Apa benar jika Si Kecil hiperaktif dan kesulitan konsentrasi merupakan ciri ADHD pada anak? Yuk kenali Buah Hati lebih dalam lagi dengan artikel berikut!ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder.Ini adalah kondisi medis, seseorang dengan ADHD memiliki perbedaan perkembangan otak dan aktivitas otak yang mempengaruhi perhatian, kemampuan duduk diam, dan pengendalian diri. ADHD dapat memengaruhi anak di sekolah, di rumah, dan dalam pertemanan.Gejala ADHD cenderung terlihat pada usia dini dan mungkin menjadi lebih terlihat ketika keadaan anak berubah, misalnya ketika mereka mulai bersekolah.Sebagian besar kasus didiagnosis ketika anak-anak berusia di bawah 12 tahun, namun terkadang didiagnosis juga bisa dilakukan setelahnya. Terkadang ADHD bisa tidak dikenali saat seseorang masih kecil, dan baru terdiagnosis saat dewasa.Hingga saat ini masih belum diketahui dengan pasti apa penyebab ciri ADHD pada anak.Tidak jelas apa yang menyebabkan perbedaan otak yang mengalami ciri ADHD pada anak dengan yang tidak mengalami ADHD.Akan tetapi, ADHD biasanya disebabkan oleh keturunan, anak penderita ADHD biasanya memiliki orang tua atau kerabat yang juga menderita penyakit ini.Anak-anak juga lebih berisiko terkena penyakit ini jika mereka lahir prematur, terpapar racun lingkungan, atau ibu mereka menggunakan narkoba selama kehamilan.ADHD tidak disebabkan oleh terlalu banyak waktu menatap layar (screen time), pola asuh yang buruk, atau makan terlalu banyak gula.
Ciri ADHD Pada Anak
Banyak anak melewati fase di mana mereka merasa gelisah atau kurang perhatian, tapi bukan berarti ini merupakan ciri ADHD pada anak.Pada dasarnya, semua anak terkadang kesulitan untuk memperhatikan, mendengarkan, mengikuti arahan, duduk diam, atau menunggu giliran. Akan tetapi hal-hal seperti pengendalian diri dapat berkembang sedikit demi sedikit, seiring dengan pertumbuhan anak.Anak-anak mempelajari keterampilan ini dengan bantuan orang tua dan guru. Namun bagi anak-anak dengan ADHD, umumnya tidak menjadi lebih baik dalam memperhatikan, menenangkan diri, mendengarkan, atau menunggu dibandingkan anak-anak yang tidak mengalami ADHD.Ciri ciri ADHD pada anak dapat menunjukkan tanda-tanda di salah satu atau semua area berikut:- Gejala Inattentive:
- Sulit memusatkan perhatian pada tugas atau aktivitas
- Sering lupa atau kehilangan barang-barang
- Mudah teralihkan perhatiannya oleh hal-hal lain
- Sulit mengikuti instruksi
- Tampak melamun atau seperti terpaku pada suatu hal
- Kesulitan menyelesaikan tugas hingga akhir, terutama yang membutuhkan waktu lama
- Menghindari tugas yang membutuhkan usaha mental
- Sulit mengorganisir barang-barang dan aktivitas
- Gejala Hiperaktif:
- Sering bergerak berlebihan, bahkan dalam situasi yang tidak tepat
- Sulit duduk diam untuk waktu yang lama
- Berbicara berlebihan
- Mudah bosan
- Sering terburu-buru dalam melakukan sesuatu dan membuat kesalahan yang ceroboh
- Sering memanjat, melompat, atau melakukan tindakan kasar
- Gejala Impulsif:
- Sering menyela orang lain
- Bertindak tanpa memikirkan akibatnya
- Sulit menunggu giliran
- Melakukan sesuatu tanpa meminta izin
- Sering mengambil barang orang lain tanpa izin
- Memiliki reaksi emosional yang tampaknya terlalu kuat untuk situasi tersebut
- Gejala Kombinasi:
Jenis ADHD ini biasanya terjadi ketika anak Anda menunjukkan gejala inattentive ditambah hiperaktif dan impulsif.
Faktanya, ADHD kombinasi adalah jenis yang paling umum karena anak-anak seringkali memiliki gejala yang berbeda dari ketiga kelompok tersebut.
Jika Anda mencurigai Si Kecil memiliki ciri ADHD pada anak seperti di atas, penting untuk segera mencari bantuan profesional.Jangan melakukan self-diagnosis dan mendapatkan pengobatan sendiri tanpa pengawasan profesional.Dokter atau psikolog dapat melakukan pemeriksaan dan diagnosis untuk memastikan apakah anak Anda memang mengalami ADHD.