Ketahui Cara Perawatan Difteri Dan Upaya Pencegahannya

Perawatan difteri adalah serangkaian kegiatan untuk mengobati dan mencegah penyakit difteri menular lebih luas.Wabah difteri merupakan salah satu masalah kesehatan yang patut diwaspadai, sebab penyakit ini tergolong berbahaya karena selain menular, juga dapat menimbulkan komplikasi penyakit lainnya.Golongan yang rentan terserang difteri adalah individu dengan daya tahan tubuh lemah seperti, bayi, anak-anak, lansia, dan pasien penderita penyakit kronis.Adapun perawatan difteri hanya bisa dilakukan oleh bantuan medis agar sesuai dengan kondisi tubuh pasien.Pemberian vaksin difteri sangat dianjurkan untuk mencegah penularan penyakit difteri.
vaksin di rumah, vaksinasi di rumah, pesan vaksin, vaksin rabies, vaksin VAR, vaksin SAR, vaksin meningitis, vaksin influenza, vaksin difteri, medi-call, medicall
Medi-Call: Layanan Vaksin di Rumah Anda Gejala

Difteri

Penyakit difteri disebabkan oleh serangan bakteri Corynebacterium Diphteriae, yang dapat menular melalui kontak langsung atau percikan air liur saat berbicara maupun batuk dan bersin.Selain itu lingkungan yang kotor juga mempercepat penyebaran wabah difteri pada suatu wilayah.Difteri menyerang tenggorokan dan selaput lendir, sehingga mengakibatkan kesulitan saat bernapas, gangguan jantung, masalah ginjal, serta komplikasi serius lainnya.Apabila tidak segera mendapat pengobatan difteri dapat menimbulkan kematian pada penderitanya.Adapun gejala difteri yang sering dijumpai, antara lain:
  •     batuk;
  •     pilek;
  •     sakit tenggorokan;
  •     kesulitan untuk menelan;
  •     muncul selaput berwarna abu di tenggorokan;
  •     demam diatas 38 derajat;
  •     lemas;
  •     penurunan nafsu makan;
  •     adanya benjolan di bagian leher;
Apabila ditemukan beberapa gejala difteri, maka segeralah periksa ke dokter untuk mencegah penyakit semakin parah.
dokter ke rumah, panggil dokter ke rumah
Medi-Call: Layanan Dokter Ke Rumah Anda

Perawatan Difteri

Racun difteri menyebar sangat cepat keseluruh tubuh penderita, dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan, ginjal, jantung dan saraf.Apabila wabah difteri telah melanda suatu daerah, maka dibutuhkan penanganan difteri yang cepat guna menyelamatkan nyawa masyarakat.Sehingga perawatan difteri harus dilakukan sejak dini guna mengurangi resiko komplikasi penyakit lainnya. Sebelum menjalani perawatan difteri, dokter akan mengecek lapisan abu-abu di tenggorokan serta mengambil sample lendir untuk diteliti di laboratorium.Kemudian dokter akan mengobati sesuai dengan kondisi dan gejala yang ditimbulkan dari penyakit difteri. Adapun perawatan difteri hanya bisa dilakukan oleh bantuan tenaga medis, dengan pemberian antibiotik guna membunuh bakteri yang ada di dalam tubuh.Selain itu ada juga pengobatan dengan memberikan suntikan anti racun untuk membunuh racun yang dihasilkan oleh bakteri difteri.Pada umumnya perawatan difteri harus dilakukan di rumah sakit, untuk mengurangi resiko penularan bakteri.Selain itu pastikan pasien harus mendapatkan asupan makanan yang sesuai untuk meningkatkan kekebalan tubuh penderita.Perawatan difteri dapat dilakukan secara maksimal apabila penderita segera diobati tidak lebih dari 72 jam setelah tertular dari penderita lain.Virus difteri dapat dicegah sejak dini dengan pemberian vaksin, pemberian imunisasi DPT untuk mencegah difteri dapat dilakukan sejak usia 2 bulan.Kemudian dilanjutkan pada usia 3,4 dan 18 bulan, selanjutnya pada usia 5 tahun.Vaksin dapat bekerja secara maksimal apabila diberikan dengan rentang 10 tahun.
vaksin di rumah, vaksinasi di rumah, pesan vaksin, vaksin rabies, vaksin VAR, vaksin SAR, vaksin meningitis, vaksin influenza, vaksin difteri, medi-call, medicall
Medi-Call: Layanan Vaksin di Rumah Anda
Gejala
Imunisasi DPT tidak hanya diberikan untuk bayi saja, orang dewasa pun juga dianjurkan untuk mendapatkan suntikan ini guna menghindari penularan penyakit difteri.Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau menggunakan aplikasi Medi-Call, untuk mendapat diagnosa pasti terkait penyakit difteri.
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Arsip