Infeksi telinga dalam bisa memicu vertigo dan gangguan pendengaran. Kenali gejala, penyebab, dan pengobatannya untuk mencegah komplikasi.
Infeksi telinga dalam adalah peradangan pada labirin dan sistem vestibular di telinga bagian dalam yang berperan dalam pendengaran dan keseimbangan tubuh. Kondisi ini sering disebut labirinitis atau neuritis vestibular dan dapat menimbulkan keluhan berat seperti pusing hebat, mual, dan gangguan pendengaran.​
Pada banyak orang, keluhan infeksi telinga bagian dalam awalnya dianggap hanya masuk angin, kelelahan, atau vertigo biasa sehingga penanganan terlambat. Padahal, penundaan terapi berisiko menyebabkan gangguan keseimbangan berkepanjangan dan gangguan pendengaran yang mengganggu aktivitas harian Anda.​
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami keluhan telinga, Anda dapat memanfaatkan layanan dokter visit Medi-Call untuk pemeriksaan langsung di rumah.
Table of Contents
ToggleGejala Infeksi Telinga Dalam yang sering dianggap Remeh
Gejala infeksi telinga dalam bisa beragam dan tidak selalu berupa nyeri telinga. Beberapa keluhan berikut perlu Anda waspadai:​
- Pusing berat atau sensasi berputar (vertigo), terutama saat mengubah posisi kepala.​
- Kehilangan keseimbangan, mudah terhuyung, atau sulit berjalan lurus.​
- Mual dan muntah yang muncul bersamaan dengan pusing.​
- Telinga berdenging (tinnitus) pada satu atau kedua telinga.​
- Penurunan pendengaran mendadak atau terasa berdengung dan penuh di telinga.​
- Gerakan mata cepat tidak terkontrol (nystagmus) yang biasanya menyertai vertigo berat.​
- Rasa tidak stabil saat berdiri lama, terutama di ruang gelap atau saat menoleh cepat.​
Keluhan-keluhan tersebut bisa datang tiba-tiba dan cukup mengganggu aktivitas harian seperti berjalan, bekerja, hingga menyusui atau merawat anak. Pada lansia, gejala ini meningkatkan risiko jatuh sehingga pemantauan di rumah oleh keluarga dan tenaga medis sangat penting.​
Penyebab Infeksi Telinga yang Merusak Pendengaran
Infeksi telinga bagian dalam dapat dipicu oleh berbagai kondisi yang menyerang labirin dan saraf vestibular. Beberapa penyebab yang sering ditemukan antara lain:​
- Infeksi virus, seperti virus influenza, herpes, atau infeksi saluran napas atas yang menjalar ke telinga dalam.​
- Infeksi bakteri yang menyebar dari otitis media (infeksi telinga tengah) atau infeksi telinga berat lain yang tidak diobati.​
- Penyebaran infeksi dari meningitis (radang selaput otak) ke struktur telinga bagian dalam.​
- Komplikasi infeksi telinga supuratif (dengan nanah) yang meluas ke labirin dan jaringan sekitar.​
- Reaksi peradangan berat akibat penyakit autoimun atau kondisi sistemik tertentu yang mempengaruhi saraf pendengaran dan keseimbangan.​
- Riwayat infeksi telinga berulang atau kronis yang merusak struktur halus di telinga dalam.​
Bila peradangan mengenai koklea, gangguan pendengaran bisa bersifat permanen jika terapi terlambat. Karena itu, infeksi telinga dalam sebaiknya tidak dianggap sebagai masuk angin di telinga biasa, terutama bila gejala menetap atau memburuk.​
Risiko Jika Infeksi Telinga Tidak Diobati
Infeksi telinga dalam yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi serius. Beberapa risiko yang perlu Anda ketahui:​
- Gangguan pendengaran permanen, terutama bila peradangan mengenai koklea secara luas.​
- Pusing dan gangguan keseimbangan kronis yang membuat pasien sulit berjalan tanpa pegangan.​
- Vertigo berulang, misalnya berkembang menjadi benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) setelah episode labirinitis.​
- Kelumpuhan otot wajah satu sisi (paralisis nervus fasialis) sehingga wajah tampak turun sebelah.​
- Meningitis dan infeksi intrakranial lain seperti abses otak, terutama pada infeksi bakteri yang berat.​
- Dehidrasi berat akibat mual dan muntah yang terus-menerus.​
Pada sebagian kasus, komplikasi memang jarang, namun bila terjadi dapat mengancam nyawa dan kualitas hidup pasien. Keluarga perlu waspada terhadap perubahan kondisi, terutama pada anak, lansia, dan pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit jantung.​
Pengobatan Infeksi Telinga Untuk Mencegah Komplikasi Serius
Pada sebagian pasien, infeksi telinga bagian dalam dapat membaik dalam beberapa minggu dengan penanganan yang tepat. Namun, pemilihan obat tidak boleh sembarangan karena menyangkut struktur saraf yang sensitif di telinga dalam.​
1. Obat antivirus
Obat antivirus digunakan bila infeksi telinga dalam diduga kuat disebabkan oleh virus, misalnya pada kasus tertentu yang berkaitan dengan virus herpes. Pemberian antivirus harus melalui resep dan pengawasan dokter karena dosis dan durasi terapi disesuaikan dengan kondisi klinis dan faktor risiko pasien.​
Antivirus biasanya dikombinasikan dengan obat lain untuk mengurangi peradangan dan gejala seperti pusing dan mual. Evaluasi berkala penting untuk menilai respon terapi dan mendeteksi bila muncul tanda komplikasi.​
2. Antibiotik
Antibiotik diresepkan bila infeksi telinga dalam terkait dengan infeksi bakteri, misalnya perluasan dari otitis media supuratif atau infeksi telinga tengah berat. Jenis dan lama pemberian antibiotik bergantung pada usia, berat badan, riwayat alergi, dan tingkat keparahan infeksi.​
Pemakaian antibiotik tidak boleh berhenti sebelum waktunya meski gejala mulai membaik, karena hal ini dapat memicu kekambuhan dan resistensi bakteri. Pada kasus berat, antibiotik intravena atau tindakan lanjutan dapat diperlukan di rumah sakit.​
3. Obat pereda gejala (anti-mual, pereda nyeri, dll)
Selain obat penyebab, dokter biasanya meresepkan obat untuk meringankan gejala sehari-hari. Contohnya:​
- Analgetik seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan demam.​
- Antihistamin atau obat penekan vertigo untuk membantu mengurangi pusing.​
- Antiemetik untuk mengurangi mual dan muntah sehingga pasien bisa makan dan minum lebih baik.​
Obat simptomatik ini membantu pasien beraktivitas dengan lebih nyaman sambil menunggu peradangan mereda. Namun, penggunaannya tetap perlu mengikuti anjuran dokter, terutama pada anak, ibu hamil, dan pasien dengan penyakit hati atau ginjal.​
4. Terapi Rehabilitasi Vestibular Untuk Mengurangi Risiko Gangguan Keseimbangan
Pada sebagian pasien, terutama setelah infeksi telinga dalam berat, keluhan pusing dan goyah dapat bertahan lebih lama walau infeksi telah teratasi. Dalam kondisi ini, dokter dapat menganjurkan terapi rehabilitasi vestibular.​
Rehabilitasi vestibular adalah serangkaian latihan khusus yang melatih otak dan sistem keseimbangan agar mampu beradaptasi dengan perubahan fungsi telinga dalam.
