Perawatan luka diabetes di kaki membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh.
Luka diabetes di kaki terjadi akibat adanya peningkatan kadar gula dalam tubuh menyebabkan hambatan aliran pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan pada saraf (sistem motorik dan autonom).
Kerusakan pada sistem motorik dan autonom ini menyebabkan perubahan bentuk, bengkak dan berkurangnya sensibilitas di kaki sehingga para penderita diabetes sering tidak menyadari ketika terluka.
Berikut ini merupakan beberapa faktor terjadinya luka di kaki pada penderita diabetes:
- Obesitas
- Kurang melakukan aktivitas fisik
- Penyempitan pembuluh darah
- Kadar gula tinggi
- Berumur lebih dari 60 tahun
Kegiatan sehari-hari seperti memakai sepatu yang tidak pas, terlalu lama berdiri, kebiasaan merokok, tidak merawat luka di kaki dengan teratur serta sudah lama menderita diabetes juga menjadi faktor penyebab luka di kaki pada penderita diabetes.
Luka diabetes yang tidak mendapat perawatan akan menyebabkan infeksi dan menjadi gejala dari beberapa penyakit pada kaki seperti mata ikan, cantengan, kuku kaki, kulit kutil di telapak kaki, radang pada ibu jari hingga luka gangren.
Pada kasus paling berat, luka di kaki penderita diabetes bisa diamputasi.
Oleh sebab itu perawatan luka pada penderita diabetes perlu mendapat perawatan khusus oleh tenaga profesional.
Untuk layanan perawat luka diabetes di rumah bisa diperoleh melalui aplikasi Medi-Call atau langsung menghubungi Call-Center 24 jam.
Perawatan Luka Diabetes di Kaki
Selama proses perawatan luka diabetes di kaki sebaiknya menjaga luka agar tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah.
Berikut beberapa perawatan luka diabetes di kaki yang bisa dilakukan sebagai berikut:
- Menjaga kebersihan luka
Menjaga kebersihan luka dapat dilakukan dengan cara membersihkan luka dengan air mengalir dan sabun kemudian, dikeringkan dengan handuk.
Sebelum membalut luka dengan perban, oleskan salep antibiotik sesuai rekomendasi dokter.
Jangan lupa ganti perban secara rutin agar luka selalu terjaga kebersihannya.
- Hindari penggunaan pakaian terlalu ketat dan tidak menyerap keringat
Kaki yang berkeringat serta penggunaan pakaian yang ketat membuat kulit tidak bernafas sehingga memperburuk kondisi luka.
Selain itu gunakan juga alas kaki yang nyaman dan tidak keras agar pijakan kaki menjadi nyaman.
- Menjaga Kadar Gula Darah dan Waspada Tanda-Tanda Infeksi
Kadar gula darah yang terus meningkat akan mempersulit proses penyembuhan luka.
Cara mengatur kadar gula darah agar tidak meningkat dengan konsumsi makanan yang baik untuk penderita diabetes, rutin berolahraga, konsumsi obat antidiabetes, dan suntik insulin.
Lakukan pengecekan kadar gula secara rutin untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.
Apabila terjadi gejala infeksi seperti demam, nyeri, membengkak, atau terasa hangat di area luka serta adanya nanah, luka berbau dan berair.
Segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat atau dapatkan layanan dokter ke rumah Anda melalui aplikasi Medi-Call atau Call-Center 24 Jam.
- Tidak Memakai Air Hangat
Kepekaan saraf di kaki yang berkurang bisa membuat penderita diabetes tidak sadar kakinya melepuh akibat air hangat.
Oleh karenanya hindari pemakaian air hangat untuk mandi atau mencuci kaki.
- Periksa Kondisi Kaki Setiap Hari
Penderita diabetes mengalami penurunan kepekaan saraf di area kaki sehingga harus selalu melakukan pengecekan kondisi kaki minimal 1 kali sehari sebagai salah satu bentuk perawatan luka diabetes di kaki.
- Konsultasi ke Dokter
Luka diabetes yang tidak membaik dalam 2 hari atau timbul nanah dan infeksi di area luka harus segera diperiksa ke dokter untuk mendapatkan penangangan.
Jika tidak segera maka luka akan semakin parah dan sulit untuk disembuhkan.
Diabetes merupakan penyakit yang sulit disembuhkan oleh karena itu sebaiknya melakukan pencegahan sejak dini seperti konsumsi makanan yang bergizi, olahraga secara teratur, mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lakukan pengecekan gula darah secara rutin.
