/
- Seizures: First aid (for parents) [Internet]. Kidshealth.org. [cited 2025 Feb 19]. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/seizures-sheet.html
- Brain Damage at Birth – Causes and Effects of Newborn Brain Damage [Internet]. Cerebral Palsy Guide. Available from: https://www.cerebralpalsyguide.com/birth-injury/brain-damage/