Ciri ciri luka bernanah yang harus diobati dokter penting diketahui karena Anda bisa saja terluka kapan saja dan dimana saja. Ketika kulit terluka, sel-sel kulit akan mengalami kerusakan dan mati. Secara alami, sel darah putih akan langsung bekerja membersihkan luka. Sel darah putih dan jaringan tubuh lain yang mati ini terkumpul menjadi cairan bening dan encer yang membuat luka menjadi basah. Perlu diperhatikan bahwa cairan encer dan bening pada luka bukanlah nanah dan merupakan hal yang wajar terjadi pada proses penyembuhan luka.
Luka Bernanah (purulen)
Luka seharusnya memang bisa sembuh sendiri apabila kebersihan pada sekitar luka terus dijaga. Akan tetapi, Anda harus tetap memperhatikan luka dengan baik karena bisa saja keluar cairan nanah yang kental.Apabila hal ini terjadi, Anda harus menghubungi dokter karena ada kemungkinan terjadinya infeksi. Nanah atau purulen, merupakan cairan yang menandakan bahwa luka mengalami infeksi. Biasanya, infeksi disebabkan oleh bakteri seperti bakteri Staphylococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas. Namun, tak jarang juga infeksi disebabkan oleh jamur.Ciri ciri luka bernanah yang harus diobati dokter antara lain adalah:- Berbentuk cairan kental;
- Berbau tidak sedap;
- Berwarna kuning, putih-kekuningan, kuning-kecoklatan, atau bahkan hijau.
- Berusia lanjut;
- Mengalami obesitas;
- Perokok;
- Penderita diabetes tipe 1 atau 2;
- Penderita AIDS dan penyakit yang merusak sistem daya tahan tubuh;
- Luka disebabkan oleh benda kotor;
- Luka disebabkan oleh gigitan hewan;
- Terdapat benda asing (seperti kaca atau kayu) dalam luka;
- Luka besar dan dalam;
- Prosedur bedah saat operasi tidak dilakukan dengan higienis;
Ciri ciri Luka Bernanah Yang Harus Diobati Dokter
Pada dasarnya, Anda harus langsung menghubungi dokter apabila mengalami luka bernanah. Akan tetapi, ada kondisi khusus di mana luka bernanah dikategorikan sebagai keadaan darurat, antara lain adalah:- Kulit di sekitar luka bernanah tidak dapat merasakan apa pun (kebas);
- Darah terus mengalir dari luka;
- Luka bernanah terasa amat sakit;
- Anggota tubuh yang terluka tidak dapat digerakkan;
- Bagian dalam luka berwarna merah cerah atau gelap;
- Luka bengkak lebih dari lima hari;
- Pernah menderita penyakit kanker, diabetes, HIV/AIDS, anemia bulan sabit (sickle cell disease), atau penyakit vaskular peripheral;
- Pengguna penyalahgunaan obat-obatan suntik;
- Sedang menjalani pengobatan yang menekankan pada sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi;
- Pengidap luka sedang hamil.