Latihan ini sebaiknya dipandu oleh tenaga medis terlatih dan dapat dilakukan sebagai bagian dari layanan Fisioterapi Medi-Call di rumah, dengan dukungan fisioterapis profesional dan perawat home care. Segera pesan layanan melalui customer service Medi-Call yang siap melayani Anda 24 jam.

Kapan Harus Segera ke Dokter THT?
Beberapa gejala berikut menandakan infeksi telinga dalam yang membutuhkan penanganan medis segera. Segera periksakan diri ke dokter THT atau fasilitas kesehatan terdekat bila:​
- Pusing atau vertigo sangat berat sampai tidak dapat berdiri atau berjalan tanpa bantuan.​
- Penurunan pendengaran mendadak, terutama bila hanya di satu telinga.​
- Keluar cairan, nanah, atau darah dari telinga, terutama disertai demam tinggi di atas 39 derajat Celsius.​
- Wajah tampak turun sebelah, sulit menggerakkan otot wajah, atau bicara menjadi tidak jelas.​
- Leher kaku, sakit kepala hebat, atau perubahan kesadaran (mengantuk berat, bingung).​
- Pusing disertai pandangan berbayang, kelemahan anggota gerak, atau sulit berjalan lurus.​
- Gejala vertigo, mual, dan gangguan pendengaran tidak membaik dalam beberapa hari atau sering berulang.​
Catatan penting: Bila muncul demam tinggi, kaku leher, atau penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke IGD karena kondisi ini bisa berhubungan dengan infeksi serius seperti meningitis. Pada anak, lansia, atau pasien dengan penyakit kronis, jangan menunda pemeriksaan meskipun gejala terlihat hanya pusing.​
Butuh Bantuan Dokter ke Rumah? Medi-Call Siap Membantu
Infeksi telinga dalam sering membuat pasien sulit bergerak dan berisiko jatuh bila memaksa datang sendiri ke fasilitas kesehatan. Dalam kondisi seperti ini, layanan kesehatan di rumah menjadi pilihan yang lebih aman dan nyaman bagi pasien serta keluarga.​
Medi-Call menghadirkan dokter ke rumah yang dapat membantu perawatan pasien dengan keluhan gangguan pendengaran, vertigo, atau keseimbangan tanpa Anda harus ke rumah sakit. Dokter umum dapat melakukan evaluasi awal di rumah dan, bila perlu, merujuk Anda ke dokter THT untuk pemeriksaan lanjutan.​
Segera pesan layanan dokter ke rumah melalui customer service Medi-Call yang siap melayani 24 jam, atau unduh aplikasi Medi-Call di App Store dan Play Store untuk pemesanan yang lebih cepat dan praktis.

Catatan penting:
Informasi di artikel ini bersifat edukasi umum dan tidak menggantikan konsultasi langsung dengan dokter. Segera periksakan diri bila gejala memberat, tidak membaik, atau disertai tanda bahaya seperti demam tinggi, kaku leher, penurunan kesadaran, atau gangguan pendengaran mendadak.
Ditinjau oleh: dr. Stanislaus Ivanovich K
- Inner Ear Infection: Symptoms, Signs & Causes [Internet]. Cleveland Clinic. 2022. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24240-inner-ear-infection-otitis-interna
- Welcome To Zscaler Directory Authentication [Internet]. Magrabihealth.com. 2025 [cited 2025 Dec 31]. Available from: https://www.magrabihealth.com/blog/causes-of-inner-ear-inflammation
- Inner ear infections: Definition, symptoms, treatment, and more [Internet]. www.medicalnewstoday.com. 2021. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/inner-ear-infection
- Clinical Practice Guideline: Otitis Media with Effusion (Update) [Internet]. American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS). Available from: https://www.entnet.org/quality-practice/quality-products/clinical-practice-guidelines/ome/
- AAO-HNS Ménière’s Disease Guideline Summary – Guideline Central [Internet]. Guidelinecentral.com. 2020 [cited 2025 Dec 31]. Available from: https://www.guidelinecentral.com/guideline/7061/








