Amankah Sunat Bayi Perempuan Menurut Kesehatan?

Bagikan artikel ini

Sunat bayi perempuan menurut kesehatan tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan pendarahan hebat dan kerusakan daerah genital.

Sunat merupakan prosedur membuang sebagian atau seluruh kulit penutup kelamin bagian depan.

Sunat umumnya dilakukan pada bayi laki-laki untuk menjaga kelamin tetap bersih dari lemak yang menutupi lipatan kulit serta menurunkan resiko infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual.

Selain itu, sunat juga dapat memudahkan anak laki-laki untuk membersihkan kelaminnya sehingga lebih higienis.

Biasanya luka sunat membutuhkan waktu dua hingga sepuluh hari untuk sembuh.

Akan tetapi, luka sunat yang tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan infeksi, luka bernanah dan berbau serta susah buang air kecil.

Menggunakan jasa perawat luka untuk merawat luka sunat dapat mengurangi resiko infeksi serta membuat luka cepat kering.

Dapatkan jasa perawat luka Medi-Call ke rumah Anda untuk merawat luka sunat dengan menggunakan aplikasi Medi-Call atau menghubungi Call-Center 24 Jam.

perawatan luka, cari perawat luka kanker, perawat perawatan luka kanker, perawatan luka diabetes, perawatan luka operasi di rumah, perawat perawatan luka dekubitus, perawat luka kanker, medicall, medi-call
Medi-Call: Layanan Perawat Luka ke Rumah Anda

Sunat Bayi Perempuan Menurut Kesehatan

Sunat bayi perempuan menurut kesehatan adalah prosedur memotong atau melukai sedikit bagian kulit penutup klitoris.

Akan tetapi secara struktur tubuh manusia, tidak semua bayi perempuan mempunyai kulit penutup atau disebut prepusium yang menutup klitoris.

Oleh karena itu sunat bayi perempuan menurut kesehatan tidak dianjurkan.

Selain itu, di Indonesia sunat perempuan dianggap bukan tindakan kedokteran dan belum terbukti mempunyai manfaat bagi kesehatan sebagaimana ditulis dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 6 Tahun 2014.

Sehingga sunat bayi perempuan menurut kesehatan tidak berlaku di Indonesia dan beberapa negara lainnya.

Umumnya sunat bayi perempuan dilakukan di Afrika sebagai bagian dari budaya.

WHO serta International Federation of Gynecology and Obstetrics menyebut sunat bayi sebagai Female Genital Mutilation dan menolak keras tindakan ini.

Baca juga:  Apa Penyebab Bayi Baru Lahir Sudah Punya Gigi?

Ini dikarenakan sunat bayi menurut kesehatan menyebabkan pendarahan hebat, infeksi, pada jangka panjang dapat membuat ketidaknyamanan perempuan saat berhubungan seksual serta mengancam nyawa.

Selain itu sunat bayi perempuan menurut kesehatan mampu mengakibatkan kista, abses, susah buang air kecil, mandul hingga mengancam nyawa ibu dan bayi saat persalinan.

Pada bagian kelamin wanita terdapat banyak pembuluh darah yang jika dibuang atau dilukai dapat berakibat fatal sehingga sunat bayi perempuan menurut kesehatan sangat tidak disarankan.

Banyak anak perempuan yang meninggal saat melakukan prosedur sunat.

Menurut WHO ada prosedur sunat bayi perempuan memiliki beberapa tipe:

  • Menghilangkan sebagian atau seluruh klitoris
  • Membuang sebagian klitoris dan labia dalam atau bibir yang mengelilingi vagina  
  • Membuang seluruh bagian klitoris dan labia serta hanya meninggalkan bagian saluran kemih
dokter ke rumah, panggil dokter ke rumah
Medi-Call: Layanan Dokter ke Rumah Anda

Pembedahan dapat dilakukan untuk memperbaiki kelamin perempuan yang telah disunat, akan tetapi ini tidak mampu menggantikan jaringan yang hilang.

Oleh karena itu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu mengenai prosedur sunat bayi perempuan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter anak Medi-Call melalui aplikasi atau panggil dokter ke rumah dengan menghubungi Call-Center 24 Jam.

Medi-Call Writers

Medi-Call Writers

Content writer on Medi-Call's Blog
DMCA.com Protection Status