Kenali Gejala dan Masa Inkubasi Virus Demam Berdarah Dengue

Masa inkubasi virus demam berdarah dengue berkisar antara 3 sampai 14 hari sebelum gejala muncul.Demam berdarah dengue (DBD) merupakan sebuah penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti.Penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan, mengingat Indonesia merupakan negara tropis dengan suhu rata-rata 21-29°C.Menurut World Health Organization tahun 2012, negara tropis seperti Indonesia telah mengalami kejadian DBD sebanyak 500.000 kejadian dengan angka kematian 25.000 per tahun.Nyamuk aedes aegypti dapat tumbuh di tempat-tempat yang dapat membuat genangan air seperti kaleng bekas, ban bekas atau bak kamar mandi terutama saat musim hujan tiba. Untuk mencari mangsa nyamuk aedes aegypti dapat ditemukan pada pagi hari pukul 08.00-10.00 dan sore hari pukul 15.00-17.00.Ketika tergigit nyamuk aedes aegypti, akan ada masa inkubasi virus demam berdarah dengue atau waktu yang diperlukan dari saat tergigit hingga mengalami gejala DBD.Masa inkubasi ini diperkirakan 3 sampai 14 hari dan melewati beberapa fase.Maka dari itu, jangan ragu untuk memanggil dokter agar dapat memantau kesehatan tubuh dengan cara menghubungi call center Medi-Call.
vaksin di rumah, vaksinasi di rumah, pesan vaksin, vaksin rabies, vaksin VAR, vaksin SAR, vaksin meningitis, vaksin influenza, vaksin difteri, medi-call, medicall
Medi-Call: Layanan Vaksin di Rumah Anda Gejala

Masa Inkubasi Virus Demam Berdarah Dengue

Pada masa inkubasi virus demam berdarah dengue ada beberapa gejala yang muncul pada tubuh, antara lain:
  • Demam 

Pada saat beberapa hari rasa demam tinggi hingga 40°C akan muncul secara mendadak yang dapat berlangsung dari 2-7 hari.

  • Mual & Muntah

Rasa mual dan muntah akan muncul pada saat masa inkubasi, sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

Tidak hanya itu, rasa tidak nyaman juga dirasakan pada bagian perut dan punggung selama 2-4 hari.

  • Nyeri Otot, Persendian dan Belakang Mata

Rasa sakit pada bagian-bagian otot tubuh dan persendian biasanya dibarengi dengan tubuh menggigil dan berkeringat.

Bagian belakang mata juga akan terasa sakit bersamaan dengan sakit kepala hebat.

Masa inkubasi virus demam berdarah dengue memang hanya beberapa hari, akan tetapi jika sudah terlihat gejalanya maka disarankan untuk memanggil dokter agar dapat ditangani sesegera mungkin.
Baca juga:  Yuk, Cari Tahu Apa Penyebab Bayi Demam dan Bagaimana Mengatasinya

Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Untuk mencapai tahap inkubasi virus demam berdarah dengue, nyamuk perlu berkembang biak terlebih dahulu dan mengigit manusia.Akan tetapi ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya demam berdarah, yaitu:
  • Mengubur Barang

Tidak dipungkiri lagi bahwa nyamuk aedes aegypti hidup dilingkungan kotor dengan genangan air.

Beberapa barang seperti kaleng, pot bunga atau tong bekas menjadi tempat favorit nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.

Maka dari itu, memilah barang bekas dan menguburnya menjadi solusi awal agar tidak memasuki masa inkubasi virus demam berdarah dengue.

  • Menutup Tempat Air

Beberapa tempat memang bertujuan untuk menampung air dan memang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti bak mandi atau ember.

Akan tetapi bukan berarti tempat-tempat ini luput dari nyamuk aedes aegypti.

Yang bisa dilakukan adalah menutup wadah air dengan penutup seperti triplek atau papan agar nyamuk tidak dapat masuk.

  • Membersihkan Lingkungan

Tidak hanya genangan air, nyamuk aedes aegypti juga hidup di lingkungan yang kotor serta lembab.

Maka dari itu, membersihkan lingkungan hidup dapat menjadi solusi yang paling efektif.

Setelah membersihkan, Anda dapat menyemprotkan obat anti nyamuk agar sisa-sisa jentik nyamuk mati.

medi-chat, medi-call, medicall, konsultasi dokter, dokter konsultasi, konsultasi dengan dokter
Medi-Chat: Gratis Tanya Dokter Di Aplikasi Medi-Call
Dengan menjaga lingkungan tempat tinggal, kemungkinan terjangkit dan mengalami masa inkubasi virus demam berdarah dengue akan semakin kecil.Layanan kesehatan bisa didapatkan dengan cara menghubungi call center Medi-Call atau menggunakan aplikasi Medi-Call.

Artikel Terkait

Arsip